Iqbaal masuk kedalam kelasnya setelah tadi menghabiskan jam pelajaran pertamanya di kantin.
Kali ini ia benar benar merasa bosan, jam pelajaran sekolah yang biasa ia habiskan bertiga bersama dengan kiki dan aldy. Kini hanya bisa ia nikmati saja berdua bersama dengan kiki. Jujur, ia sedikit tidak menyukai perubahan aldy saat ini.Iqbaal bukannya tidak mendukung upaya baik sahabatnya untuk berubah itu, namun ia merasa bahwa keputusan aldy saat ini terbilang tiba tiba dan terbilang sangat cepat. Bahkan ia sendiri saja masih tidak paham apa alasan di balik perubahan aldy itu.
Iqbaal berjalan menuju tempat duduknya yang sudah hampir setahun ini ia tempati bersama dengan aldy, bangku yang berada di pojok belakang ruang kelasnya yang sudah menjadi markasnya dan aldy untuk membuat ulah. Namun pemandangan berbeda justru ia dapatkan ketika telah sampai di tempat duduknya, bukan aldy yang ia temui lagi melainkan karel yang sedang sibuk bermain dengan ponselnya.
Karel yang merasa bahwa iqbaal sudah berada di sampingnya itu hanya menghela nafasnya pelan,
" aldy kenapa sih, apa dia kerasukan setan mampang "
Tanya karel pada iqbaal yang kini duduk di sampingnya dan menjadi teman sebangku nya yang baru. Ia melirik iqbaal sebentar, lelaki itu hanya memandang datar ke depan" gue sama kiki bahkan gak tau apa apa. Gue aja masih gak paham sama dia hari ini "
" dari hari kemaren gue udah ngerasa kalo aldy udah sedikit aneh, tapi gue gak tau kalo ternyata keanehan aldy itu dia tunjukan juga di hari ini bahkan bisa di bilang lebih aneh dari sebelumnya. "
Iqbaal mengangguk setuju ucapan karel, ia juga merasa seperti itu sejak hari kemaren, namun ia tak ambil pusing. Meskipun ia sedikit tidak menyukai perubahan aldy karna merasa di tinggalkan, namun ia juga tidak bisa berbuat banyak. Toohh, itu hidup aldy.
" gara gara ulah keanehan si aldy nih, gue jadi harus pisah sama cewek gue "
Iqbaal melirik karel, dan menatapnya dengan sorot intens, " lo baru pisah tempat duduk, bukan pisah alam. Lagian lo sama caitlin juga masih sekelas "
" iya juga sih "
***
Salsha sibuk mengerjakan tugas yang baru saja di berikan oleh guru sejarah nya di jam pertama tadi, ia sengaja langsung mengerjakan tugas tersebut agar nantinya ia tidak lupa dengan materi yang barusan di ajarkan. Salsha bukan tipe orang yang mampu mengingat sesuatu dengan mudah, maka dari itu ia sering mengerjakan tugas tersebut setelah tugas itu di berikan. Meskipun tidak rutin.
Aldy yang duduk di sampingnya hanya bisa menghela nafas nya pelan, salsha benar benar kompetitif dalam mengerjakan sesuatu.
" padahal tugas itu baru akan di kumpulin minggu depan, tapi lo udah ngerjain dari sekarang aja "
Salsha menatap aldy tepat di sorot matanya, " daripada lo ngoceh, mending lo ikut gue ngerjain tugasnya sekalian. Kita kerjain bareng "
Aldy mengangguk patuh perintah salsha, salsha tersenyum
" kalo ada materi yang emang gak lo pahami, lo bisa tanya ke gue dy " ucap salsha sembari terus mengerjakan soal soal yang berada di buku paketnya itu
Aldy meletakan bolpoint nya, menatap salsha dengan sorot intens andalannya. Ia tersenyum sekilas " tentu "
' eheeeemm '
Salsha dan aldy kompak mengarahkan pandangannya ke bangku di depannya yang kini tengah menatap keduanya dengan senyum jailnya. Salsha menautkan kedua alisnya, menatap kedua sahabatnya steffi dan caitlin dengan sorot bertanya.
" cieee... Yang udah akur, ngerjain tugas aja kompak bener kayaknya " goda steffi, gadis yang kini duduk di hadapan salsha dan juga aldy
" bentar lagi jadian nih " bukan steffi, melainkan caitlin yang kini ikut membuka suaranya
![](https://img.wattpad.com/cover/161420410-288-k547449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IF We | Iqbaal Ramadhan ✓
Romance[ COMPLETED ] Aldy seharusnya tau se keras apapun usaha nya untuk membuat salsha jatuh cinta, itu akan tetap berakhir sia sia. Gadis itu seolah menutup rapat pintu hati nya untuk di singgahi oleh pria manapun. Dia hanya akan membuka hati nya untuk s...