Pesta

1.5K 32 0
                                    

Di cerita ini kata-katanya ada yang kotor harap jangan ditiru
.
.
.
Happy reading

"Emang man fano ngundang kita ada acara apa sih" tanya amirah
"Gk tau jug" jawab indra yang saat itu sedang mengendarai sepeda montor
"Emang ada hari yang spesial apa malam ini?" tanya amirah
"Gk tau emang sekarang tanggal berapa?" tanya indra
"Sekarang itu tanggal 8 emang kenapa?" tanya amirah sok lupa
"Tanggal 8 perasaan gk ada yang ulang tahun deh" kata indra
"Hmm.. Astaga aku lupa" kata amirah sambil memukul jidatnya
"Akhirnya ingat juga nih bocah"kata indra senang
"Ya inget kan besok tanggal 9 besok anak kelas XI ulangan ipa" kata amirah yang sendari menahan tawanya agar gk terbongkar
"Dasar pelupa" cibir indra

Beberapa menit kemudian..

"Sudah sampai" kata indra
"Iya"jawab amirah sambil melepas hlmnya dan memberikannya kepada indra agar digantungkan disepeda motornya
"Ya udah masuk dulu aku mau makir sepeda dulu" printah indra
"Iya" jawab amirah

Rumah aby yusuf

"Assalamualaikum" salam mereka berdua
"Kok gelap sih" tanya indra
"Iya yank gelap banget ini rumah paling belum bayar listrik makanya gelap" cibir amirah
Stekk(suara lampu menyala satu demi satu)

"Happy birhtday indra.happy birhtday indra"kata aby yusuf,umy hisma,fika,rei,rizky,zahirah,velin,fano,aba saipul,uma hayu berbarengan
"Hmm makasihhh"kata indra sambil menyium kening amirah dan kemudian velin adeknya
"Aku gk dicium nih aku kan adek kakak" pinta fika yang sendari memegang kue
"Kak" kata indra
"Iya gapapa" jawab rei
Cupp
"Makasih ya fik" kata indra
"Iya sama-sama" jawab fika
"Loh uma,aba kok ada disini" tanya indra
"Iya tadi waktu kamu pergi aba sama uma juga pergi" jawab aba saipul
"Makasih ya semuanya ini ulang tahunku yang terindah yang pernah ku miliki karena ada bidari di hari ulang tahunku" kata indra sambil menghapus air matanya karena terharu
"Iya sama-sama" kata mereka berbarengan
"Ya udah makan dih umy udah masak banyak tu" printah umy hisma
"Iya my" serentak mereka semua

Ruang makan

"Ih ir idzul ganteng banget kayak man rei" kata fika
"Lah kok man rei sih fik" tanya meliska
"Iya kalau aku bilang kayak man rizky ntar tuh anak orang cemburu tau sendiri kan kalau tuh anak orang maunya tamvan seorang" cibir fika
"Ya tapi bun gk usah mirip kayak ayah entar ngiranya itu anak ayah dong" kata rei
"Iya ganteng kayak man rizky" kata fika
"Kepolosan yang abadi" cibir indra
"Diem luh curut anak'an banyak bacot kau" sahut fika
"Hmm mulutnya loh fik" omel ayah mansyur(papa fika)
"Iya pa maaf atuh sih ngeselin" kata fika

"Udah dimakan keburu dingin" kata fano
"Dasar kebo suka banget kalau acara makan-makan" cibir rizky
"Eh luh anak orang banyak bacot ya kau" sahut fano
"Yaaaa fotocopy burek man" sinis fika
"Udah udah ayo makan" printah umy hisma
"Iya my"
"Ooo ya fika mau keatas dulu kayaknya kinar nangis deh" kata fika
"Iya fik bawa sini kami semua pingin lihat kinar"kata mama salwa(mama fika)
"Iya ma" kata fika dan langsung bergegas ke atas

Beberapa menit kemudian..

"Ihh lucu banget cucu nenek" kata mams salwa dan langsung mengendong kinasr
"Iya lucu banget adeknya idzul" kata zahirah
"Mirip kayak kamu rei hidungnya" kata papa mansyur
"Ya untung mirip rei hidungnya mancung kalau mirip fika peshek" cibir indra
"Brengsekkk" sahut fika
"Mulutnya daritadi" omel aby yusuf
"Iya by maaf atu tuh kak indra mulai dulu" kata fika
"Udahlah ndra diem nanti tuh anak orang nangis gk ada dotnya" cibir fano
"Gapapa man pakek dotnya idzul aja" sahut zahirah
"Man fano loh" kata fika dengan bibir monyornya
"Ceilah bibirnya minta di cipok tuh sama rei" cibir fano
"Utss papa mulutnya loh" omel velin
"Iya ma maaf" ampun fano

Beberapa jam kemudian

"Udah tan udah malem indra sama amirah pulang dulu" pamit indra
"Rizky sama meliska juga pamit te,om" pamit rizky
"Mbak,mas pulang dulu" pamit aba saipul
"Assalamualaikum" salam mereka berbarengan
"Iya ati² waalaikumsalam" jawab aby yusuf

Kamar fika dan rei

"Akhirnya rencananya berjalan dengan lancar" kata rei
"Iya yah ya udah yah bunda udah ngantuk" kata fika sambil menguap
"Sini sama ayah ayah mau sayang-sayangan sama bunda" kata rei sendari menarik tangan fika
"Paan cobak mulai pikirannya" cibir fika
"Apa salahnya cobak kalau suami pingin sayang-sayangan sama istrinya" kata rei
"Ya malu sama anaknya"kata fika
"Emang kinar bisa ngelihat ya belum lah bun" kata  rei
"Ah tau bunda ngantuk" kata fika sendari langsung menutup mata
Cupp

Cium rei yang sendari memeluk istrinya fika

"Apaan sih yah sempit tau geser dikit napa" sewot fika
"Gk ah udah nyaman" kata rei
"Ah tau terserah ayah aja bunda capek ngantuk mau bocan bobok cantik" kata fika

Kebesokan harinya

"Yah ayah" kata fika sambil memukul-mukul tangan rei
"Hmm apaan sih bun ayah itu masih ngantuk" kata rei yang masih dengan mata tertutup
"Ayah emang gk sholat apa udah jam setengah empat itu loh" kata fika
"Astaga kenapa bunda gk bilang daritadi sih bun" kata rei yang lansung terbangun dan melihat jam ternyata masih jam_-
"BUNDA ini tuh masih jam tiga" kata rei sambil mengelitik pinggang fika
"Aduh yah geli yah geli" pinta fika
"Biarin salahnya udah ngerjain ayah" cibir rei yang masih saja mengelitik pinggang fika
"Ayah geli yah geli" kata fika
Melihat fika yang merasa kegelian akhirnya rei berhenti melakukan hal konyolnya

"Ampun gak" paksa rei
"Iya yah ampun atu sih ayah nyeyak banget tidurnya kayak kebo" cibir fika
"Loh mulai minta lagi ternyata nih anak orang" kata rei yang sudah siap² untuk mengelitik pinggang fika
"Iya yah enggak ampun deh sana gih mandi abis ini sholat tahajud" suruh fika
"Iya bunda cerewet" cibir rei
"Cerewet cerewet gini cantik kok yah" kata fika sendari berkaca dicermin
"Hmmm iya istri ayah satu ini emang cantik tapi sayang hidungnya pesek" kata rei dengan tangan yang melingkar dipinggang fika
"Mentang² punya hidung mancung" kata fika sambil menarik hidung rei
"Iya bun sakittt maaf deh gk ngulang lagi" kata rei yang berusaha melepas tangan fika dari hidungnya
"Iya gih sana mandi udah jam berapa tu" printah fika
"Iya bunda ku sayang jangan rindu loh ya bun" kata rei sendari langsung melangkah ke kamar mandi
"Cuma ditinggal ke kamar mandu segala rindu" cibir fika

Terima kasihh udah baca ceritanya
Maaf kalau Typo
Jangan lupa Vomment!!!

Guruku Itu Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang