Setengah terkejut, Bastian bangun dan duduk di tempat tidur. Selimut masih menyelimuti bagian kakinya. Setelah dua bulan lalu Tiara memberitahukan kalau dirinya hamil, saat ini giliran Nania yang hamil. Kehamilan Tiara memang membuat Bastian terkejut, tapi dia tidak terlalu merisaukannya karena acara pernikahan mereka sudah dipersiapkan sejak enam bulan sebelumnya. Walaupun Tiara hamil, toh pada akhirnya mereka akan menikah. Namun, dengan Nania, tidak pernah terlintas sedikit pun di benaknya kalau perempuan itu juga akan hamil. Dan sialnya, berita itu didengarnya pada hari di mana dia akan melangsungkan pernikahannya dengan Tiara.
"Kita bicarakan itu nanti," kata Bastian mencoba mengalihkan perhatian Nania.
"Kamu pasti nikahin aku kan, Bas?" tanya Nania. Perasaannya campur aduk dan dia butuh kepastian dari Bastian sebelum lelaki itu meninggalkan rumah kontrakannya.
"Kita bahas nanti ya, Sayang. Sekarang aku mau siap-siap kerja. Hari ini toko dapat banyak pesanan kue untuk acara pernikahan." Bastian tersenyum dan mencubit lembut pipi Nania.
Setelahnya, Bastian buru-buru ke kamar mandi. Di bawah kucuran air yang mengalir dari shower, otaknya terus bekerja. Dia harus segera menemukan cara untuk tidak memenuhi permintaan Nania. Lagipula mana mungkin dia memiliki dua orang istri dalam waktu bersamaan. Setelah selesai mandi, Bastian bersiap menuju toko kue tempatnya bekerja.
"Aku berangkat kerja dulu, ya."
"Iya, hati-hati di jalan. Nanti malam kita bahas semuanya, kan?" harap Nania.
"Pasti."
Bastian mencium lembut kening Nania, lalu meninggalkan rumah perempuan yang bekerja sebagai perawat itu. Dia bergegas menuju bridal, tempatnya menyewa pakaian untuk pernikahannya siang ini.
***
Nania sedang merapikan rumah ketika dilihatnya dompet Bastian tertinggal di atas nakas di samping tempat tidur. Setelah selesai merapikan semuanya, Nania berangkat ke toko kue tempat Bastian bekerja. Dia berniat mengembalikan dompet itu. Ada banyak kartu penting di dalamnya yang sewaktu-waktu bisa saja dibutuhkan oleh Bastian.
Nania melihat ke dalam sebuah toko kue melalui jendela kaca lebar yang menjadi dinding terluar toko itu. Dari posisinya berdiri Nania dapat melihat aktivitas para pelayan toko yang sedang melayani pelanggan. Berbagai macam kue basah dan kering terpampang di dalam etalase kaca. Ada pula berbagai macam cake dan tart yang turut dipajang di sana. Aroma bolu yang sedang di panggang dalam oven sangat menggiurkan.
Nania celingak-celinguk dari luar toko mencari sosok Bastian. Sampai akhirnya dia dikejutkan oleh suara seorang pria yang mengenakan seragam dari toko kue tersebut.
"Cari siapa, Mba?" tanya lelaki itu ramah.
"Maaf, saya mencari Bastian. Apa dia ada?"
"Bastian cuti nikah tiga hari, Mba."
"Apa? Nikah?" tanya Nania. Dia sangat terkejut mendengar perkataan lelaki itu.
"Iya, Mba. Hari ini dia nikah. Memang Mba nggak tahu?"
"Saya sama sekali nggak tahu. Kalau boleh saya tahu, acara pernikahannya diadakan di mana, ya?" selidik Nania.
"Sebentar, saya ambilkan undangannya."
Lelaki itu masuk ke dalam toko dan menghampiri seorang kasir. Mereka tampak bercakap-cakap. Tak lama kemudian kasir itu menyerahkan undangan. Dan sekarang undangan itu berada di tangan Nania.
Matanya tidak salah melihat. Foto lelaki yang berada di undangan itu benar Bastian yang dikenalnya. Tapi siapa perempuan di sampingnya? Berdasarkan apa yang tertulis di kertas itu, namanya Tiara. Nania sama sekali tidak mengenalnya. Perasaannya kini tak menentu. Marah, sedih, dan kesal semuanya berbaur menjadi satu. Tangannya sudah hendak meremas undangan itu, tapi dibatalkannya.
Dia harus buru-buru ke tempat itu sebelum pernikahan Bastian berlangsung. Pernikahan itu tidak boleh terjadi. Bastian harus bertanggung jawab atas kehamilannya. Setelah mengucapkan terima kasih, Nania memesan taksi online menuju alamat yang tertera di undangan. Sepanjang perjalanan Nania mengirimkan pesan pada Bastian, tapi tak satupun yang berbalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKINNY LOVE
ChickLit[TAMAT] [Telah TERBIT di Penerbit Cerita Kata] Tiara akan menikah dengan Bastian, tapi acara pernikahan mereka batal dilaksanakan karena seorang perempuan mengaku telah dihamili oleh Bastian. Lelaki itu kabur meninggal Tiara yang juga sedang hamil...