“SAYA TIDAK SETUJU DENGAN PERNIKAHAN INI!!!” teriak Nania.
Kakinya melangkah cepat menuju altar. Wajahnya merah penuh amarah. Kedua tangannya mengepal menahan emosi yang sedari tadi ingin dimuntahkannya. Nania tidak memedulikan tatapan para undangan yang memandangnya aneh.
Bastian diam mematung melihat Nania yang beberapa langkah lagi sampai dihadapannya. Sementara benak Tiara dipenuhi dengan berbagai pertanyaan yang dia sendiri merasa ngeri untuk mengetahui jawaban dari pertanyaannya sendiri.
“DASAR BAJINGAN!!!”
Sebuah tamparan mendarat di pipi Bastian yang akhirnya membuatnya tersadar.
“KAMU NGGAK BOLEH NIKAH SAMA CEWEK INI. KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB! BISA-BISANYA KAMU MENIKAH DENGAN ORANG LAIN SEMENTARA KAMU TAHU KALAU AKU HAMIL!”
Emosi yang sedari tadi ditahan Nania akhirnya meledak tanpa kendali. Semua yang hadir di sana terbelalak dengan pengakuan Nania. Tak terkecuali dengan Tiara. Bastian hanya diam, dia bingung harus berkata apa.
“Kenapa kamu diam aja? Kamu harus batalin acara pernikahan ini. Kamu hanya boleh menikah denganku!”
Bastian tetap diam.
“Bastian Wiguna, jangan diam aja! Cepat batalkan acara ini!” desak Nania. Nada suaranya masih dipenuhi emosi.
Mendengar nama lengkap calon suaminya disebut, Tiara langsung menangkap ada sesuatu yang tidak beres di antara mereka berdua.
“Bastian, siapa dia?” tanya Tiara ketus.
Nania memandang Tiara penuh kebencian. “Dia ayah dari anak dalam rahimku. Dia harus tanggung jawab! Tadi pagi dia sendiri yang janji akan nikahin aku dalam waktu dekat.”
Bastian mengusap wajahnya dengan telapak tangan. Hancur sudah harga dirinya. Dia melihat ke sekeliling, mencari pintu keluar untuk bisa kabur dari gereja.
“Tadi pagi?” tanya Tiara bingung bercampur kesal.
“Semalam dia tidur di rumahku. Bener kan, Bastian?”
Tiara tidak terima calon suaminya dipermalukan. Terlepas dari perkataan yang disampaikan Nania benar atau tidak. Tangannya mendarat di pipi Nania dengan keras.
“Jangan sembarangan ngomong kamu!”
Nania mendekati Tiara lalu menjambak rambut calon pengantin yang telah tertata rapi itu. Tiara pun berusaha meraih rambut Nania tapi tidak berhasil. Namun, kuku panjang Tiara mengenai wajah Nania. Pendeta dan juga keluarga Tiara yang melihat pertikaian itu berusaha melerai keduanya.
Melihat keadaan yang semakin kacau, Bastian diam-diam meninggalkan altar. Tidak ada yang menyadari kepergian Bastian karena semua orang terhipnotis dengan pertikaian kedua wanita itu. Leo yang pertama kali menyadari kalau bastian kabur. Dia mengejar Bastian tapi terlambat. Bastian sudah pergi menggunakan taksi.
Tiara dan Nania dibawa ke dalam ruang gereja. Di sana mereka berdua di interogasi oleh pihak keluarga Tiara. Hati Tiara benar-benar hancur. Dia tidak pernah membayangkan peristiwa ini akan terjadi pada hari bahagianya. Tidak pernah terlintas dalam pikirannya kalau Bastian akan melakukan perbuatan sejahat ini padanya. Tiara hanya bisa menangis sambil memeluk ibunya. Leo masuk ke dalam ruang gereja dengan penuh amarah.
“Dari awal kan gue udah bilang sama lo, Bastian itu bukan lelaki baik-baik. Tapi lu nggak mau denger omongan gue.”
Tiara tidak berani menatap wajah kakak laki-lakinya.
“Sekarang begini nih jadinya. Bukan lo doang yang malu, tapi semua keluarga ikut malu. Dasar lelaki bajingan. Kalau sampe ketemu, gue habisin dia.” Leo memukul telapak tangannya.
“Sudah, Leo. Jangan membuat suasana semakin panas. Bersyukur adikmu belum sempat menikah dengan Bastian.”
Sejak peristiwa itu, Bastian tidak pernah muncul. Dia menghilang bagai ditelan bumi. Tidak ada seorang pun yang tahu keberadaannya. Tiara mendatangi tempat kerja Bastian, tapi ternyata dia sudah tidak bekerja di sana. Rumah kontrakannya pun sudah kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKINNY LOVE
ChickLit[TAMAT] [Telah TERBIT di Penerbit Cerita Kata] Tiara akan menikah dengan Bastian, tapi acara pernikahan mereka batal dilaksanakan karena seorang perempuan mengaku telah dihamili oleh Bastian. Lelaki itu kabur meninggal Tiara yang juga sedang hamil...