Allein

210 27 0
                                    

Biasakan vote dahulu sebelum membaca ☺
Jangan jadi Siders ya, karena kami tahu kalian ada, para siders sekalian..


















Ayo ! Vote Vote Vote Vote
Comment, and
Share !!!





























Annyeong !
Annyeong, all....









Adakah yang merindukan Narie 😁😁
Iya, ini Narie gaes !!

Ih, Beneran gaes, ini Narie 😆 gak ada yang kangen nih 🤧 Kalian jahat gak rindu sama akuh :v

Narie nulis lagi kangen sama kalian, waahh, readernya sudah mpe +200 Vote nya juga mpe +70 juga.. Narie seneng sama kalian 😭😭😭😭

Narie juga seneng, Reise peringkat 1 buat SoonChan huhuhu... 😁
Kemarin, Arie kasihan bajunya basah buat lap air mata sama ingusnya akuh :v

Kasihan, kan ?!

Wkwkwk.. Maafkan aku, Arie sayang





Oh iya, Narie cuma bakal nulis 1/2 chapter doang 🤧 soalnya besok Narie bakal check up lagi...

Iya, Narie belum sembuh.. Doain Narie cepat sembuh yaa 😊😊













Happy Reading !!

Jihoon membuka matanya, dia bangun dan menatap sekelilingnya. Kosong. Seungcheol mungkin ada di kamar mandi, karena suara air yang ia dengar. Jihoon bangun dan segera membuka pintu balkon. Angin pagi berembus, Jihoon menghela napasnya. Dia tersenyum.

Selamat pagi, Dunia

Seungcheol membuka pintu kamar mandi, dan melihat Jihoon yang ada di balkon hotel. Seungcheol mendekatinya.
"Wuzi.." Jihoon menoleh, sambil tersenyum.
"Selamat pagi, Cheollie" ujar Jihoon. Seungcheol tersenyum, lalu mengecup kening  gadis itu.
"Maaf karena akan meninggalkanmu disini" Jihoon tersenyum.
"Tak apa, aku akan bersenang- senang selama kau tidak ada" ujar Jihoon. Seungcheol memeluk Jihoon erat.

Seungcheol menyerahkan Iphone.

Seungcheol menyerahkan Iphone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini, gunakanlah Iphone ini.. Hpmu tertinggal di Korea mungkin, aku tidak menemukannya dimanapun" ujar Seungcheol juga menyerahkan amplop tebal. Jihoon yakin, tanpa dijelaskan oleh Seungcheol, amplop itu pasti berisi uang.
"Gunakanlah uangnya, belanja apapun yang kamu mau"
"Uhm.. Ini terlalu banyak, Cheollie.. Aku malah jadi menyusahkan mu saja"
"Tidak.. Aku tidak suka penolakan, Wuzi.. Tolong di terima" Jihoon akhirnya mengangguk.
"Baiklah.. Terima kasih, Cheollie"  Seungcheol tersenyum.

--

"Seoul... I'm coming !!!!" Hansol terkekeh melihat gadis pujaan hatinya berteriak senang. Dia tidak peduli dengan tatapan orang- orang yang menganggapnya aneh. Siapa yang peduli. Seungkwan menelpon seseorang.
"Halo, Kak.. Kau ada dimana sekarang ?!" tanya Seungkwan.
[Membuatku kaget saja, aku ada di Jepang, Seungkwan- ah] Wajah Seungkwan sedih sekarang.
"Yahh.. Padahal aku ada di Seoul.."
[Kau bisa mengunjungi Wonwoo.. Akan kuberikan alamat rumahnya yang baru]
"Kenapa Kak Wonwoo pindah rumah segala ?!"
[Dia dan Mingyu kan bersiap untuk menikah nanti.. Itulah sebabnya Wonwoo pindah rumah, lagian rumahnya juga dekat dengan Jihoon dan Chan...] Jeonghan terkekeh. Seungkwan menggembungkan pipinya. Hansol menyewa sebuah mobil.
"Baiklah.. Selamat berbulan madu" Seungkwan memutuskan panggilan itu. Hansol menaikkan barang- barangnya.
"Ke rumah Kak Wonwoo" ujar Seungkwan setelah naik ke mobilnya.
"Uhm... Alamatnya, sayang ?!" Seungkwan menepuk dahinya, lupa.
"Kita makan dulu... Aku mau makan seafood" Hansol terkekeh.
"Ok, my girl"

--

Chan turun menuju dapur. Dia mengerjab menemukan Soonyoung yang tertidur pulas di kasur sofanya. Chan ingin menyentuh wajah Soonyoung, tapi dia teringat kakaknya.

Jangan, Chan.. Jangan..
Mereka akan menikah dua bulan lagi

"Uh ? Chan ?!" Yang namanya disebut terkejut, lalu menatap Soonyoung yang sedikit menggeliat.
"Selamat pagi, Kak.. Bangunlah dan bersiap, apa kau tidak ke kantor ?? Ak- aku mau menyiapkan sarapan dulu" ujar Chan, tapi Soonyoung menahan tangannya. Chan menoleh.
"Nee.. Selamat pagi juga, besok aku akan mulai bekerja, hari ini kita jalan- jalan saja, bagaimana ?!" tanya Soonyoung. Chan tersenyum tipis.
"Baiklah..." Soonyoung mengangguk.

KRING !!
Soonyoung menatap Hpnya yang berbunyi.

From: Junhui
Aku akan bertemu dengan Seungcheol, kau mau ikut atau tidak ?!

Soonyoung terdiam.

Sadarlah, Soonyoung.. Kau harus mencari Jihoonie !

Soonyoung menatap nanar ke arah Chan yang sedang memasak.

Chan yang sedang memotong bawang, terkejut ketika Soonyoung memeluknya.
"Maaf.. Aku harus bertemu Jun setelah ini" ujar Soonyoung. Kecewa. Itu yang dirasakan Chan saat ini.
"Tidak apa.. Kita bisa lakukan lain kali" ujar Chan.
"Jun.. Bilang dia.. Menemukan Seungcheol" Chan diam. Dia teringat Kakaknya sekarang.
"Apakah Kak Jihoon bersama Kak Seungcheol nanti ?!" Soonyoung menggeleng. Dia tidak tahu.
"Maaf.." ujar Soonyoung. Chan menunduk, dia berusaha menahan tangisnya.

Sadarlah, Chan !! Soonyoung akan menikahi kakakmu, bukan dirimu..
Kenapa kau malah terjebak di area itu

"Aku ikut boleh ?!" tanya Chan. Soonyoung mendongak.
"Tentu saja boleh" Chan tersenyum tipis.







TBC !!!!!







Wuaahhh... Gimana ?! Gimana ??
Kalian paham tidak dengan ceritaku 😁 jujur Narie mau post tdi malam, eh.. Takut gak nyambung sama yang kemarin jdi akhirnya Narie mesti baca- baca dari Chapter Drei


Ok, gaes.. Tpi Narie udah nulis buat next Chapter nya tpi biar Arie aja yang Post soalnya aku harus balik ke Jakarta lagi, Arie juga harus kuliah..

Mana jam pagi lagi :(
Kan Narie masih kangen Arie






Udah dulu yaaaa...


Jangan lupa Vote Vote Vote
Comment
Share
Follow



Salam manis kembar
N.A

' 𝚁𝙴𝙸𝚂𝙴 ' [𝐉𝐢𝐂𝐡𝐞𝐨𝐥 ! 𝐆𝐒] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang