Epilog

1K 37 9
                                    

Gadis berusia 24 tahun itu menatap tanah kelahirannya dengan tatapan suka cita. 6 tahun berada di kota Alexandria membuat nya rindu dengan udara ibukota yang ternyata masih tetap sama seperti yang terjadi sebelum ia meninggalkan tanah kelahirannya itu. Senyum terukir jelas di wajah cantiknya yang tak lagi seperti seorang gadis remaja.

Salsha berjalan menghampiri kedua orang tua serta kedua saudaranya yang telah menunggu nya di bandara. Ia menghamburkan dirinya kedalam pelukan empat orang yang teramat di sayanginya itu. 6 tahun tidak berjumpa, ternyata membuat dirinya dilanda rindu yang teramat sangat.

" bunda kangen banget nak " wanita paruh baya itu menatap putrinya dengan tatapan sendu, ia jelas sangat merindukan salsha.

Salsha menatap setiap jengkal wajah ibundanya, kerutan kerutan menua mulai terlihat dengan sangat jelas. Ia tersenyum, " salsha juga bun " ucapnya.

" kak salsha betah banget yak di sana, nyampe 6 tahun gak pulang pulang. Udah kayak bu toyib aja " gerutu nabila, salsha terkekeh pelan.

" kan kakak kuliah, bukan liburan "

Nabila mengangguk paham, ia kembali merangkul salsha dengan sangat erat. Diikuti oleh anisa yang juga memeluknya.

" ya udah kita pulang dulu, nanti di lanjut lagi mesra mesraannya "

Ke empat perempuan itu berjalan beriringan, nabila masih terus merangkul pundak salsha dengan begitu erat. Seolah gadis itu tidak rela jika kakaknya itu kembali meninggalkannya.

***

Salsha menatap kamarnya yang telah begitu lama ia tinggalkan. Ia meletakan beberapa koper besar di atas lantai begitu saja. Ia akan merapikan dan memasukan baju baju nya nanti. Tubuhnya masih terasa lelah, perjalanan dari alexandria menuju indonesia benar benar menguras habis tenaganya.

Ia berjalan menghampiri meja belajarnya, sebuah polaroid yang tertempel rapi di dinding depan meja belajarnya berhasil mencuri perhatiannya. Ia menatap dirinya yang tengah mengenakan seragam khas SMA di hadapannya bersama seorang pria, kekasihnya enam tahun lalu, aldy

Aldy kamu dimana, kamu apa kabar, apa kamu masih seperti dulu atau sudah berubah, maafin aku aldy, aku jahat banget sama kamu.

Beberapa pertanyaan seputar pria bernama aldy itu seolah memenuhi setiap sudut kepalanya. Ia jelas sangat merasa bersalah kepada pria itu, meninggalkannya tanpa sebuah alasan dengan jangka waktu lama pasti telah mengecewakan perasaannya.

Namun ia juga memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya tidak memberitahu aldy, ia menyayangi aldy, ia sangat tidak menginginkan jika hubungannya berakhir, 70% dari pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh sangat rentan untuk berpisah. Maka dari itu ia memilih untuk tidak memberitahu nya. Ia berharap jika dirinya kembali nanti, ia akan menemui aldy, dan kembali menjalani hubungannya seperti dahulu.

Tapi apakah aldy masih menantinya, apakah hubungannya dengan aldy masih berlanjut hingga saat ini, apakah aldy masih sendiri.

Begitu banyak kemungkinan yang terjadi, namun sebelum semuanya menjadi sebuah masalah yang rumit, ia harus segera menemui aldy, ia akan menjelaskan semuanya kepada pria itu.

***

Aldy tengah berjalan beriringan bersama kezia, kekasihnya. Keduanya tengah berjalan jalan santai di sebuah taman dekat kampus. Sesekali keduanya terlihat tertawa bersama jika terjadi sesuatu yang menurutnya lucu.

" kamu serius sama aku kan dy " tanya kezia

Aldy menatap gadis di sampingnya, ia tersenyum manis. " kamu udah berapa kali ngomong gitu, jawabannya masih tetap sama. Aku serius sama kamu, aku ingin hidup seribu tahun lagi sama kamu " ujarnya serius, pria itu benar benar telah tumbuh dewasa. Sangat bertolak belakang dengan sifatnya semasa SMA.

IF We | Iqbaal Ramadhan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang