Salsha berjalan gontai menuju kelasnya, kantung mata yang terlihat membesar menghiasi wajah cantiknya. Ia sama sekali tidak memiliki gairah semangat untuk berangkat ke sekolahnya. Apalagi ia pasti akan bertemu dengan iqbaal, laki laki yang sejak malam tadi resmi menyandang status mantan.
Salsha menjatuhkan tubuhnya tepat di samping aldy, pria itu memandang heran ke arahnya. Begitu pun dengan steffi dan caitlin yang kompak mengerutkan alisnya, bingung
" gue tebak kayaknya semalem lo abis nangis sampe gadang ya. Mata udah kayak panda begitu. Kenapa sih? " tanya steffi
Salsha tak menghiraukan pertanyaan steffi, ia meletakan kedua tangannya diatas meja, menjadi tumpuan kepalanya dan di jadikan bantal. Ia benar benar malas untuk melakukan apapun saat ini. Mood nya benar benar, sangat buruk.
" sal, lo kenapa " caitlin menggoyang goyangkan tubuh salsha pelan, berharap bahwa gadis itu akan segera terbangun dan mendongakan kepalanya, bercerita tentang hal yang telah terjadi pada nya.
" sal, lo kalo ada apa apa bisa cerita sama kita. Lo jangan kayak gini dong, kita bingung " ujar steffi, caitlin menganggukan kepalanya tanda bahwa ia juga setuju dengan pernyataan steffi.
Salsha mengangkat kepalanya, malas. Menatap steffi dan caitlin secara bergantian. Tak lupa ia juga sempat memandang aldy sebentar, pria yang sejak tadi memilih bungkam dan tidak ikut campur dengan kondisi dirinya yang benar benar terlihat kacau. Ia tau aldy khawatir, namun memilih diam
Gadis tersebut menghembuskan nafas nya berat, ia menatap ujung pintu kelasnya yang ternyata sudah ada iqbaal yang tengah berjalan santai dengan karel di sampingnya. Pria itu melangkahkan kakinya masuk kedalam kelasnya.
Ia menatap iqbaal dengan tatapan sendu, pria itu memandang dirinya sebentar, tanpa satu kata pun yang keluar dari mulutnya, iqbaal memilih untuk berlalu melewati bangku milik salsha yang kini di duduki berdua dengan aldy. Lagi lagi salsha harus menghembuskan nafas nya berat.
" lo ada masalah sama iqbaal " tanya steffi, ia menatap salsha dengan tatapan penuh tanda tanya. Gadis itu masih terus berharap bahwa ia akan segera menemui titik temu pada masalah sahabat nya kali ini.
Caitlin menggelengkan kepalanya pelan, ia seperti merasa bahwa perubahan sahabatnya kali ini di sebabkan oleh iqbaal. Tanpa menghabiskan banyak waktu, ia bangkit dari tempat duduknya, menghampiri iqbaal yang tengah sibuk memainkan ponselnya.
Brukkk..
Iqbaal dan karel terlonjak bersamaan, iqbaal mengelus dada nya pelan. Menatap caitlin, tajam. " LO APAIN SAHABAT GUE " teriak caitlin, menatap iqbaal dengan sorot kemarahan yang terpancar jelas di wajah cantiknya
" apaan sih, gue gak ngapa ngapain salsha " ucap iqbaal acuh
" lo bikin dia nangis kan, lo gak liat mata cewek lo sampe bengkak gitu. " caitlin menurunkan beberapa oktaf suaranya, namun masih terdengar keras. Beberapa siswa yang kebetulan telah berada di dalam kelas, kompak menatap keduanya.
" lo minta maaf sama salsha sekarang, cewek lo lagi sedih gitu lo diem aja. Cowok macem apa lo "
Iqbaal memutar bola matanya malas, " dia bukan cewek gue lagi. Gue udah putus sama salsha "
Caitlin membelalakan kedua matanya bulat bulat, begitupun dengan steffi, aldy, dan beberapa siswa lainnya yang terlihat kaget. " lo putus sama salsha, kapan " tanya caitlin, suara nya terlihat sedikit lebih pelan
" semalem " jawab iqbaal, singkat
Caitlin paham sekarang, ia paham dengan apa yang telah terjadi pada sahabat nya kali ini. " atas dasar apa lo mutusin salsha. Sahabat gue salah apa sama lo, kenapa lo nyakitin dia, lo gak sadar kalo sahabat gue sayang banget sama lo "
KAMU SEDANG MEMBACA
IF We | Iqbaal Ramadhan ✓
Roman d'amour[ COMPLETED ] Aldy seharusnya tau se keras apapun usaha nya untuk membuat salsha jatuh cinta, itu akan tetap berakhir sia sia. Gadis itu seolah menutup rapat pintu hati nya untuk di singgahi oleh pria manapun. Dia hanya akan membuka hati nya untuk s...