"Chaeyeon ?"
Chaeyeon masih terdiam sesaat sebelum pria dihadapannya mengibaskan telapak tangannya di hadapan Chaeyeon dan membuat gadis itu tersadar
"E-eh maaf mas Eunwoo"
Eunwoo hanya tersenyum lalu memperhatikan seragam yang Chaeyeon gunakan dibalik cardigan tipis nya
"Kamu kerja di bank ?"
Chaeyeon hanya mengangguk pelan sementara Eunwoo melihat ke arah arloji di pergelangan tangannya kemudian tersenyum
"Jam istirahat kan ? Mau makan siang bareng saya ?"
Chaeyeon mendongak. Menatap pria itu tanpa memberikan jawaban apapun sampai akhirnya pria itu tersenyum dan menarik tangannya
"Ikut aja ya ? Saya gak suka makan sendiri"
"Aku gak suka makan sendiri"
Chaeyeon diam diam menahan nafasnya namun masih membiarkan tangan hangat itu menarik tangannya untuk ikut bersama nya
🍃🍃🍃
"Mark!"
Sosok yang dipanggil itu masih terus berjalan tanpa peduli gadis yang memanggilnya itu sehingga membuat gadis itu menghentakkan kakinya sebelum akhirnya menyusul langkah besar Mark sambil terus meneriakkan namanya
"Apa?!" Yeri tesentak memaksakan langkahnya untuk berhenti ketika Mark berhenti dan membalikkan tubuhnya tepat beberapa cm dari Yeri
Yeri menelan ludahnya, demi apapun wajah Mark teramat dekat dengan wajahnya dan Yeri bisa gila saat itu juga!
Mark mendecakan lidahnya dan kembali berbalik meninggalkan Yeri yang masih membatu
Senyum kecil Mark terkembang mengingat bagaimana lucunya wajah cantik itu terlihat gugup
Cantik ?
Yerimia Putri memang cantik. Terlalu cantik sampai membuat Mark merasa berantakkan
Dan Mark tidak suka perasaan aneh itu.
🍃🍃🍃
"Kenapa suka gambar ?"
"Soalnya nyampein perasaan lebih gampang lewat media, dan ini media yang aku pake"
Jeno tersenyum, menatap wajah damai Siyeon yang sedang asik menggambar. Bahkan untuk menjawab pertanyaan Jeno tadi saja gadis itu tidak menoleh ke arahnya
"Selain gambar suka apa lagi ?"
"Nulis ? Kadang di gambar yang udah aku buat aku pasti nambahin tulisan tulisan yang aku suka"
Sebuah senyuman masih tercetak jelas diwajah Siyeon yang mengakhiri gambar bunga nya karena bel pulang sudah berbunyi
"Kenapa gak dikasih tulisan ?"
Siyeon mengerutkan dahinya dan menoleh ke arah Jeno yang menyandarkan kepalanya di meja dengan wajah menghadap ke arah Siyeon
"Tumben kamu banyak tanya ?"
Jeno tersenyum kecil "Jawab aja pertanyaan gue"
"Yaa soalnya belum tau mau nulis apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dearest, You
FanfictionKetika janji hanyalah sebuah untaian kata. Lantas apalagi yang bisa dipercayai ?