***
Setelah mengetahui punya banyak kakak laki-laki, sifat manja Zelo mendadak muncul. Ia memaksa dan terkesan sedikit merengek agar Jongup untuk ikut menginap di rumahnya. Pulang ke kediaman Doojoon bersama pasangan pengantin baru itu juga, Youngjae dan Eun Ji. Zelo benar-benar sudah melupakan masalah yang pernah terjadi antara dirinya dan Jongup. Bahkan seperti tidak pernah ingat kalau kedekatan Jongup dengan Hayoung membuat pemuda tinggi itu menjadi resah. Tidak lupa Zelo bahkan memaksa Ilhoon untuk ikut bersamanya juga.
Eun Ji menggamit lengan Youngjae saat menaiki anak tangga di rumah mewah tempat tinggal Youngjae selama ini. Sementara Zelo dan Jongup dengan semangat bersedia memegangi bagian belakang gaun pernihakan Eun Ji yang menjuntai panjang. Lalu Ilhoon membantu membawakan tas besar berisi barang-barang milik Eun Ji.
Sesampainya di ambang pintu kamar Youngjae, Ilhoon menyodorkan tas milik Eun Ji pada kakak iparnya itu. Tapi mereka belum juga membubarkan diri. Seakan menggoda pasangan pengantin baru itu dengan tatapan jahil mereka. Youngjae sudah tidak bisa menahan diri lagi. Sementara Eun Ji benar-benar merasa tidak nyaman dengan cara ketiga pemuda itu menatapnya.
"Pada nggak pengen istirahat?"
Zelo, Jongup, dan Ilhoon tampak menahan tawa mereka. Entah apa isi kepala mereka saat itu yang kelihatannya hampir serupa. Zelo dan Jongup bahkan saling sikut. Kemudian tiba-tiba Zelo mendekatin Eun Ji lalu memeluk gadis itu.
"Selamat istirahat ya kakak ipar. Dan selamat datang juga dikeluarga kami."
Eun Ji hanya diam tanpa bisa membalas perkataan Zelo. Begitu juga dengan Youngjae yang hanya bisa terperangah dengan perlakuan Zelo pada Eun Ji. Cukup di luar dugaan mengingat Zelo termasuk anak yang cuek. Selesai Zelo, kini giliran Jongup melakukan hal yang sama. Dan tersisa Ilhoon. Youngjae menatap adik laki-laki Eun Ji yang ikut ke sana itu seakan bertanya apakah Ilhoon akan melakukan hal serupa pada Eun Ji?
Mengerti maksud tatapan Youngjae, Ilhoon terkekeh kecil kemudian ia justru memeluk Youngjae. "Aku udah sering meluk Kak Eun Ji," ledeknya.
Setelah tiga 'pengganggu' itu pergi, Youngjae mengajak Eun Ji masuk ke dalam kamarnya. Menggenggam lembut tangan gadis yang sudah resmi menjadi istrinya itu. Eun Ji terlihat memaksa berhenti karena ia melihat ada sesuatu yang berbeda di kamar itu dari saat terakhir kali ia ke sana. Ada seperangkat meja rias dengan kaca besarnya di salah satu sudut kamar. Dan memang tampak masih baru.
"Hadiah dari Om Doojoon. Tapi buat lo, bukan buat gue."
Eun Ji terkekeh melihat raut wajah kesal dari Youngjae. Tapi tentu Youngjae tidak serius bersikap seperti itu karena kemudian ia ikut tertawa.
***
Beberapa menit lalu, Zelo baru saja dari dapur untuk mengambil segelas air. Lalu saat kembali ke lantai atas, ia justru melihat Ilhoon berdiri di depan kamar Youngjae. Padahal saat itu masih tengah malam. Tapi bisa saja Ilhoon sedang membutuhkan sesuatu.
"Ngapain, Mas?" tegur Zelo.
Ilhoon menoleh cepat sambil meletakkan jari telunjuknya dibibir dan berdesis pelan. "Kakak gue diapain ya sama Mas Youngjae? Kok kayak kesakitan gitu masa," ujar Ilhoon sepelan mungkin agar tidak menimbulkan kecurigaan. Terutama untuk dua orang yang berada di dalam kamar tersebut.
Zelo hanya diam karena memang ia tidak bisa menjawab kebingungan Ilhoon. Namun cowok itu justru masih bertahan di sana sambil menenggak minumannya.
"Akh, Youngjae! Bisa pelan sedikit kan? Kasar banget sih!"
Tanpa sadar Zelo menyemburkan kembali ke dalam gelas air yang belum sempat ia telan setelah mendengar teriakan Eun Ji tadi.
YOU ARE READING
Perfect Love
FanfictionYongguk : "Kalau ada pemuda lain yang bersedia menikahimu dalam waktu dekat, kabari aku." Yongguk berujar dingin lalu meninggalkan Chorong begitu saja di sana. Nggak peduli bahwa cewek itu adalah kekasihnya. Himchan : "Apaan sih!" Himchan tampak ris...