Part 3: AKHIRNYA ...

5.4K 277 11
                                    

"Kenapa sih lo nggak pernah bersikap baik sama dia?" tanya Tiara lalu melepaskan cubitannya.

"Karna gue nggak suka sama dia. Di hari penting kayak gini aja dia datang telat. Lelaki apaan tuh kayak gitu?" jawab Leo sambil mengelus lengannya yang terasa perih.

"Tapi kan dia sekarang calon adik ipar lo."

Adegan saling ledek itu akhirnya harus berakhir ketika terdengar suara ribut-ribut dari lantai bawah rumah mereka. Leo kembali melihat keluar jendela, sebuah sedan putih yang dihias dengan pita pink dan rangkaian bunga beraneka warna terparkir di depan rumah mereka.

"Akhirnya si Keong datang juga!" kata Leo sambil mendengus.

Tiara ikut melihat ke luar jendela. Hatinya berbunga-bunga ketika melihat mobil pengantin di depan rumahnya. Bastian datang. Itu berarti pernikahannya akan segera di laksanakan.

"Gue turun dulu, ya. Lo diem-diem aja di sini. Gue mau buat perhitungan sama dia. Jadi laki-laki kok nggak on time banget. Dasar Keong!"

Belum sempat Tiara menjawab, Leo sudah menghilang dari dalam kamarnya. Tiara tersenyum sambil mengelus lembut perutnya.

***

Lantai bawah rumah Tiara begitu ramai. Sambil menuruni anak tangga, Leo bisa mendengar semua orang yang menanyakan alasan keterlambatan Bastian. Tepat di anak tangga terakhir, Leo melihat Bastian yang hanya tertawa salah tingkah menghadapi serbuan pertanyaan dari keluarga Tiara. Sepertinya Bastian bingung mau menjawab pertanyaan yang mana terlebih dahulu. Saat ini dirinya sudah seperti artis internasional yang diserbu wartawan untuk mendapatkan berita.

Leo berusaha menerobos kerumunan keluarga besarnya untuk mendekati Bastian. Dia berdiri tepat di depan lelaki berjas hitam yang sebentar lagi akan resmi menjadi adik iparnya. Tangan kanannya meremas bahu kiri Bastian. Kalau bukan karena tatapan tajam Leo, hampir saja Bastian menjerit kesakitan.

"Jangan sampe lo ngecewain adek gue. Kalau sampe itu terjadi, gue sendiri yang bakalan cabut nyawa lo! Paham lo?" ancam Leo sambil memandang Bastian tajam. Seluruh mata memandang mereka berdua. Keluarga besar Tiara tahu kalau Leo tidak main-main dengan perkataannya.

"Oke, Bro. Gue jamin Tiara bakal bahagia," jawab Bastian sambil berusaha menahan sakit di pundaknya.

"Oke. Gue mau lo buktiin kata-kata lo barusan!"

Suara hak sepatu Tiara yang beradu dengan lantai keramik menarik perhatian semua orang yang ada di sana. Mereka serempak mengalihkan pandang ke sumber suara. Di sana Tiara berjalan menuruni anak tangga. Dia begitu anggun dalam balutan serba putih. Make up naturalnya semakin memancarkan aura cantiknya. Tiara berjalan dengan sangat hati-hati. Jangan sampai ia tergelincir dan akhirnya bukan hanya membahayakan dirinya sendiri tapi juga janin dalam kandungannya. Rahasia besar yang sengaja disembunyikannya dari semua orang, kecuali Bastian. Hanya mereka berdua yang tahu perihal malaikat kecil yang kelak nanti akan lahir ke dunia.

Bastian terpana melihat penampilan Tiara. Dia terpukau melihat kekasih hatinya yang begitu menawan. Bastian melangkah ke arah tangga hendak menghampiri Tiara, tapi telapak tangan Leo mendarat di dadanya. Seketika langkahnya terhenti.

"Diem di situ lo!" kata Leo.

Pak Bimo mengulurkan tangannya dan disambut dengan sebuah senyuman manis yang terukir di wajah Tiara. Dia memegang tangan Papanya dan berjalan mendekati seluruh anggota keluarganya.

SKINNY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang