Percepat . . .
Kini pernikahan Rara dan Irwan telah memasuki 3 bulan, hari-hari bahagia dijalani Rara sebagai ibu rumah tangga dan dokter.
Sebisa mungkin Rara membagi waktu antara pekerjaan dan urusan rumah tangga, sebagai suami Irwan tidak membatasi aktivitas Rara selama dia bisa bertanggung jawab.
Pagi yang sangat sibuk bagi Rara hari karena dia harus membuat sarapan untuk sang suami yang terbang, ya itulah resiko yang harus diterima Rara sebagai istri dari seorang pilot.
Kenapa Rara melakukan pekerjaannya sendiri karena memang mereka tidak punya asisten rumah tangga, karena ini kemauan Rara sendiri dia ingin menjadi wanita seutuhnya yang bisa bekerja sambil mengurus rumah tangga.
Irwan selalu menyuruh Rara untuk mendatangkan asisten rumah tangga tapi Rara menolak karena dia yakin bisa melakukan semuanya tanpa bantuan dari ART.
Pagi ini Rara sedang sibuk membuatkan sarapan untuk suaminya, Rara memasak nasi goreng makanan kesukaan suaminya.
Setelah selesai masak Rara pun menata makanannya di atas meja makan, tak berapa lama kemudian Irwan pun turun.
Irwan : pagi sayang (mencium pipi Rara)
Rara : pagi juga sayang, ayo duduk sarapan
Irwan : duh nasi goreng istrinya Irwan tau banget makanan kesukaan suaminya
Rara : iya lah, mau pake apa sayang ???
Irwan : ayam goreng aja
Rara pun menuangkan nasi goreng ke piring Irwan.
Irwan : makasih sayang
Rara : sama-sama sayang
Kemudian mereka sarapan bersama tak lama kemudian mereka telah selesai sarapan, Irwan pun pamit kepada Rara.
Irwan : sayang abang berangkat dulu ya, kamu mau abang antar atau bawa mobil sendiri
Rara : Rara bawa mobil sendiri aja nanti abang telat, hari berapa penerbangan sayang ??
Irwan : 2 penerbangan deket-deket sini kok kalo gak malem ini besok abang pulang, kamu gak papa kan sendiri ???
Rara : gak papa kok kan udah biasa kayak gitu
Irwan : kalo kamu takut ajak mama atau gak bunda nginep disini buat nemenin kamu biar gak sendirian
Rara : gak usah ntar ngerepotin
Irwan : abang berangkat ya hati-hati dijalan jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya dirumah juga hati-hati ya sayang
Rara : iya sayang, abanh juga hati-hati ya bawa pesawatnya jangan lupa makan, jangan lupa sholat, 1 lagi
Irwan : apa ??
Rara : jangan ganjen-ganjen sama pramugari disana
Irwan : iya istriku tercinta (mencubit hidung Rara)
Rara : sakit abang (memegang hidungnya)
Irwan : abang pergi ya sayang
Rara : iya sayang (mencium tangan Irwan)
Irwan pun pergi tak kembali lagi.
Rara : kok balik lagi ada yang lupa ya
Irwan : iya ada yang lupa
Irwan langsung mencium bibir Rara agak lama.
Rara : udah ah nanti abang terlambat (melepaskan ciumannya)
Irwan : abang akan rindu suasana kayak ini
Rara : iya sayang
Irwan : abang pergi ya. Assalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Engkaulah Takdirku ( THE END )
Short StoryKisah cinta antara dokter muda dan seorang pilot