***
"Mas Himchan... Yuhuuu... Ini Bomi..."
Cewek itu menggedor pintu sebuah rumah yang tidak terlalu besar, namun sangat nyaman. Rumah keluarga Gina, seorang perawat yang memiliki 4 anak laki-laki. Bomi sering main ke sana karena ia berteman dengan anak laki-laki itu. Juga karena rumahnya tepat berseberangan di depan sana.
"Apaan sih pagi-pagi berisik di rumah orang?"
Bomi sampai mundur selangkah mendengar suara keras cowok yang baru saja membukakan pintu. Namun cewek itu justru tersenyum melihat sosok tampan di depannya itu. Himchan.
"Mau nebeng Daehyun ke kampus," kata Bomi yang sama sekali nggak terpengaruh dengan tatapan horror yang ditunjukkan Himchan. "Akh, pak guru juga mau berangkat, ya?" Cewek itu justru menggoda si guru muda nan tampan yang masih setia memasang tampang galaknya.
"Apaan sih!" Himchan tampak risih dengan perlakuan Bomi. Percuma bersikap jahat sama cewek itu, yang ada Bomi semakin senang menggodanya. "Ya terus? Kalo mau ketemu Daehyun ngapain juga harus manggil nama gue?"
"Ya kali gapapa. Lumayan, masih pagi udah liat yang bening-bening."
Himchan hanya bisa menahan kesalnya. Tepat ketika seorang cowok muncul di belakang Himchan. "Ini dia," ujar Himchan ketika melihat adiknya di sana. Daehyun. "Urusin tuh pacar lo!" Himchan yang masih kesal setengah mati, langsung saja melesat ke dalam.
"Ikh, enak aja! Pacar gue kan si Naeun!" balas Daehyun tak terima.
"Payah tuh kakak lu. Masa lupa mulu kalo gue bukan pacar lo," timpal Bomi mendukung ucapan Daehyun.
"Yaa... lo tau kelakuan abang gue yang satu itu. Udah, akh. Ayo jalan," ajak Daehyun yang sudah lebih dulu berjalan menuju garasi tempat motor kesayangannya berada.
***
"Udah hampir 4 tahun, dan lo masih setia sama si calon dokter itu?"
Suara berat itu membuat seorang cewek tiba-tiba menghentikan langkah. Bukan hanya cewek berambut panjang yang dimaksud itu saja yang terkejut, tapi seorang cewek juga yang berpenampilan sedikit tomboy dengan rambut diikat satu yang kini berdiri di balik sebuah pilar tak jauh dari sana. Eun Ji.
"Naeun, lo masih inget gue, kan?"
Cewek dengan rambut panjang tergerai itu membalikkan badan. Di hadapannya kini muncul seorang cowok tampan dengan balutan barang-barang mahal.
"Youngjae?" desis cewek berkuncir satu yang mencuri dengar omongan cowok tadi. "Mau ngapain lagi dia?"
"Kita kan temenan dari SMA. Ya nggak mungkinlah gue lupa begitu aja sama lo," kata Naeun berusaha terlihat santai.
Cowok bernama Youngjae tadi tersenyum pahit. "Jadi selama ini lo Cuma anggep gue temen aja?" Youngjae perlahan melangkah dan mengunci sosok Naeun dalam tatapan matanya.
"Yaa... mau gimana? Gue kan udah..." Ucapan Naeun terputus seiring tubuh belakangnya yang sudah tersudut ke tembok.
"Apa nggak bisa sedikit aja lo buka hati lo buat gue?" Youngjae mendekatkan wajahnya yang kini hanya berjarak beberapa senti saja dari depan wajah Naeun. "Ngasih kesempatan yang sama seperti Daehyun?"
"Naeun...!"
Mendengar teriakan seseorang, keduanya menoleh. Cewek berkuncir satu tadi tampak berlari kecil dan seperti dengan sengaja menubruk tubuh Youngjae agar menyingkir dari hadapan Naeun. Beruntung cowok itu nggak sampai terjatuh.
YOU ARE READING
Perfect Love
FanfictionYongguk : "Kalau ada pemuda lain yang bersedia menikahimu dalam waktu dekat, kabari aku." Yongguk berujar dingin lalu meninggalkan Chorong begitu saja di sana. Nggak peduli bahwa cewek itu adalah kekasihnya. Himchan : "Apaan sih!" Himchan tampak ris...