Terakhir

1K 24 0
                                    

Jangan berkecil hati walau part GURUKU IMAMKU akan selesai tapi masih ada kok cerita yang lainnya...

Terima kasih semuanya karena udah mau dukung aku..
Maaf kalau ketika aku membuat cerita banyak rincian yang tidak nyambung..
Namanya juga manusia biasa yang tak lumpuh dari kesalahan...
Oo ya jangan lupa share ceritanya dan tambahkan direadingread's kalian masing masing..

Happy Reading
.
.
.

...
Mataku terbuka karena pancaran sinar matahari yang melunsup masuk kedalam ku melihat disekeliling kamar dan aku melihat rei baru saja keluar dari kamar mandi
"Kamu udah bangun sayang" kata rei sambil membuka lemari
"Iya yah" jawabku
"Bunda seragam ngajar ayah senin selasa bunda taruh mana?" tanya rei
"Oya bunda lupa itu bunda taruh di keranjang strikaan soalnya abis bunda strika" jawabku
"Tolong ambilin dong sayang" rei tersenyum dan mengedap-kedipkan matanya
"Kalau ada maunya aja manis" kataku sambil beranjak keluar

Sekolah..

"Nak ada yang tau pak indra dimana gak?" tanyaku kesalah satu murid
"Gak tau bu,tapi waktu pelajaran pak indra diisi sama pak fano katanya gak masuk" jawab seorang murid
"Oya udah makasih" kataku sambil beranjak pergi

Aku melangkah pergi ke ruang lab komputer dimana anak kelas XI belajar MQ

"Assalamualaikum" salamku
"Waalaikumsalam,rindu ya?" kata rei
"Paan tau ini cuma mau ngasih ini kenapa gak dimakan?" kataku sambil marah karena rei tidak memakan bekal yang dia bikin dengan susah payah
"Ya maaf aku lagi gak lapar makanya tadi gak makan brownis yang kamu bikin" jawab rei
"Kamu tau gak aku udah susah payah buat brownis tapi apa yang kamu lakukan gak memakannya" kataku dengan kesal
"Iya maaf sini deh aku makan" kata rei
"Gak usah biar aku makan aja" kataku sambil beranjak pergi

"Bodoh bodoh banget gue udah bela belain pagi pagi bikin brownis tapi gak di makan" gerutuku sambil berjalan menuju kantor kepala sekolah

Tok..tok..tok..

"Iya masuk" kata seorang didalam
"Pak permisi" kataku sambil membuka pintu kantor
"Iya fik kenapa?" tanya yunus
"Itu mau tanya pak pak indra gak masuk?" tanyaku
"Iya gak masuk dan baru kali ini satupun keluarganya dan dia gak ada yang ngasih kabar" jawab yunus
"Oya pak makasih" kataku
"Iya sama sama

Dret..dret..dret..

" siapa sih ini nomer gak dikenal tau"gumanku

"Iya hallo"

"Hallo kami dari rumah sakit sejaterah ingin memberi tau bawa bapak indra kecelakaan dan dalam kondisi kritis"

"Apa kak indra,kak indra kecelakaan gue harus kesana" kataku sambil beranjak pergi ke ruanganku untuk mengambil tas

"Fik kamu mau kemana" kata seseorang dan ternyata adapah rei
"Iya pak ini saya mau keluar" kataku dengan panik
"Kamu kenapa sih fik kok kelihatan panik" kata rei
"I..tu..itu kak...kak indra" kataku gugup
"Indra kenapa?" tanya rei
"Ke..cee...lakaan kak indra kecelakaan" jawabku panik
"Apa fik??" kata rei panik
"Iya dia lagi dirawat dirumah sakit,oya kamu jangan bilang amirah dulu kasihan dia" kataku
"Iya" jawab rei

Aku langsung menuju ke rumah sakit dalam perjalananku masih terlihat panik baru kali ini gue sepanik ini...tapi bener deh ini detak jantung detaknya kenceng banget

Ruang ICU

"Kak indra" teriakku
"Maaf bu masih belum jenguk dulu ini dengan ibu siapa" kata dokter rumah sakit yang bernama santi
"Saya ibu fika adek dari kak indra" jawabku
"Oya bu fika kondisi indra kritis banget dan banyak ngeluarin darah dan dia butuh banyak darah" kata santi
"Ambil darah saya dok darah saya sama" kataku
"Iya bu marih ikut saya" kata santi

1 jam kemudian

"Dengan keluarga indra" kata dokter santi
"Saya dok saya istrinya" kata amirah yang baru saja datang
"Loh mir kamu di..sin" kataku kaget
"Iya fik kenapa kamu gak bilang,aku tau dari man rei" kata amirah
Aku terdiam atas kesalahan yang telah kulakukan,telah merahasiakannya semua
"Marih bu ikut saya masuk" kata santi
"Baik dok" kata amirah
"Dok saya ikut" kataku
"Iya marih" kata santi

Ruang dokter santi

"Gimana dok keadaan suami saya" tanya amirah
"Maaf sekali lagi saya tidak bisa melakukan apa apa selain berdoa karena akibat benturan dikepalanya ia mengalami gagar otak dan yang lebih parahnya lagi ternyata dia mengidam kaker paru paru tapi ibu tenang saja kankernya masih bisa disembuhkan tapi kalau luka yang ada dikepalanya itu mustahil tapi dia masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa namun kadang dia kelihatan gelisah,marah,ketawa sendiri dan lupa ingatan sementara" kata santi
"Tapi kankernya masih bisa disembuhkan kan dok?" tanyaku
"Iya bisa kanker diparu parunya masih stadium awal" jawab santi
Amirah hanya bisa terdiam gak tau apa yang sedang dia pikirkan tapi dia kelihatan gelisah sekali
"Dok kapan bisa besuknya" tanyaku
"Sekarang bisa tapi harus maximal 2 orang" jawab dokter
"Ya udah dok terima kasih,permisi dulu" kataku dan langsung menarik amirah dengan lembut beranjak keluar

"Kak..kakak gue mana fik" kata velin sambil mendorong dorong tubuhku
"Tenang fik aku tau kamu sedih tapi kamu harus tenang" kataku
"Aku gak bisa tenang,kak indra satu satunya sekarang yang aku punya dan kini kakak gue mau ninggalin gue...harkkk gue benci ama semuanya" kata velin
"Tenang vel kak indra bisa disembuhka,berdoa saja semoga indra bebas dari masa kritisnya" kata fano
"Kapan..kapan kakak gue sadar gue gak mau kakak indra pergi cuma kakak yang sekarang aku punya" kata velin sambil memukul bidang dada fano
"Gue mau ke kakak lu,lu mau ikut gak" kata amirah
Velin mengangguk mengiyakan

"Mas bangun,mas disini masih ada janin kita dalam kandunganku,mas bangun mas" kata amirah dengan tangan mengelus perutnya dan satunya ia gunakan untuk mengelus kepala indra
"Kak bangun kak,ini velin kak bangun kak,kak bangun kak janji deh kalau kakak bangun adek gak nakal lagi" kata velin sambil mendorong dorong tangan indra yang terpancek infusan darah dan cairan infus
"Mas aku sayang kamu,mas bangun mas,janin kita butuh mas dan lusa hari pernikahan kita yang ke 3 tahun" kata amirah
"Kak bangun kak,kakak harus nepatin janji kakak,yang kakak katanya mau jagain velin setelah orang tua kita pergi meninggalkan kita" kata velin sambil merengek
"Kak" kataku yang baru datang
"Fik kenapa kamu gak bilang kalau kakakku kecelakaan" kata velin
"Maaf vel gue gak ngasih tau lu soalnya itu gue lagi panik gue juga bingung itu kabarnya bener apa enggak tapi setelah tau itu kabarnya bener gue telpon man rei buat ngabarin lu kalau kak indra kecelakaan" jawabku
"Terus apa kata dokter?" tanya velin
"Katanya kanker paru paru kak indra udah dioprasi tapi luka dikepalanya gak bisa disembuhkan tapi dokter akan terus berusaha dan katanya efek dari benturan keras yang dialami kak indra itu bikin dia kelihatan gelisah, marah,ketawa sendiri dan lupa ingatan sementara" jelasku panjang lebar
"Apa lupa ingatan?" kata velin terkejut
Aku mengangguk mengiyakan
"Yaudah vel,mir gue mau sholat dulu kalian ikut gak" kataku
"Iya fik aku ikut" kata velin
"Gue gak ikut nanti aja abis kalian mau jagain indra" kata amirah
"Ya udah mir kita duluan" kataku sambil beranjak keluar dari ICU

"Udah" kata rei
"Udah ini bunda mau sholat dulu" jawabku
"Ya udah sana tadi aku udah sholat sama bang fano" kata rei
Aku mengangguk mengiyakan
"Man fano kemana?" tanya velin
"Itu kekantin katanya mau beliin makanan buat kita" jawab rei
Velin mengangguk petanda mengerti

Okee terima kasih udah baca partnya...
Jangan lupa baca yang ceritaku yang DOSEN KILLER ya!!!
Ku tunggu VoTe kalian dan Komentar kalian...
Maaf kalau ada salah penulisan kata
.
.
.
Maafkan jika selama aku buat ceritanya ada yang bikin kalian jengkel,namanya juga manusia
.
.
.
Dan maaf ini insyaallah part terakhir karena saya gak ada pemikiran lagi buat ngelanjutinnya...
Maafff🙏🙏🙏

TBC

Guruku Itu Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang