Riku meregangkan seluruh otot tangannya, karena terlalu lama berada di tubuh kakaknya, ia jadi lebih sering bangun terlalu pagi, jika sudah seperti ini, ia akan jalan-jalan sebentar di luar.
Meskipun hawanya sedikit lembab tetapi aroma khas di pagi hari sangat menyegarkan paru-parunya, berbeda dengan angin malam yang dinginnya menusuk.
Riku pun menengadah ke atas, menatap langit biru tua yang perlahan digantikan dengan warna oranye pagi menandakan matahari akan segera terbit. Meskipun tidak terlalu jelas, Riku bisa melihat beberapa bintang pada langit itu yang terus berusaha memancarkan sinarnya.
"Besok sudah Music Hope, kah...."
Tanpa sadar waktu berlalu begitu cepat, dan selama itu juga ia masih terus memikirkan seseorang yang cocok untuk dijadikan partner nya.
Ia ... sudah membulatkan tekad, ia akan mengajak Tenn untuk melakukan pekerjaan itu bersama dirinya, mungkin ini memang egois tetapi Riku ingin mencobanya.
'Aku ingin Tenn-nii melihatku secara langsung'
'Bahwa aku juga pantas menjadi idol'
.
.
.
.Di balik layar handphone, Tenn diam-diam melirik ke arah Gaku yang begitu sibuk dalam panggilan telepon, dari cara lelaki itu merespon dengan tidak suka nampaknya bisa ditebak lawan bicaranya itu siapa.
Saat ini Trigger tengah menghabiskan waktu di ruang ganti mereka, mereka masih memiliki waktu sampai acara dimulai. Ryuunosuke juga ada disana yang tengah memerhatikan Gaku juga.
Karena suara serta nada bicara Gaku yang kuat menarik perhatian mereka berdua. Siapa lagi yang bisa membuatnya seperti itu selain kepala Yaotome Production, Yaotome Sousuke?
"Hah, Gaku masih tidak setuju dengan rencana itu ya." Ryu menghela napas panjang.
Tenn bertanya-tanya rencana apa yang dimaksud Ryu, mungkinkah sebuah rencana itu diberitahu saat dirinya tengah bertukar tubuh dengan adiknya?
"Rencana apa yang kau maksud, Ryu?"
"Eh? Bukankah kau juga menentangnya Tenn?"
Tenn tidak membalas apapun selain menatap lurus pada Ryu.
"Rencana yang itu Hora! Saat-
Braakkk
"Hah? Kata-katamu semakin tidak masuk akal, aku sama sekali tidak ingin Trigger terkenal dengan cara seperti itu! Sudah cukup fans asing, bahkan kau sendiri kesulitan menangani fans lokal!" Gaku tiba-tiba berteriak, seluruh emosinya ia keluarkan begitu saja dan tanpa sadar ia menggebrak meja dengan kuat.
Ryu dan Tenn tentu saja tersentak seketika, melihat Gaku yang tidak bisa mengatur emosi membuat Tenn kesal.
"Hei Gaku, seorang idol seharusnya pandai dalam mengendalikan emosinya, aku sama sekali tidak mengerti dengan kemarahanmu sampai harus memukul meja. Pada akhirnya tanganmu lah yang terkena dampaknya, apa kau tidak bisa menjaga dirimu sendiri?" Ceramah Tenn panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switched Centers
FanfictionHari itu mereka tertukar seluruhnya. Kehidupan, kebahagiaan, Tubuh Riku dan Tenn bertukar tubuh. Riku menjadi Tenn dan Tenn menjadi Riku Tenn harus bersikap layaknya Riku sehari hari dan Riku harus bertindak selayaknya Tenn sehari hari Sulit menyesu...