Prolog

5.7K 142 6
                                    

        Malam ini sungguh dingin,Aku duduk diatas kasur tempat tidurku sambil membaca novel-novel yang ada diaplikasi wattpad. Ya aku adalah sipecinta novel begitu banyak macam novel yang telah ku baca dari novel-novel ternama hingga novel yang alaynya tingkat dewa banget, dan salah satu dari hobiku ialah membaca dan menulis. Saat ini aku tengah membaca novel Sambil diiringi dengan tetes demi tetes air hujan yang jatuh pada malam ini. Aku memang sangat menyukai hujan. Namun ntah kenapa untuk malam ini batin,hati ku terasa sakit bagai teriris belati,bagai tertusuk duri saat aku membaca salah satu koleksi novelku .Novel-novel ini telah berani membuat air mataku jatuh kembali, perjalanan cinta yang mengisahkan antara dua benua. Pada malam itu,aku kembali meneteskan air mata tapi bukan karna koleksi-koleksi novelku,melainkan karna betapa banyaknya dosa-dosa yang telah aku perbuat selama ini yang aku sadari namun tidak bisa ku tinggalkan.

         Dan untuk malam ini aku betul-betul merasa bahwa hidayah itu telah tertuju pada diriku,terbesit dihatiku untuk berhijrah dengan menggunakan jilbab bukanlah hijab jaman Now dan aku juga ingin rasanya menggunakan khimar dan mengunakan baju syar'i yang bisa menutup auratku yang selama ini aku pamerkan pada orang lain yang membuat diriku rugi akan hal itu,dengan itu aku ingin memantapkan shalat ku yang slama ini sering aku tinggalkan dan bacaan al-qur'an yang selama ini hanya aku simpan diatas lemariku. Dan aku ingin mengahiri hubungan ku dengan laki-laki yang sekarang dekat dengan ku, selama ini tampa aku sadari bahwa aku telah salah dengan memilih berpacaran. Karna dalam islam pacaran itu diharamkan.

          Sudah satu tahun ini aku menjalani dengan hijrahku,penuh dengan tekanan dan rintangan, begitu banyak pandangan sinis terhadapku yang mengatakan dulu gaya lo yang sok laki banget main sana-sini gak tau jam, lah sekarang drastis amat perubahannya udahlah balek aja keawal gak cocok tau gk lo kekgitu. Sungguh aku ingin menangis mendengar ocehan mereka semua untung saja aku memiliki sahabat yang superduper banget yang masih mau menerima aku menjadi bagian dari mereka dan mau membimbing aku, sungguh hijrah itu tidaklah sulit yang sulit itu ialah istiqomah, mempertahankan semuanya yang telah kita jalankan dan meninggalkan yang salah hanya semata karena Allah bahkan kupu-kupu yang cantik sekalipun pernah menjadi sesuatu yang menjijikan sebelum akhirnya menjadi sebuah yang diidamkan.

          Siapa sangka diperjalanan kita yang telah berhijrah kita dipertemukan lagi dengan mereka yang pernah ada dikehidupan kita sebelumnya. Ya dia ,kini aku telah bertemu dengannya, dia yang pernah ku cintai dalam diam yang akhirnya ku sampaikan perasaan ku padanya yang hanya melalui salah satu media sosial Instagramku, yang dimana aku telah ditolak mentah-mentah olehnya dan hilang begitu saja tampa ada kabar darinya lagi. Dan sekarang dia muncul dihadapanku sebagai dokter di rumah sakit tempat putri kecilku reyna tinggal sekaligus sebagai dosen dikampusku ini dan kurasa dia tidak mengenaliku, ralat dia juga mengenaliku apa semudah itu dia mengingatku setelah satu tahun lebih. Ya walaupun hanya setahun lebih namun itu di media sosial dan kami sama sekali tidak pernah bertemu awalnya dia tersenyum ya tersenyum kepadaku, ku balas senyumannya karena dia dosenku bisa bahaya jika aku mengabaikannya nilaiku taruhannya ku sapa dosen itu

Assalamu'alaikum rindu......

Oh tidak aku keceplosan, aku memang merindukannya namun tidak, tidak sekarang ini. Aku telah lama melupakannya dan mungkin dia juga dan teman-temanku diam menatapku penuh dengan tanda tanya, ya aku menyapanya di kantin. Dia diam aku mulai malu dengan mulutku ini,,

Assalamu'alaikum RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang