Nicht gefunden

215 21 0
                                    

Seperti biasa, biasakan Vote dahulu sebelum membaca :)
Ayo ! Ayo ! Ayo!

Jangan Lupa Vote, Comment, Share and Follow !! 😆😆





















Happy Reading

"Dimana Kak Jihoon ?!" tanya Chan. Hening seketika. Soonyoung juga Jun baru menyadari Seungcheol datang sendirian.
"Tidak bersamaku" ujar Seungcheol tenang. Wajahnya datar, dan dingin.
"Tidak.. Kak Jihoon ada bersamamu, kan ?!" Chan mendekati Seungcheol. Air mata Chan jatuh. Chan terisak.
"Jangan bohong padaku, Kak.. Hiks! Dimana Kak Jihoon" teriak Chan. Seungcheol hanya diam. Soonyoung mendekati Chan, dan berusaha menenangkan gadis itu. Seungcheol mendengus. Jun menatap tajam Seungcheol.
"Hyu-"
"Sekarang kenapa kau menyuruhku bertemu denganmu, Jun ?! Karena perusahaan ?"
"Ini karena Jihoon" ujar Jun datar. Seungcheol tersenyum tipis.
"Oh tunangannya ada disini, kan ?!" tanya Seungcheol. Soonyoung diam.
"Tapi kenapa Tunangannya itu malah asyik dengan calon adik iparnya ? Sebenarnya kau menikahi siapa, Soon ?! Jihoon atau Chan ?!" tanya Seungcheol. Chan maupun Soonyoung menunduk diam. Tangan Soonyoung mengepal kuat.
"Siapa rendahan sekarang ?!" tanya Seungcheol.
"Kau bahkan tidak ada bedanya, Kak.. Kau merebut Kak Jihoon yang akan bahagia" ujar Chan ditengah isakannya.
"Bahagia ?!" tanya Seungcheol.
"Jihoon bahagia dengan pernikahan itu ?! Dengan tunangannya itu ?!" Tidak, itu jawaban dari hati Chan. Kakaknya itu menangis satu malam satu hari karena pertunangan itu. Jihoon tidak menginginkan pertunangan itu.
"Kau terlalu berkorban, Chan.." ujar Seungcheol. Jun memukul meja keras.
"Jangan memojokkan mereka, Ka-"
"Itu Fakta, Jun.." Hening seketika.

Semua yang Seungcheol katakan, Benar. Chan mengorbankan perasaan, tapi selama Jihoon hilang. Dia dan Soonyoung malah semakin dekat.

Siapa makhluk paling bodoh sekarang ?!

"Kau membawa Jihoon pergi, jangan melupakan fakta itu, Seungcheol.. Bahkan kau mencelakainya" ujar Jun pelan. Seungcheol diam.
"Aku hanya menyelamatkannya" gumam Seungcheol.
"Menyelamatkannya ?! Dengan mencelakainya ?!" tanya Jun. Seungcheol menatap tajam Jun.
"Apakah menabrak Jihoon malam itu termasuk rencanamu atau Mingyu ?!" tanya Jun. Chan dan Soonyoung mendongak dan menatap Seungcheol penasaran.

Menabrak ?!
Jihoon...
Mingyu ??

Kalian belum lupa Chan ataupun Soonyoung tidak ikut kumpul karena masih di rumah sakit.

Mereka menunggu jawaban Seungcheol.
"Ya" Chan terkejut. Soonyoung tidak bisa menahan emosinya, dia segera memukul Seungcheol.
"Kau menabraknya ?! Apa kau sudah gila ?!" Soonyoung marah. Seungcheol hanya diam dipukuli Soonyoung. Chan juga diam, tapi isakannya masih ada.
"Bali.. Benar, bukan ?!" Seungcheol membeku ketika Jun berujar seperti itu.
"Jihoon ada di Bali.. Aku meminta mata- mataku untuk mengawasimu dari bandara dan pesawatmu berangkat dari Bali" ujar Jun. Soonyoung segera berdiri, dan menarik Chan.
Chan bingung.
"Ka- Kak.."
"Kita akan ke Bali.. Mencari Jihoon"

Seungcheol menatap Jun marah.
"Kau.." Jun hanya tersenyum tipis.
"Jangan terlalu obsesi, Hyung.. Atau kau akan hancur karena obsesimu" ujar Jun. Seungcheol pergi, dan membiarkan Jun sendirian. Jun mengambil Hpnya.

"Hao.. Kau sudah sampai ?!" tanya Jun.

TBC !!!!!!




Jangan lupa Vote, Comment and Share !

😘😘😘😘
Salam Manis
N.A

' 𝚁𝙴𝙸𝚂𝙴 ' [𝐉𝐢𝐂𝐡𝐞𝐨𝐥 ! 𝐆𝐒] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang