Rekomendasi lagu 🎵⬆⬆
"Kalau begitu gue akan ciptain alasan itu" Nakael tersenyum miring.
***
Happy reading...❤
"Bayy.."
Tanpa bersalah sedikitpun, Nakael pergi menjauh berjalan meninggalkan Sia.
Berbeda dengan Sia yang masih bingung harus bereaksi bagaimana.
"Ini bagaimana?" Sia panik melihat buku bukunya yang bertebaran dimana mana.
Lorong sekolah sudah sepi. Pelajaran sudah dimulai. Semua guru sudah masuk ke kelas kelas yang diajarnya. Tapi justru itu yang membuat Sia semakin cemas.
"Tega sekali Nakael, padahal tadi udah bantu Sia. Tapi malah ditebarin lagi bukunya"
Sia mengoceh tentang apa yang sudah dilakukan Nakael padanya.
"Kenapa harus di jamnya Mrs.Sarah. Padahal kemarin Sia udah dimarahin gara gara ketiduran di perpustakaan"
Sia kelimpungan menyusun bukunya sendirian. Cemas dan was was bercampur mengingat batapa menakutkannya Mrs.Sarah.
Ia mengatur napas untuk menenangkan dirinya. Merangkai berbagai alasan untuk dijelaskannya pada Mrs.Sarah.
Setelah menumpuk kembali bukunya, Sia berjalan menyusuri lorong sekolah untuk sampai ke kelasnya.
Buku yang dibawanya cukup berat sehingga ia sedikit kewalahan.
Sia menautkan alisnya tak mengerti dengan apa yang terjadi di depan kelasnya.
"Nakael, harus berapa kali lagi saya katakan? Berhenti membuat ulah"
"Saya tahu siapa Papa kamu di sekolah ini. Tapi saya bukan seperti guru lainnya yang takut hanya karena nama papa kamu" Tukas Mrs. Sarah geram.
"Sudah saya katakan, kalau tadi saya ada keperluan" Wajah Nakael tampak mengeras.
"Keperluan apa? Rencana mau bolos?" Mendengar Nakael yang meninggikan suara, Mrs.Sarah pun mulai terpancing emosi.
Sia yang memperhatikan itu mendekat. Dan bertanya apa yang terjadi.
"Mrs.Sarah apa yang terjadi?"
"Klarensia, kamu tidak mendengarkan apa yang saya katakan kemarin?"
Mendadak Sia mematung. Apa yang salah? Kenapa ia juga ikut dimarahi?
Sudah empat tahun terakhir dia diperlalukan berbeda oleh kedua orang tuanya, bahkan dari Celiapun berbeda. Orang tuanya tak pernah memperlakukan Sia dengan keras.
Tapi sekarang, Setelah masuk sekolah Sia bahkan mengalami kejadian kejadian yang tak pernah dialaminya empat tahun terakhir.
Mulai dari naik bus, Raga yang membencinya, ditinggalkan di jalanan sepi, bertemu mereka yang tiba tiba memanggilnya dengan Cinderella, juga bertemu orang seceria Elisa.
Dan sekarangpun Sia dimarahi guru karena terlambat masuk kelas.
"Maaf Mrs.Sarah, tapi Sia baru selesai meminjam buku di perpustakaan"
"Memang perpustakaannya jauh sekali ya? Sehingga kamu butuh waktu yang lama untuk ke perpustakaan?"
"Tidak, bukan begitu Mrs.Sarah. Tadi pas di jalan saat Sia membawa semua buku ini ke kelas, kaki Sia tergelincir. Sehingga buku bukunya berserakan"
Nakael menatap Sia dengan tatapan aneh. Kenapa gadis itu tak jujur saja?
"Bagi saya, terlambat tetap terlambat. Karena saya sangat tidak suka dengan orang yang tidak disiplin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul (End)
RomanceBukan tentang pikiran, bukan hanya tentang hati. Satukan mereka dalam satu kata jiwa. Ini tentang penerimaan semuanya. Your SOUL must accept it Kamu yang dulu tidak ada dan tidak akan pernah kubayangkan ada menjadi orang yang selalu ada. Tak peduli...