Jangan lupa Vote ya
😉
Dukung Arie dan Narie selalu ya gaess....Kembali lagi dengan Narie 😆😆
Narie back dengan chapter baru.. Dan kita mungkin bisa dibilang mendekati akhir, deh..
(Mau mendekati akhir) :v maybe ada 3 Chapter lagi dan End deh ReiseWkwkwk...
Sebelum itu jangan lupa vote and Share
Biar rame
Happy.Reading (」゚ロ゚)」
Soonyoung menggeram. Orang di depan mereka sekarang hanya mengambil kalengan kopi yang di rak atas. Tapi masih sambil tersenyum lebar.
"Aku akan membebaskan kalian.. Tapi, lain kali jika kita bertemu lagi... Bersiaplah kalian menemui maut" orang itu tergelak. Wonwoo menahan tangan Mingyu yang nyaris melayang.
"Biarkan saja.. Dia bilang jika kita bertemu lagi kan ? Kau bisa menghajarnya bebas jika bertemu lagi" ujar Wonwoo. Mingyu mendengus tidak suka.Mingyu menangkap kaleng kopi yang dilempar Soonyoung. Dia menatap Soonyoung bingung.
"Kalian menginap dimana ?" tanya Soonyoung.
"Jujur saja...... kami belum memesan hotel ketika berangkat kesini, jadi ya... Gini deh" Mingyu terkekeh. Wonwoo membola matanya.
"Aku dan Chan memesan kamar, kebetulan ada dua kasur berukuran king size" ujar Soonyoung.
"Mau mau...." ujar Mingyu. Wonwoo memukul kepala Mingyu. Yang dipukul mengaduh kesakitan. Iyalah.. Pukulan Wonwoo tuh gak main- main.Kelihatannya kayak perempuan culun lemah ternyata jago kelahi. 😎 Jeon Wonwoo gitu lho..
Soonyoung terkekeh.
Aku jadi merindukan masa- masa SMA kami..
"Maaf tidak bisa menyediakan apa- apa.." ujar Chan. Jeonghan tersenyum.
"Tak apa.. Lagipula ada yang ingin kubicarakan" seru Jeonghan.
"Uhm.. Chan, Soonyoung sudah menjelaskannya, kan ?" tanya Seokmin. Chan menatap Seokmin, lalu mengangguk.
"Maaf.. Karena aku, kau ha-" Chan segera memotong ucapan Seokmin.
"Tidak.. A- Aku pikir kalian benar... Karena kalian mau menghentikannya agar tidak berniat jahat pada Kak Jihoon" Alis Jeonghan terangkat.
"Tetap saja.. Maaf ya" Chan mengangguk.
"Tak apa, aku baik- baik saja, Kak Seokmin.." Chan menatap Jeonghan yang bingung.
"Nanti akan kujelaskan..." Jeonghan mengangguk.
"O- Oh iya.. Sebaiknya aku pergi dahulu.. Sampai jumpa" Seokmin pergi. Jeonghan menatap Chan bingung.
"Jelaskan..."
"Jadi, Kak Soonyoung dan Kak Seokmin......."Minghao menatap bosan layar Hpnya. Tidak ada satupun notifikasi. Hpnya sepi. Minghao menghela napas berkali- kali. Jun menatap Minghao yang bingung. Biasanya gadis itu akan berisik, tapi sekarang tidak.. Minghao hanya diam.
"Ada apa denganmu, Hao ?"
"Tidak tau.." Minghao enggan menatap Jun.
"Lho ? Kenapa ?? Aku salah sesuatu ya ??" Minghao menggeleng, lalu menatap tidak suka pada gerombolan perempuan yang menatap Jun, bahkan ada yang memotret Jun. Beberapa dari mereka juga mendekati Jun untuk meminta Nomor Hp.Heol.. Memangnya mereka siapa ?? Tidak tahu Xu Minghao ya....
Minghao cemburu.Jun hanya terkekeh kecil. Dia tahu apa yang dipikirkan kekasihnya itu.
Sebenarnya Jun juga risih. Ayolah, kau ingin kencan dengan kekasihmu, tapi banyak gangguan. Bisa- bisa kalo Jun layani mereka, hanya tinggal namanya saja dia."Sayang.. Makanlah yang banyak untuk Baby kita" ujar Jun. Minghao sedikit diam, lalu menyadari Jun sedang ingin jahil.
"Tentu, Daddy.. Buat Baby kita yang sehat"And ??
Gerombolan perempuan tadi langsung diam. Minghao tersenyum lebar pada Jun.Dari tadi kek kayak gini...
Tanpa Jun sadari pipi Minghao memerah. Dia menatap perutnya.
Kalo ada Baby beneran di perutku.. Jun makin sayang tidak ya ???
Baby cepatlah tumbuh ya..
Seungcheol menatap Jihoon yang terlelap di sebelah Seungyuun. Dia jadi memikirkan bagaimana jika Seungyuun adalah anak mereka. Mereka pasti adalah keluarga bahagia.
Hmmm...
Seungcheol jadi bingung."Belum tidur ?" tanya Jihoon yang masih mengantuk.
"Belum.. Aku belum mengantuk" Jihoon tersenyum kecil.
"Tidurlah perlahan.. Pejamkan matamu dan mimpi kan aku" Seungcheol terkekeh. Dia mengangguk, lalu merebahkan tubuhnya. Tapi kemudian bangun lagi.
"Aku ingin membeli sesuatu" Jihoon mengangguk dan memejamkan matanya.Jisoo hendak menuju kamar Chan, tapi dia berhenti ketika melihat Seungcheol yang keluar kamar.
"Ah... Apakah Seungyuun merepotkan mu ?" tanya Jisoo. Seungcheol menggeleng sambil tersenyum.
"Tidak.. Dia asyik bermain bersama Wuzi dan tidak ada rewel sama sekali" Jisoo tersenyum.
"Syukurlah.. Maaf ya jika Seungyuun merepotkan"
"Tidak aku senang saja melihat Wuzi bisa tersenyum" Jisoo menghela napas lega. Dia menatap Seungcheol.
"Kau mau kemana ?" tanya Jisoo
"Ingin ke Supermarket, aku tidak bisa tidur dan mungkin ingin membeli sedikit cemilan"
"Baiklah.." Hening.
"Kau mau menitip sesuatu ?" tanya Seungcheol. Jisoo menggeleng.
"Aku masih kenyang, selam-""Seungcheol- Hyung" Yang punya nama menatap tidak percaya dan terkejut.
"Mingyu.. Wonwoo.. Soonyoung.." ujar Jisoo. Soonyoung mendengus.
"Kebetulan sekali kita bertemu disini..." ujar Wonwoo. Seungcheol hanya mengangguk kecil. Dia tidak menatap ketiganya.Pintu kamar terbuka, Dia menatap bingung sekitarnya.
"Lho.. Kenapa jadi malah reuni kecil sih" ujar Jeonghan. Chan mengintip keluar dan terkejut.Takdir mempermainkan kami atau memang semuanya bertujuan disini kecuali JunHao dan VerKwan ?
Hansol menatap gadis di depannya yang asyik membaca novel.
"Apa yang kau baca ?" tanya Hansol.
"Novelnya seru.. Tentang pemberontakan 7 siswa di sekolahnya yang ternyata mempunyai kelompok rahasia untuk membongkar rahasia kelam sekolah mereka" Seungkwan menutup novelnya.
"Kau belum mengantuk, Hansol ?" tanya Seungkwan.
"Belum.. Aku memikirkan sesuatu..." Gadis itu mengecup pipi Hansol.
"Tidurlah.. Aku jga mau tidur" Hansol terkekeh, lalu menggandeng gadis itu.TBC
Jangan lupa vote and share nyaaaa
😉😆😆😆😆Harusnya Narie up dari tadi sore tapiii. Karena tadi sore masih Sakit. narie skip malam deh
Thank You yg udh mau dukung Reise
Ditunggu ya gaess
Salam.Manis
Narie
KAMU SEDANG MEMBACA
' 𝚁𝙴𝙸𝚂𝙴 ' [𝐉𝐢𝐂𝐡𝐞𝐨𝐥 ! 𝐆𝐒] ✔
Romance[ STATUS COMPLETE ] [GS Ver.] Seungcheol baru saja patah hati. Dia jatuh cinta pada gadis itu, gadis yang pernah menjadi teman masa kecilnya, namun.. Gadis itu juga akan menikah dengan sahabatnya. Seungcheol memutuskan pergi menjauh dan berusaha me...