21.Anak ayam kehilangan pacarnya

205 33 5
                                    

Rekomendasi lagu ⬆⬆

"Apakah yang aku lakukan sekarang benar?Tanpa dia?"

-Klarensia

***

*Elisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Elisa

Happy readiiing...

Bel istirahat pertama sebentar lagi akan berdengung merdu. Itu bagi para murid Antariksa highschool, tapi mungkin bagi murid di seluruh belahan negeri pun, bel istirahat itu selalu terdengar merdu.

Dan tepat ketika berbunyi, perut perut kelaparan itu bersesak sesakan menuju kantin.

"Sia kamu.."

Kenapa Elisa tak melanjutkan ucapannya. Itu yang diherankan Sia

"Mau ke kantin bareng?"

"Eh?" Elisa memasang wajah datar, namun di balik itu Sia tahu kalau Elisa terkejut.

Elisa mengangguk mantap mengiyakan ajakan Sia yang tak pernah didengarnya. Ini pertama kalinya.

Di perjalanan ke kantin mereka sempat mengobrol kan beberapa hal.

"Kukira kamu tak mau kuajak ke kantin. Bahkan aku sempat mengira kamu tak menyukaiku"

"Apa Sia terlihat seperti itu?"

Elisa mengangguk polos dan terlihat manis, akibatnya Sia tertawa renyah.

"Maaf ya kalau Sia selama ini terkesan jaga jarak. Hanya saja Sia masih belum terbiasa berinteraksi dengan banyak orang baru"

"Iya aku paham kok, tapi dengan aku gak usah sungkan sungkan. Mulai sekarang kita berteman kan?"

Sia mengangguk dan tersenyum

"Apa yang kulakukan sekarang benar? Tanpa Raga lagi?"

"Kamu duduk di sini, biar aku yang pesan. Kamu mau pesan apa?"

"Mie goreng saja"

"Oke, tunggu ya"

Selama menunggu Elisa kembali, Sia menatap ke sekelilingnya. Terlalu banyak orang di sini. Sia merasa sedikit risih, tapi harus sampai kapan ia begini? Itu yang dipikirkannya.

Jika mau berubah jangan setengah setengah. Ia harus terbiasa dengan sesak sesak kantin ini.

Sia menopang dagunya dan terpaku melihat orang yang duduk di bangku tak terlalu jauh darinya.

"Apaan lagi itu?" Sia berkata miris.

"Apakah mereka memeperbudak orang itu lagi?"

Namun kemudian mata Sia beradu tatap dengan salah seorang yang sedang duduk di sana.

Soul (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang