Part 4 : Taman Kompleks

142 55 6
                                    

Happy reading.

Pagi ini Sasha terlihat masih bergelung di bawah selimutnya. Jelas saja, ini adalah hari Minggu, hari dimana ia mengistirahatkan diri dari segala kegiatan yang membuatnya penat.

Tiba tiba seseorang memasuki kamarnya begitu saja, tanpa mengetok pintu kamar terlebih dahulu. Seorang pria. Yaps, dia adalah Kenzo, Abang Sasha. Lelaki tampan tersebut kini sudah berada di sisi ranjang yang di tempati sang adik.

"Nih anak kebo banget sih." Ucap Kenzo menggelengkan kepala dengan kelakuan adik bungsunya itu.

Terdengar suara dari lantai bawah.

"Kenzooo! Sasha-nya di bangunin cepat. Keburu siang." teriak seorang wanita dari bawah.

Orang itu adalah Kenzi. Kakak perempuan Sasha sekaligus kembaran dari Kenzo. Duo kembar itu saat ini ingin mengajak Sasha berolahraga bersama.

Sudah menjadi rutinitas, bahwa setiap hari Minggu mereka akan berolahraga bersama. Karena jika pada hari hari biasa, mereka akan sibuk dengan kesibukan masing masing. Dunia perkuliahan yang mereka tempuh menyita banyak waktu si duo kembar sehingga tidak ada waktu lagi untuk sang adik bungsu mereka.

"Woi kebo, bangun." panggil Kenzo sambil mengguncang guncangkan pelan tubuh Sasha.

Shasa hanya bergeming sebentar kemudian kembali melanjutkan tidurnya.

"Sha, lo gak mau ikut kita olahraga bareng apa?" ucap Kenzo lagi.

Kali ini tak ada respon yang berarti dari Sasha. Mulai kesal dengan kelakuan makhluk ajaib yang satu itu, Kenzo akhirnya memikirkan cara agar dapat membangunkan si ratu kebo yang tidurnya saja bak benda tak bernyawa.

Cringg... AHA!

Sebuah ide terlintas di otak genius Kenzo. Ia tersenyum miring.

"Hei Sha, di bawah ada Ansgara tuh. Mau ngajak lo jalan katanya." ucap Kenzo.

Yap, Kenzo memang sudah tahu bahwa adiknya itu menyukai Ansgara dari sang Mama. Dan sepertinya info dari Mama-nya itu sangat berguna di saat seperti ini.

"Apa?! Kak Ans di bawah?!!" Alam bawah sadar Sasha langsung tersentak ketika nama Ansgara keluar dengan mulusnya dari bibir sang Abang. Mata yang semula terpejam erat kini terbelalak lebar, dengan segera Sasha menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan segera bangkit berdiri.

"Buahahhaha" tawa Kenzo menggema di setiap sudut kamar Sasha, rencananya berjalan dengan baik.

"Kok Abang malah ketawa? Abang bohongin Sasha ya?" Ucap Sasha menyelidik Kenzo.

Kenzo mengangguk santai dengan ekspresi watadosnya.

"Makanya, kalo di bangunin itu langsung bangun. Gak usah pake ngebo segala."

"Ih, bang Kenzo jahat. Sasha pikir tadi itu beneran tau. Abang buat Sasha jantungan ih." Cerocos Sasha kesal dan memukulkan guling abang laknatnya itu.

"Aduh duh, ampun Sha, abang janji deh gak ngulang lagi." ucap Kenzo sambil meringis karena Sasha terus memukulinya secara brutal.

"Ishh." Balas Sasha singkat kemudian berhenti memukuli Kenzo dengan guling kesayangannya.

"Udah dong Sha, jangan berperan ah. Sono cepetan mandi, kita olahraga bareng. Jarang jarang kan bisa olahraga bareng cogan sekelas gue." Kenzo menyugar rambutnya percaya diri.

"Woi! Cepetan elah. Lama lama, gue tinggal juga lo berdua." Kenzi datang dengan wajah kesal setengah mati. Hampir setengah jam dia menunggu dari bawah, namun dua makhluk yang ada di hadapannya saat ini tidak turun turun.

Innocent Girl {Completed} ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang