Prolog

2.5K 203 19
                                    

"Tadaima." Riku melangkah masuk ke dorm dengan pandangan kosong dan ia kelihatan begitu lelah.

"Okaeri, Riku kun mau ku buatkan teh?" Sogo muncul dan menyambut Riku dengan senyum lembut.

"Ah... em... oke." ucap Riku.

Mereka berdua pun berjalan masuk ke ruang berkumpul dimana dapur, ruang makan dan ruang tamu menjadi satu.

Nampaklah disana Tamaki yang tengah molor di sofa, Yamato yang menonton berita di TV dengan seriusnya, Nagi dan Mitsuki yang tengah... saling melempar panci dan katel.

Tiba tiba panci melesat cepat ke arah Sogo, Sogo dengan sigap menunduk sehingga Riku yang di belakangnya lah yang terkena lemparan.

Prangggg

"Aww..."

"Waaaa ... Riku!!" - Mitsuki

"Riku kun!!" - Sogo

"Rikuuuuuu" - Nagi

Sogo dengan sigap menahan Riku yang akan terjatuh di lantai. Mitsuki dan Nagi melempar lagi penggorengan dan panci ke sembarang arah dan mulai berlari ke arah Riku, panci dan penggorengan itupun mengenai wajah Yamato. Sedih tidak ada yang meneriakkan namanya sama sekali.

Iori yang mendengar nama Riku diteriakkan dengan kuat melangkah keluar dari kamarnya mendapati pemandangan kepala Riku yang beberapa centi lagi akan mengenai lantai. Dengan cepat dia berjalan ke arah sogo untuk mulai membantunya tapi...

"Sakit sekali bodoh!!!"

"....."

"....."

"....."

".....?!"

.
.
.
.

Tenn berjalan pelan menuju ruang dimana biasanya Trigger berkumpul untuk mendiskusikan suatu hal.

Entah kenapa dia terlihat begitu gugup, tangannya bergemetar hebat. Saat ini dia tengah berada di Yaotome Production.

Ada banyak orang lewat yang menyapanya, yang ia jawab dengan anggukan dan sedikit senyuman.

"Ah... Tenn!!"

Merasa dirinya yang dipanggil Tenn berbalik mendapati Ryuu yang tengah berlari kecil untuk menghampirinya.

"Ada apa? Tsu— Ryuu?!"

Ryuu menangkap Tenn hampir memanggilnya dengan nama belakangnya. Tapi saat ini dia akan mengenyampingkan hal itu. Ada yang jauh lebih gawat!

"Tenn... Gaku dan Saichou lagi lagi mereka bertengkar!! Kita harus melerainya!!"

Ryuu mulai berjalan cepat, Tenn mengikutinya dari belakang. Ryuu merasa bingung, padahal biasanya Tenn akan langsung meluncur cepat ke ruang Yaotome Saichou.

"Aku tidak setuju!!! Sudah berapa kali kau menggunakan cara licik seperti itu!!"

Ryuu membuka pintu mendapati pemandangan Yaotome Gaku dan Yaotome Sousuke Saichou tengah bertengkar hebat. Anesagi juga tengah berusaha untuk melerai mereka.

"Diam kau!! Ini merupakan keputusan mutlak!! Dan kontrak sudah ditandatangani!! Kalian cuku ikuti saja perintahku!!!"

"Gaku, saichou tolong berhenti!!!" teriak Ryuu.

Gaku dan Sousuke menoleh menemukan Ryuu dan Tenn di ambang pintu. Gaku tanpa fikir panjang mendekati Tenn.

"Tenn, berikan pendapatmu!!!"

"....."

Tenn terlihat kebingungan dan gelagapan. Mulutnya berulang kali terbuka tertutup tidak mengatakan satu kata pun membuat Gaku kehabisan kesabaran.

"Tenn!! Kata—... !!!"

"Yaotome san tolong tenang dulu."

Gaku diam untuk beberapa saat, Tenn dengan cepat menutup mulutnya sendiri tersadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

Orang orang yang berada dalam satu ruangan itu melihat dengan penuh kebingungan.

.
.
.
.

"Nanase san? Apa kepalamu terbentur?! Kau terlihat tidak baik baik saja."

Iori menempelkan tangannya di dahi Riku. Mengecek suhu tubuhnya.

Riku dengan cepat menepis tangan Iori dan langsung berdiri tegak.

"Maaf, aku terlalu lelah. Aku akan tidur lebih cepat malam ini."

Riku mulai berjalan ke kamarnya dan menutup pintu.

Seluruh Ainana minus Riku tentu saja melihatnya dengan penuh keheranan.

"Kalian lihat?? Sorot mata Riku tadi?!"

"Kowaii desu~"

"Begitu tajam dan menusuk"

"... Nanase san"

Dikamar Riku

"Hahhh...." Riku terduduk menyenderkan punggungnya di pintu, menghela nafas panjang.

Riku... Apa dia baik baik saja?!

.

"Apa maksudmu memanggilku Yaotome?!  Jangan bercanda sekarang TENN!!"

Keheningan terjadi untuk beberapa menit, Tenn mulai tidak tahan dengan suasana ini, tidak tahu harus menjawab apa.

"Ma maaf!!"

Dia mulai berlari meninggalkan ruangan dan agensi. Orang orang yang lewat melihat hal itu dengan bingung.

Tenn nii, ini begitu sulit...

.

Riku

.

Tenn nii

.

Kenapa ini harus terjadi!!!

Switched CentersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang