Menghilang

452 32 7
                                    

Bismillah 

Hallo semuanya, siapa ni yang baca AR jam segini. 

Patma senang banget hari ini, jadi up nya jam segini, belum bisa tidur karna masih kepikiran konser virtual tadi siang. Biar kita sama-sama seneng patma update in AR buat kalian. Patma bener-bener nulis AR malam ini lo, khusus buat kalian. SO,,,

Happy reading all. 


Sudah seminggu dari acara lamaran pak azzam dan seminggu itu pula pak azam hilang tidak ada kabar, entah kemana dosen itu pergi tampa kabar bahkan untuk jam mata kuliah dosen itu saja tidak masuk.

Tidak seperti biasanya dosen itu tidak masuk tampa meninggalkan tugas sedikitpun. Tapi kali ini berbeda, tidak ada jam masuk dan tugas dari pak azzam yang membuat seluruh mahasiswa bersorak kebebasan.

Aku melangkahkan kaki keluar dari gedung fakultas menuju parkiran sedikit berlari, cuaca cukup cerah untuk hari ini. Tadi pagi aku berangkat dengan bang putra, katanya bang putra ada urusan dikampusku, entah apa itu aku tidak memusingkannya.

"Assalamu'alaikum abang" sapaku ketika sudah berdiri dihadapannya.

"wa'alaikumussalam, lama banget sih Ai" kata bang putra

"Hehehe, sorry abang" kataku menunjukkan jejeran gigiku

"Ayo cepat, abang udah lapar ni" kata bang putra memasuki mobil.

Bang putra membawa mobil keluar dari kawasan kampus. Sesekali ia melirik keluar jendela mobil untuk melihat cafe atau mungkin warung kecil.

Setelah menemukan tempatnya, bang putra langsung memarkirkan mobil. Kami memasuki rumah makan sederhana itu untuk mengisi perut yang sudah meronta ingin diisi, ya perutnya bang putra bukan perut ku.

Setelah menemukan kursi kosong, kami langsung memesan makanan ketika salah satu pelayan datang. sambil menunggu makanan kami datang aku bertanya pada bang putra tentang urusan dia datang ke kampus ku.

"Oiya, emang urusan abang datang ke kampus Ai ngapain sih bang?" tanyaku

"Gak ada, cuma liat-liat aja" kata bang putra

"Masak ia cuma liat-liat aja" tanyaku tidak percaya

"Iya, emang mau apa lagi" kata bang putra lagi

"Ai gak percaya tu"

"Emang siapa yang nyuruh kamu percaya, abang gak ada nyuruh tu" kata bang putra lagi,

Aku memasang wajah cemberut, selalu seperti ini jika aku menanyakan sesuatu yang menyangkut dengan bang putra. Sangat susah untuk menggali lubang dalam dirinya.

Tidak lama setelah itu, makanan kami datang. Rasanya perut yang tidak lapar, setelah melihat makanannya perutku jadi lapar seketika. Aku memesan makanan yang sama dengan bang putra, nasi putih dengan sayur asem dan ikan gurame goreng and es teh. Sangat sederhana bukan makanannya, karena ini bukan rumah makan yang mewah tapi rumah makan yang sederhana, and harganya sangat cocok untuk kantong mahasiswa.

***

Aku membuka pintu pagar agar mobil yang ku tumpangi dengan bang putra bisa masuk kehalaman rumah. Iya, aku disuruh bang putra untuk membuka pagar untuknya, dasar abang laknat, Astakhfirullah batin ku.

"Assalamu'alaikum, Ai pulang". kataku saat membuka pintu rumah.

Bang putra ku tinggalkan saja yang masih memarkirkan mobil, biarkan saja dia yang menuntup gerbangnya.

"woii tungguin kenapa sih Ai" panggil bang putra saat aku masuk kedalam rumah.

"wa'alaikumussalam, loh udah pulang" kata kak Alisya

Assalamu'alaikum RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang