IF We | Iqbaal Ramadhan ✓

bagian sembilan belas¦ Jadian

Halaman lapangan utama SMA PELITA terlihat sangat ramai dari hari biasa, hampir seluruh siswa siswinya tengah berkumpul mengelilingi dua orang siswa berbeda jenis yang tengah berdiri tepat di tengah tengah lapangan, salsha berdiri tepat di hadapan iqbaal, pria yang selama ini di cintainya. Ia tak peduli dengan apa yang terjadi nanti setelahnya, yang ia fikirkan saat ini adalah menyingkirkan seluruh ego nya untuk menyatakan perasaannya kepada iqbaal.

" iqbaal, aku tau ini mungkin hal yang sangat memalukan buat kamu dan mungkin buat aku juga. Tapi aku harap, kamu tau bahwa aku melakukan ini demi kamu " ucap salsha, dengan sepenuh perasaan hatinya ia menatap iqbaal lekat lekat

" apapun udah aku lakukan demi bisa dekat dengan kamu, termasuk menyatakan perasaanku melalui surat yang sudah aku kirimkan langsung buat kamu di kantin beberapa waktu lalu, tapi mungkin kamu menganggap bahwa surat aku sama seperti yang lainnya dan menganggap remeh perasaanku itu " lanjut salsha lagi,

Lagi lagi, salsha menghembuskan nafasnya berat. Ia menunduk, " iqbaal, kamu mau kan jadi pacar aku "

' SALSHA, LO KENAPA SIH. GILA LO ' Teriak steffi, ia menggelengkan kepalanya tak percaya dengan tindakan yang barusan sahabatnya itu lakukan.

' GUE TAU LO SUKA SAMA IQBAAL, TAPI GAK GINI JUGA KALI. LO SAMA AJA MALU MALU IN DIRI LO DI HADAPAN SEMUANYA ' Caitlin ikut berteriak, di lihat dari wajahnya ia seperti tidak setuju dengan apa yang sahabatnya itu lakukan, menyatakan perasaannya terhadap iqbaal hanya demi sebuah obsesi untuk memiliki pria tersebut. Dasar, bodoh

Salsha menggelengkan kepalanya, tak peduli dengan apa yang barusan sahabatnya itu teriakan padanya. Ia menatap iqbaal, yang kini tengah menatap nya dengan sorot intens nya. Ia menunggu apapun yang akan keluar dari mulut pria tersebut, apapun jawabannya ia pasti akan menerima nya dengan lapang dada.

Sementara aldy, ia menatap wajah salsha lekat lekat. Ia tak percaya bahwa gadis itu benar benar melakukan tindakan bodoh itu, menyatakan perasaannya terhadap iqbaal di tengah lapangan yang berhasil membuat nya menjadi pusat perhatian satu sekolah.

' gue harap iqbaal nolak perasaan salsha sama seperti ia menolak vanesha. Pliss bal, gue harap lo nolak salsha. Demi gue ' Ucap aldy, dalam hati

" iya, gue mau kok jadi pacar lo " jawab iqbaal, enteng.

Aldy membelalakan matanya tak percaya, ia meneguk salivanya dengan susah payah. Nafas nya terasa tercekat begitu saja. Bagaimana mungkin, bagaimana bisa terjadi, bagaimana iqbaal bisa menerima salsha dengan sangat mudahnya. Bukankah saat ia tanya perihal apakah dirinya menyukai salsha atau tidak, pria itu selalu menyangkal dan menganggap bahwa perasaan salsha adalah perasaan biasa. Kali ini aldy benar benar merasa di khianati oleh sahabat baiknya itu, aldy menggeleng pelan. Ia menatap iqbaal dengan sorot kekecewaan.

Sementara di tempat yang sama pula, tubuh salsha serasa melayang entah kemana. Bahkan ia sama sekali tidak berkedip untuk beberapa saat, apa pendengarannya benar, apakah ia tidak salah mendengar. Salsha tidak tau, tapi yang pasti saat ini ia merasa bahagia. Salsha tersenyum lebar

" ka.. Kamu serius bal "

" kenapa enggak, gue serius "

Salsha memeluk iqbaal erat, sebuah air mata kebahagiaan dan rasa tak percaya memenuhi pelupuk matanya. " makasih bal, aku seneng banget dengernya "

Suara gemuruh tepuk tangan dari beberapa siswa mulai terdengar riuh memenuhi sudut lapangan, ada yang bersiul siul sambil berteriak heboh dan ada juga yang memandang dengan sorot tidak suka. Terutama bagi para gadis di SMA PELITA yang kebetulan memang menjadi fans berat iqbaal.

Pupus sudah harapan buat jadi pacar iqbaal, begitulah kira kira yang di rasakan oleh beberapa gadis disini

" salsha benar benar cari mati sama gue, gue harus segera singkirin dia dari iqbaal. Enak aja mereka berdua pacaran, yang boleh pacaran sama iqbaal cuma gue. Vanesha prescilla "
Ucapnya terang terangan, beberapa siswa mulai menoleh ke arah gadis tersebut. Percayalah, vanesha berbicara tidak dengan cara berbisik bisik manja seperti ibu ibu komplek.