Bagian dua tujuh ¦ 20 kali bilang cinta

549 33 4
                                    

Aldy telah siap dengan pakaiannya, tidak terlalu formal. rencana telah ia susun dengan begitu rapi nya. Hari ini, ia berencana untuk mengungkapkan perasaannya kepada salsha, entah untuk keberapa kalinya. Dan ia berharap kali ini, salsha tidak kembali menolaknya.

Ia tidak menyiapkan apapun untuk membuat acara nembak menembak nya menjadi terasa romantis. Ia hanya memberitahu salsha agar menemui nya di pinggir danau.

Aldy menyambar kunci mobilnya, ia bergegas melajukan mobil putih kesayangannya. Ia tidak ingin salsha menunggu nya lebih lama. 15 menit kemudian, aldy menepikan mobilnya di pinggir jalan dekat danau. Tempat ia menemui salsha nantinya, Ia melangkah menuju hamparan rumput hijau yang terbentang luas. Di hadapannya terdapat sehantaran danau yang terlihat begitu indah.

Tak ada siapapun, salsha juga belum sampai. Ia tersenyum kecil, ia mulai menyusun rencana nya yang sudah ia pikirkan sejak malam. Ia mulai mendekorasi hamparan rumput hijau dekat danau tersebut dengan bunga mawar yang sengaja ia bentuk love. Tak lupa beberapa balon balon berwarna warni juga ikut memeriahkan rencananya.

Ia mengambil sebuket bunga mawar merah yang sempat ia beli di perjalanan, bunga yang akan menjadi saksi cinta nya pada salsha. Ia menghembuskan nafasnya pelan, secarik senyum kecil tercipta dari wajah tampan aldy. Rencana nya telah selesai di laksanakan, dan tanpa bantuan siapapun.

" dy "

Aldy menoleh, ia tersenyum manis saat gadis yang telah di nantikannnya telah sampai dan berdiri di hadapannya. Aldy menarik tangan salsha pelan menuju lingkaran bunga mawar yang sengaja ia bentuk hati, salsha mengernyit heran.

" aldy ini ada apaan sih, gue gak lagi ulang tahun " salsha sedikit terkekeh, ia mengerutkan dahinya. Ia menatap sekeliling.

Aldy tak menjawab, pria itu justru malah berlutut di hadapannya dengan sebuket bunga mawar. Salsha paham saat ini, ia sedikit mulai mengerti dengan situasi yang kini sedang di hadapi.

Aldy menghembuskan nafasnya pelan, " untuk yang keberapa kalinya gue bilang, sal gue sayang sama lo. lo mau jadi cewek gue " ucap aldy, ia menatap salsha penuh harap.

Salsha masih diam, aldy melanjutkan kalimatnya. " kalo lo mau jadi cewek gue, lo terima bunga mawar ini. Kalo enggak, lo bisa buang bunganya " ucap aldy lagi.

Gadis itu masih berkelut dengan pikirannya, ia bingung. Ia menatap aldy lekat lekat, pria itu nampak terlihat sangat berharap. Ia menggeleng pelan, ia menerima sebuket bunga mawar tersebut. Menatap nya sebentar dan...

Membuang nya ke arah danau.

" maaf dy, gue belum bisa jadi pacar lo " ucap salsha pelan.

Puluhan pisau terasa menusuk ulu hatinya secara bersamaan, untuk kesekian kalinya ia di tolak oleh gadis tersebut. Dari yang tidak di rencanakan, sampai yang telah di rencanakan matang matang saat ini. Semua nya sama. Tidak ada hasil apapun.

Aldy menghembuskan nafasnya berat, ia tersenyum. Meskipun terlihat sangat memaksa. " gue gak tau harus dengan cara apa supaya lo bisa nerima gue. Apa perlu gue bilang sampe 20 kali bilang cinta sama lo " aldy mulai mengeluarkan suaranya. Kembali.

" maaf "

" lagi lagi gue kalah sama perasaan lo ke iqbaal, lo begitu mencintai iqbaal. Padahal jelas jelas, pria itu gak ngasih kenangan terindah apapun ke lo. Apa yang perlu lo kenang dari iqbaal " lanjut aldy, lagi.

Salsha tak menjawab, ia membiarkan aldy untuk mengeluarkan keluh kesahnya pada nya. Ia memberikan kesempatan yang luas untuk aldy.

" kapan lo akan ngasih kesempatan buat gue jadi pacar lo "

IF We | Iqbaal Ramadhan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang