***
Pagi itu, Jongup mendapati Himchan sedang mengawasi sesuatu dari balik jendela rumahnya. Tentu Jongup tertarik untuk mencari tahu apa yang menarik perhatian seorang Himchan yang sepertinya mengarah ke rumah Bomi.
"Aku denger, ayahnya Mba Bomi pulang ya?"
Himchan yang sedikit terkejut tentu langsung menoleh cepat. Ingin marah, tapi ia tidak bisa melakukan hal itu. Terutama kepada Jongup. Dan bukan hal sulit untuk Himchan mengendalikan perasaannya yang cukup kacau karena kepergok oleh Jongup tadi. Himchan memilih untuk menyingkir lalu duduk di sofa.
"Kayaknya gue nggak pernah liat Bomi jalan sama cowok, deh."
Jongup yang masih berdiri di dekat jendela, mengawasi Himchan yang bicara namun sambil membaca Koran. "Sering, tahu!"
"Sama siapa?" Himchan tidak bisa menahan rasa penasarannya. Tapi sedetik kemudian, Himchan tampak menyesal menanyai hal tersebut. Entah apa yang dipikirkan Jongup setelah ini.
"Sama aku," jawab Jongup enteng. Seolah tidak peduli dengan reaksi Himchan tadi. Padahal dalam hati ia terkekeh geli melihat sikap Himchan.
"Oh," kata Himchan pendek. Lebih pastinya hanya untuk menutupi perasaan. Jelas saja Himchan merasa sedikit lega meski sebenarnya masih ada yang mengganjal. Kenyataan masih ada seorang pemuda lain yang dekat dengan Bomi.
Jongup bersandar di kayu jendela dengan tatapan yang kembali terlempar ke luar. Namun tentu saja ia tetap mengawasi sikap Himchan yang dimatanya hanya berpura-pura tenang.
"Mba Bomi tuh percuma mau deket atau bahkan sampai pacaran sama siapa aja. Karena penentuan siapa yang bisa nikah sama Mba Bomi itu ya ayahnya. Bisa aja yang diterima itu cowok yang bukan pacarnya Mba Bomi."
"Kamu tahu dari mana?"
Jongup tersenyum penuh rahasia, kemudian ia menoleh ke tempat Himchan berada. "Kurang jelas kalau tadi aku bilang cowok yang deket sama Mba Bomi itu aku? Apa mau aku datengin Mba Bomi ke sini buat ngejelasin ke Mas Himchan?"
Himchan mendadak salah tingkah jika saja Jongup benar membawa Bomi ke sana. Anak itu suka nekat akhir-akhir ini. Terutama tentang urusan Bomi yang menyangkut dengannya juga. "Nggak perlu," ujar Himchan.
"Ibu berangkat, ya?"
Jongup dan Himchan menoleh bersamaan. Gina sudah berdiri tidak jauh dari sana dengan seragam lengkapnya. Tentu mereka menyambut baik perubahan Ibu mereka sendiri yang sekarang jauh lebih terbuka.
"Himchan, kamu libur kan? Bisa tolong jaga Zelo juga? Dia masih tidur."
"Ibu tenang aja. Zelo itu lebih gampang diatur dari pada Jongup," ujar Himchan yang sontak saja menyulut protes keras dari Jongup.
"Jadi kamu selama ini suka nakal ya sama kakak-kakak kamu?" tegur Gina. Tentu Jongup membatalkan niat melakukan protes pada Himchan.
"Ibu nggak tahu aja sih, kalo Mas Himchan itu sebenarnya playboy dan punya 2 pacar sekaligus."
Dari awal Himchan sudah mengawasi Jongup bicara. Sampai akhirnya ia tidak bisa menahan diri untuk tidak berdiri lalu membekap mulut Jongup agar diam. Namun Gina hanya terkekeh melihatnya. Merasa bahagia melihat dua anaknya saling menjahili satu sama lain yang membuktikan keakraban mereka.
***
"Apa? Eun Ji kabur?" pekik Youngjae yang sontak saja membatalkan niat untuk memasuki sebuah ruangan. Ia lalu mengawasi sekelilingnya. Beruntung suasana di koridor itu masih sepi.
YOU ARE READING
Perfect Love
FanfictionYongguk : "Kalau ada pemuda lain yang bersedia menikahimu dalam waktu dekat, kabari aku." Yongguk berujar dingin lalu meninggalkan Chorong begitu saja di sana. Nggak peduli bahwa cewek itu adalah kekasihnya. Himchan : "Apaan sih!" Himchan tampak ris...