Amplop Merah

995 62 7
                                    


Kisahku cukup untukku, begitupun dengan cintaku cukup bagiku. Aku tidak terlalu mengharapkan balasan darimu, karena cukup cinta-Nya yang membuat cintaku semakin kuat padamu.

Hari ini Allah memberikan ujian yang hampir membuatku ingin menangis, bagaimana tidak, bus sudah didepan mata tapi malah meninggalkanku, belum lagi saat difakultas aku menumpahkan minuman kakak senior yang membuatku kerepotan, untung saja kakak itu baik hati dan membiarkanku pergi saat ku katakan kalau aku sudah telat. Dan innalillahi pintu sudah tertutup rapat tampa meninggalkan sedikit celahpun,

Seseorang membuka pintu dari dalam, terlihatlah penampakan ruangan yang tenang.

"syah !!" kaget andi salah satu teman kelasku mendapatiku berdiri didepan pintu

sontak semua mata tertuju padaku saat itu juga, jangan lupakan dengan sepasang mata didepan sana. Habislah aku.

"Andi bukannya tadi kamu ingin ketoilet?" kata pak azzam.

ya hari ini memang jadwalnya mengajar dikelas kami, lihat dia sudah memasukkan tangan ke saku celananya.

"iya pak, saya permisi" ucap andi, lalu pergi.

suasana kembali hening setelah kepergian andi. kakiku rasanya ingin melangkah masuk kedalam ruangan, namun sangat mustahil bagiku.

" Baik kita lanjutkan kembali" kata pak azzam.

lihatlah, seolah-olah dia tidak melihat keberadaanku. ku beranikan diriku untuk memasuki ruangan.

"assalamu'alaikum pak" kataku, kudengar mereka menjawab salamku, termaksud dosen itu.

"permisi pak" kataku lagi, dan akhirnya dia menoleh menghadap ku.

"iya, ada yang bisa saya bantu" jawabnya

"saya mau masuk pak" kataku sedikit memelankan suara. ku lihat dia membuka lembaran-lembaran kertas diatas mejanya.

"absen 03 Angelina Aisyah, benar?" tanya nya. aku mengerutkan kening, apa dia lupa dengan namuku.

"benar pak" jawabku.

"tau sekarang jam berapa sudah?" tanyanya lagi.

"tau pak" jawabku. jangan sampai jangan sampai, ya Allah untuk kali ini saja. aku membatin

"silahkan keluar" katanya. BOMM kalimat itu lagi yang keluar." dan detensinya temui saya diruangan setelah pelajaran selesai." katanya lagi

" jadi, saya ngak bisa masuk ni pak?" tanyaku siapa tau aja dia berubah pikiran. Dia kembali menatapku.

" kamu tidak dengar apa yang saya bilang barusan?" katanya dengan ekspresi yang datar

"tapi pak" mohonku. dia hanya menatap, dan tatapannya itu ingin memakanku saja.

"baik pak, permisi assalamu'alaikum" pamitku kahirnya, ku tutup pintu rapat-rapat.

Dengan berat kakiku melangkah keluar meninggalkan tatapan mereka. Sudahlah sabar-sabar syah gumamku.

***

Lorongan yang berwarna serba putih ini menjadi saksi bahwa sekarangan seorang gadis sedang bersandar dikursi tunggu sambil menopang kedua tangannya didagunya. jauh diatas kepalanya tertulis RUANG DOSEN.

Angin yang berhembus sepoi-sepoi sangat selaras dengan suasa menjelang siang ini, rasa ngantuk benar-benar melandanya hingga tidak sadar kalau dari tadi azzam sudah berdiri didepannya. Deheman azzam benar-benar seperti nyanyian nina bobo untuk aisyah bahkan hingga deheman ketiga kalinyapun tak membuat aisyah terbangun dari tidurnya.

Assalamu'alaikum RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang