Pergi':)

1K 22 0
                                    

Uyeeee masih indra pov nih gusy..
Mana nih suaranya indra pov👄👄👄
Makin asyik aja nih cerita tapi yang jomblo jangan kebawa halu ya...
Entar sakit loh...

Langsung aja ya..
Kalian pasti udah gak sabar kan?..

Happy Readingg
.
.
.

...
"Mir mirah" panggilku
"Mir"
"Ih nih bocah kemana sih" kataku sambil meletakan hp diata nakas dan tiba tiba ada sebuah kertas jatuh lalu aku ambil dan membacanya
"Mas jangan khawatirin adek adek gak papa kok,insyaallah adek bakal jagain anak kita yang ada di perut adek,adek nitip mama papa jangan sampai mereka tau sedang apa aku sekarang..mungkin sikap adek kekanak kanakan tapi ya begini resikonya nikah ama adek adek itu mudah cemburu..
Adek tau ini yang terbaik buat kita adek pergi dulu" kataku membaca isi surat dari amirah
"Ihh sialan mir kamu kemana sih bener deh aku gak ada hubungan apa apa sama gissele ya ampun mir" kataku

WhatsApp(Sayang😚😚😚)

"Mir pulang dong"
"Mir"
"P"
"P"
"P"
"Pulang dong kamu kan udah
Janji bakal besarin anak kita"

Off

Via DM(Amirah_oktaindra11)

"Mir pulang dong kita jelasin
Semuanya disini"
"Mir"
"Please dong,kalau gak aku
Akan silet pergelangan
Tanganku kalau gak mempan
Terpaksa loncaf dari arpatement
Kita..biar islam melarang bunuh
Diri tapi percuma aja aku hidup
Kalau gak ada kamu"
"Mir bales dong"

"Gak ada lagi yang harus
Dijelasin"
"Kalau kamu bunuh diri
Silahkan tapi kamu bakal
Ketemu aku dan anak kita
Di surga-Nya"

"Pulang dong mir,bilang apa
Nanti aku ke orang tuamu"

"Bilang aja kalau aku dinas
Ke luar kota"

"Mir jangan dong pulang
Mir"

"Ngapain aku pulang kalau
Kamu sudah bahagia dengan
Yang lain"

"Mir,okay kalau itu maumu
Aku gak bakal nyariin kamu
Itu kan yang kamu inginkan"

Story IG(Amirah_oktaindra11)

Comentar

"Pulang dong mir"

"Jemput aku di perumahan
Gading"

"Iya aku kesana"

"Bi titip rumah ya saya mau jemput istri saya" kataku ke bi jum
"Iya pak" kata bi jum

"Mir aku itu cinta kamu gak mungkin aku suka ke orang lain selain kamu" gumanku sambil menyetir mobil
Dalam perjalanan aku gak habis habisnya gerutu dalam mobil..
Ketikanya sampai di taman perumahan gading aku langsung menuju ke arah seorang gadis yang memakai atasan panjang berwarna maroon serta rok berwarna senada persis banget dengan seragam ngajar hari jum'at sabtu

"Mir" panggilku
Lalu wanita yang berpakaian serba maroon menoleh ke arahku dengan wajah dibaluri air mata aku tau sepertinya wanita itu sedang menangis tapi yang membuatku kecewa adalah di pergelangan tangannya terikat sebuah kain dan ditangan kanannya terpancar silet yang begitu tajem dibaluri darah dan tangan yang diikat kain terlihat darah yang masih menetes
"Mir apa yang kamu perbuat di pergelangan tangganmu" kataku mendekat ke wanita berpakaian serba maroon dan aku mengengam tangan yang diikat oleh kain
"Sudah aku bilang aku gak sebodoh apa yang kamu pikirkan" kata amirah
"Lalu silet itu" kataku
"Aku hanya iseng memainkannya seperti kamu yang selalu bermain pada hati perempuan" kata amirah dengan nada ketus
"Aku bisa jelasin semuanya" kataku yang masih mengengam tangan amirah
"Semuanya udah jelas memang aku tidak secantik dan seanggun gissel" kata amirah
"Dengerin ya mir walau kamu gak cantik dan gak anggun farasmu itu bukan masalah buatku karena sesuatu yang cantik dan anggun adalah hati seorang gadis yang selalu menaati perintah tuhannya dan bukan dari farasnya yang sempurna tidak ada makluk ciptaan allah yang sempurna bahkan nabi adam dan hawa saja belum sempurna tapi dimata allahlah mereka sempurna" kataku
"Gak usah dalil deh" kata amirah yang sendari beranjak meninggalkan ku tapi aku menahannya
"Aku butuh kamu" kataku yang menahan tangan amirah tapi ditepis olehnya
"Aku juga butuh kamu dan anak ini juga butuh ayahnya tapi egomu yang membuatku meninggalkan mu" kata amirah
"Kamu boleh membenciku tapi aku mohon jangan tinggalkan aku" kataku
"Gak ada yang tahan jika deket sama orang yang dibenci" kata amirah
"Tapi_" kataku terpotong saat amirah mengakatakan
"Tanganmu kamu" kata amirah yang sendari melihat telapak tanganku yang tak sengaja tetgores silet yang amirah pegang
"Dirimu harus berhati hati karena orang yang deket denganmu bahkan udah kamu anggap segala galanya juga akan menyakitimu dengan berbagai hal" kata amirah sendari membersihkan darah yang ada ditelapak tangganku dengan tisu dan mengikatkan tisu ditelapak tanganku yang tergores silet
"Bencimu itu bukan benci sesungguhnya perhatianmu yang kamu lakukan saat ini adalah rasa cintamu" kataku
"Terserah kamu mau bilang apa" kata amirah
"Dirimu itu segala galanya" kataku antusias
"Gak usah caption deh" kata amirah
"Aku kemari untuk membawamu pulang jadi ikut aku" kataku sambil menarik tangan amirah lembut
"Auwww" kata amirah seperti orang kesakitan
"Kamu kenapa mir" tanyaku panik
"Perutku perutku auww sakit banget" kata amirah kesakitan
"Gak mungkin usia kandunganmu masih delapan bulan awal" kataku
"Bawa aku ke rumah sakit,aku udah gak tahan sakitnya" kata amirah dan tiba tiba matanya tertutup
"Mir bertahan aku akan membawamu ke rumah sakit" kataku sambil membopong amirah dan membawanya menuju pakiran

Guruku Itu Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang