Kami cari Alias sampai pukul 2 pagi. Kami masuk ke setiap pub yang ada sana tapi teda juga jumpa. Handphone dia pun nda dapat call. Akhirnya kami give up dan balik ke hotel.
Bila kami sampai bilik, ada pula si Alias di bilik. Siuk2 dia terbaring atas katil dengan air liur basi dia. Nick cuma mampu mengeluh seja. Mau marah pun nda guna suda sebab Alias mabuk. Saya tidur di katil sama dengan Nick. Nasib juga teda bikin apa2 sebab kami sama kepenatan.
3 hari ja kami sana dan kami pun balik untuk masuk bertugas hari seterusnya. Dalam masa 3 hari tu hubungan saya dan Nick macam makin bagus. Dia mimang nda pernah berenggang dengan saya. Alias mimang langsung nda mau cakap sama saya. Si Nick bilang yang Alias mimang kaki mabuk pun. Nasib masa kerja teda mabuk begitu. Mimang betul dulu diurang pernah serumah. Tapi Alias pindah bukan sebab Nick selalu bawa perempuan. Dia pindah sebab Alias dia nda siuk sama Nick. Masa tu diurang selalu kongsi perempuan. Meaning kalau Nick dapat perempuan, Alias pun makan sekali. Punya gali saya dingar. Saya pun nda sangka ba si Nick ni grow up to be buaya tembaga besar. Betul2 dia memafaatkan rupa paras dia.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seminggu suda berlalu sejak kami balik dari KL. Saya shif pagi manakala Nick shif malam. Selepas satu minggu kerja shif pagi, saya offday then saya masuk shif malam. Petang tu saya masuk kerja untuk shif malam, terus saya perasan perubahan staff. Mereka macam ada tapuk sesuatu dari saya. Si Kelly macam mengelak dari saya. Saya rasa hairan tapi saya diam.
"Kak Neffy, ada guest cari kau di front desk.. Bulih suruh naik sini ka?"Salah seorang staff pundan tanya saya.
"Sepa?"-me
"Lelaki okay.. Hensem gitu.. Hensem lagi dari Nick si bua... Ehh.. Silap.. Sorry.. Saya suruh dia naik ja sini ah.."si pundan bilang lagi. Saya angguk ja. Selalu nya yang akan datang cari saya begini hanya... Kyle atau Oscar.. Tapi nda mungkin..!! Diurang nda tau ba saya kerja mana.
Saya tunggu ja di dalam bar. Tunggu tu orang datang. Dalam 15 minit macam tu baru pintu depan terbuka dan masa tu saya rasa rahang saya macam mau jatuh ke lantai.
What is he doing here looking for me? Bukan kah dia suda bilang nda mau jumpa saya lagi?
"Sawadikhab.."Marc bilang sambil buat tangan tanda hormat Thailand.
"Sawadikha Marc..."saya bilang dan balas salam hormat dia. Dia senyum.
"Why are u here Marc? I thought u never want to see me anymore.."saya bilang perlahan. Saya bawa dia dudul di salah satu sofa di hujung.
"I need to talk to u.."-Marc
"How did u find me?"-me
"Boy.. "dia bilang adik saya si Boy yang kasitau tempat saya kerja. Boy and his big mouth!
"Why aren't u happy to see me? U hate me?"dia tanya lagi. Saya geleng. Saya nda tau kenapa saya rasa panik tapi macam seolah2 saya nda mau kalau2 Nick nampak Marc ada di sini.
"Urrmm.. marc, how if we talk later? Maybe we can grab a drink after i finished work?"saya bilang lagi sambil mata saya jeling2 tingu ke arah pantry dan bar.
"Ok.. I'll wait at the lobby at 12am.."debilang dan terus dia bangun dari sofa. Dia kiss pipi saya dan dia terus beredar. Lega saya rasa.
"Yeo.. Mana Kelly?"saya tanya kepada si pundan. Macam teragak2 dia mau jawab saya.
"Yeo.. Answer me!"saya bentak bikin dia terkejut.
"Kak.. Jangan marah saya.. Kelly bilang jangan kasitau Kak Neffy.. Dia sama Sir Nick di dalam pantry.."Yeo bilang sambil muka dia macam mau menangis.
"Apa juga kau mau nangis? Bukan kena buang kerja pun kalau kasitau saya? Kelly tu staff baru.. Bukan manager ko.."saya bilang sambil jalan ke pantry. Belum sempat saya mau buka pintu pantry, saya dingar suara lelaki mengerang macam tengah kesedapan di dalam sana. Suara Kelly pun nda kalah mengerang kesedapan dalam sana. Jangan la bilang ni si Nick yang sedang bikin projek di dalam.
YOU ARE READING
NAFAELLA
Romance~true story~ Life is not a fairy tale even if u wish it was. My name is Nafaella. Everyone call me Neffy. Saya bukan perempuan yang macam kamurang selalu baca di dalam novel2 cinta yang melambak di pasaran or internet. This is a story about my lif...