Mistery XX

2.2K 193 13
                                    

Ketika sudah sampai dirumah sasuke tidak memperdulikan panggilan ibunya dan keluarganya, dia tampak kesal.

"sasuke ada apa nak" panggil mikoto yang terlihat khawatir

"sas lo kenapa" panggil itachi

Sasuke tidak menjawab, dia masih menatap jepit rambut yang diminta oleh naruto.

"kan aku sudah bilang, cicitku itu susah buat kamu dapatin." ucap ashina yang sudah berada didalam kamar sasuke

Sasuke menatap ashina.

"kenapa dia menolakku" tanya sasuke

"ck kaya kamu gak tahu aja, hati naruto ditutupi rasa benci terhadap kasih sayang. Nak dia hanya belum terbiasa dengan kasih sayang. Aku akan kasih tahu apa yang terjadi ketika dia masih dijawa, memang dia tumbuh bersama tsunade tapi dia besar digunung sendirian, selama 15 tahun dia hanya dikurung diatas gunung. Tsunade dan karsa hanya menjenguknya sekali setahun. Dan sekarang dia dihadapkan dengan pernyataanmu dia masih ragu." jelas ashina

"kenapa kau menceritakan semua padaku" tanya sasuke

"karena kamu kandidat yang cocok buat jadi pasangan cicit saya" jawab ashina

Sasuke terdiam apakah dia sudah mendapatkan restu dari eyangnya naruto.

"hahaha nak wajahmu ketika malu bagus juga" tawa ashina

"jadi apa yang harus saya lakukan" tanya sasuke

"kembalikan jepit itu pada naruto. Dan berikan gelang ini pada naruto. Naruto tidak tahu ini gelang apa, tapi gelang ini akan membuat kamu dan naruto berjodoh" ucap ashina

Sasuke menerima gelang itu, ketika ingin berterimakasih ashina sudah menghilang. Sasuke menaruh gelang dan jepit itu dimeja.

"sasuke keluar nak "panggil mikoto

Sasuke segera keluar dari kamar dan melihat jika keluarganya ada didepan kamarnya.

"ada apa sas, kenapa kau tadi terlihat marah bahkan panggilan ibu kau cuekan" tanya itachi..

" maaf " ucap sasuke

"lalu ada masalah apa " tanya mikoto

"bu sepertinya aku menyukai anak SMA dia masih berumur 17 tahun." ucap sasuke

"siapa " tanya semuanya

"Naruto" jawab sasuke lalu kembali menutup kamarnya.

Semua keluarga uchiha saling memandang tak percaya.

"itachi siapa naruto itu" tanya mikoto

"naruto itu cucu dari klan uzumaki, namanya uzumaki naruto cucu dari uzumaki tsunade. Dia murid baru di KHS dan dia yang kemarin kita temui diatas sana" jelas itachi..

"apa" kaget mikoto

"aduh kenapa klan uzumaki, kalau narutonya mau gapapa kalau gak mau gimana, kalau sasuke nyinggung naruto gimana dan berakhirnya keluarga uchiha gimana" cerocos mikoto

"ya ibu kenapa begitu cerewet, ini masalah sasuke biarkan dia yang selesaikan sendiri" ucap itachi lalu pergi..

"mau kemana itachi. Mama belum selesai bertanya gimana anaknya" teriak mikoto..

"3 cantik, 2 cantik, 1 cantik" teriak itachi

Fugaku melihat ini hanya diam, tapi lain dihati.

"sayang sasuke kita sudah besar, sudah bisa main cinta cintaan. Aku senengnya" ucap mikoto berbunga bunga

"hn baguslah yang dia sukai orang uzumaki " ucap fugaku

"memangnya kenapa" tanya mikoto

"memperbaiki keturunan" jawab fugaku

Mereka berdua akhirnya juga pergi.
Disisi lain naruto baru sampai dikediamannya karena pak tama sedikit susah dihubungi tadi.

"ndoro kenapa pulangnya malam" tanya mbah darso

"ada sedikit masalah mbah, aku akan langsung keatas mbah" jawab naruto dan langsung pergi.

Mbah darso menatap pak tama, sedangkan pak tama menggelengkan kepala.

"hah ndoro putri meski kamu gak cerita mbah tahu" ucap mbah darso

"mbah emang apa yang terjadi" tanya pak tama

"kamu tahu pemuda yang datang kemari. Yang wajahnya kaya tembok warna putih" tanya mbah darso

"mbah juga bisa bercanda ya, yang mana to mbah" ucap pak tama

"kamu itu anak muda yang jarang bicara, badannya yang tinggi, ganteng, terus kulitnya putih. " ucap mbah darso sambil menyebutkan ciri ciri dari sasuke

"oh saya inget mbah, lalu apa hubungannya dengan ndoro putri" tanya pak tama

"pemuda itu suka sama ndoro putri, sedangkan kamu tahu sendiri pak tama ndoro putri kaya gimana" ucap mbah darso sambil berjalan pergi.

Pak tama masih memikirkan perkataan dari mbah darso barusan.

"ealah ndoro putri kelihatan marah gara gara itu" monolog pak tama lalu pergi.

Naruto duduk ditepi kolan yang ada didalam kamarnya.

"lagi mikirin apa nak" tanya ashina

Naruto menoleh.

"oh mbah datang lagi, aku gak mikirin apa apa mbah" jawab jawab naruto

"eeh masa, mbah lo tahu kamu lagi mikirin apa, ini soal pemuda ganteng itu kan." ucap ashina

"ko mbah bisa tahu" tanya naruto cepat

"ndok kalau kamu emang gak bisa bales perasaannya sekarang ya dicoba  pelan pelan" saran ashina

"udahlah mbah jangan dibahas, jadi malas aku" ucap naruto jutek

"o iya nak, kamu mau ada acara kegunung fuji ya, mbah kasih saran hati hati disana, disana itu tempat pesugihan, banyak korban buat tumbal terjadi disana, enggak cuma pesugihan tapi segala macem keburukan ada disana, disana juga ada penunggunya dia suka mengambil korban kamu harus hati hati" ucap ashina lalu pergi menghilang.

Naruto diam, dia masih memikirkan apa yang harus dia lakukan disana, apakah dia harus berpura pura tidak tahu, atau dia harus ikut campur.

🌺🌺🌺

Seminggu kemudian, acara sekolah diadakan hari ini, bus sekolah telah berjejer dihalaman sekolah. Bahkan para siswa/i dan mahasiswa/i sudah banyak yang datang.

Sedangkan dikediaman uzumaki naruto masih sibuk diceramhi oleh mbah darso.

"ndoro putri harus bawa wulan sama asih. Kalau ndoro gak bawa mereka mbah gak akan ijinin ndoro berangkat." putus mbah darso

"ayolah mbah, aku bisa menjaga diriku sendiri" ucap naruto

"ndoro putri cuma bawa mereka buat jaga jaga, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi disana, jadi ndoro putri nurut sama mbah atau tidak" ucap mbah darso

Naruto menghela nafas, berdebat dengan mbah darso dari subuh benar benar menguras energinya.

"baiklah aku akan bawa mereka berdua, sekarang mbah bisa ijinin saya berangkat" ucap naruto

Mbah darso tersenyum dan mengangguk. Naruto segera menarik pak tama untuk segera berangkat. Sedangkan mbah darso melihat wulan dan asih.

"bawa ini, ini senjata buat kalian jaga ndoro putri, meskipun saya tahu ndoro putri akan bisa melawan mereka, tapi aku tetap ingin memastikan ndoro baik baik saja. Jadi awasi ndoro saja jangan sampai kalian lengah" peringat mbah darso kepada wulan dan asih.

Setelah itu wulan dan sih menghilang. Tapi tidak ada yang tahu jika mbah darso masih mengirim salah satu jin penjaga untuk mengawasi naruto dari jarak jauh.  Naruto berangkat menuju kesekolah dengan keadaan mood yang sudah agak sebal. Seharusnya mereka berkumpul jam 7 dan sekarang dia harus telat 15 menit dan itu semuanya gara gara mbah darso.

Pak tama sesekali melirik ndoro putrinya, melihat jika ndoronya masih marah pak tama semakin mempercepat mobilnya.

Next...

The Mystery Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang