Part 12

37 4 0
                                    

***

Youngjae, Doojoon dan Zelo tampak meninggalkan rumah mewah milik Junhyung. Youngjae menempati kursi pengemudi. Namun Doojoon tidak langsung menyusul Youngjae untuk masuk. Sama halnya dengan Doojoon, Zelo juga tak langsung masuk ke dalam mobil. Ia mengikuti arah pandangan ayahnya. Sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari sana tampak baru meninggalkan tempat tersebut.

"Itu..." Doojoon tidak melanjutkan kalimatnya. Ia justru melesat masuk ke dalam mobil dan menatap Youngjae seperti menuntut sesuatu. "Kamu bilang mobil kamu masuk bengkel, kan? Kapan selesai diperbaiki?"

Youngjae meneguk ludahnya. Ia melirik Doojoon dengan tatapan panik. Sementara Zelo jelas menunjukkan bahwa ia tidak tahu apa-apa masalah mobil tersebut.

Doojoon menegaskan tatapannya. Seolah menekan Youngjae untuk mengakui sesuatu. Tentu tentang kebenaran keberadaan mobil Youngjae. "Youngjae..." desisnya pelan namun terasa penuh penekanan.

Flashback...

Tidak butuh waktu lama untuk Minhyuk menghabisi Youngjae. Mereka juga tak luput jadi tontonan orang-orang yang kebetulan melintas di sana. Eunkwang bahkan sudah berusaha melerai mereka. Namun ia justru juga mendapat pukulan dari Minhyuk. Hingga akhirnya, Youngjae sudah tidak mungkin melawan. Bahkan dari awal pun Youngjae memang tak melakukan perlawanan.

"Lo bakal dapet yang lebih parah dari itu kalau masih berani ngalangin gue ngedeketin Eun Ji!" ancam Minhyuk serius. Ia yang melihat kunci mobil Youngjae yang tergeletak di aspal, langsung saja merampasnya. "Gue bakal balikin mobil lo, kalau Eun Ji bener-bener udah jadi milik gue!"

Flashback end...

Youngjae menghindari tatapan Doojoon yang masih menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Eun Ji bahkan lebih berharga dari pada mobil itu."

Doojoon mendesah, berat. Sambil menghempaskan punggung ke sandaran jok, Doojoon mengusap wajahnya. Tidak habis pikir dengan apa yang terjadi pada Youngjae. Yang ia tahu, Youngjae menghamili seorang gadis. Dan anak itu juga kehilangan mobil mewahnya.

"Sebelum nikah, selesain program dari perusahaan om yang di Palembang. Sekalian untuk kamu mempercepat kuliah."

Youngjae menoleh tegas, jelas menolak keputusan Doojoon. Namun Doojoon seperti tidak bisa ditawar lagi.

"Nggak ada penolakan!"

***

"Mas mau ke mana setelah ini?"

Yongguk melirik jam di tangannya. "Rumah Chorong," jawabnya pendek. "Kamu sendiri?" Ia balik bertanya sambil bersiap menaiki bus yang akan mereka tumpangi ke café tadi. Kendaran keduanya masih tertinggal di sana akibat di bawa paksa oleh dua anak buah Junhyung tadi.

Himchan tidak langsung menjawab. Ia masih berdiri di tempat bahkan setelah bus tiba dan Yongguk sudah lebih dulu melangkah masuk ke sana. Saat berbalik, ia menatap Himchan heran karena adiknya tidak bergerak sedikit pun.

"Mas Yongguk duluan aja," putus Himchan. Bahkan sebelum Yongguk sempat bertanya. Ia kemudian memutuskan untuk melesat pergi dari sana. Sekaligus membatalkan niat untuk ikut menyusul Yongguk menaiki bus.

Yongguk sendiri sudah tidak mungkin mencegah Himchan karena pintu bus sudah lebih dulu tertutup dan berangkat beberapa saat kemudian.

***

Titik-titik hujan tiba-tiba mulai berjatuhan. Sontak membuat Himchan melesat secepat mungkin ke sebuah halte untuk berteduh. Tepat bersamaan dengan datangnya sepasang muda-mudi yang mengenakan sebuah jaket yang dibentangkan di atas kepala sebagai pengganti payung.

Perfect LoveWhere stories live. Discover now