Part 9 : Hangat?

104 40 5
                                    

Jangan lupa votmennya y readers 😂
Happy reading

Di dalam mobil hanya ada keheningan. Sasha yang tidak suka dengan suasana ini pun berinisiatif membuka suara.

"Kak, kita mau kemana?" tanya Sasha penasaran.

"Beliin lo es krim." Ucap Ansgara seraya mengacak rambut Sasha pelan.

Sasha yang mendengar kata es krim meluncur dari bibir Ansgara pun bersorak bahagia.

"Es krim?! Sasha seneng banget," ucap Sasha berbinar-binar. Sangking bahagianya ia tak sadar mengecup pipi Ansgara.

Cup

Ansgara yang mendapat perlakuan mendadak itu langsung saja mengerem mobil yang di kendarainya.

Cittt,,,,

Bruk!

"Aaawww." Erang Sasha meringis sakit karena kepalanya terbentur Dashboard untuk yang kedua kali di dalam mobil Ansgara. Jangan lupakan kebiasaan Sasha yang sering lalai menggunakan seatbelt.

Gadis itu memegangi keningnya yang membentur Dashboard mobil, melihat itu Ansgara refleks membawa wajah Sasha agar menghadap ke arahnya dengan kedua tangan bermaksud memastikan keadaan gadis itu.

"Lo gapapa?" tanya Ansgara khawatir.

"Gapapa kok." Jawab Sasha cepat dengan mata yang tak lepas dari lelaki di hadapannya. Berada dalam jarak sedekat ini membuat jantung gadis itu seakan ingin keluar dari tempatnya.

"Kak Ans, Sasha minta maaf tadi udah sembarangan kecup pipi kakak. Soalnya di rumah Sasha kebiasaan seperti itu." Ungkap gadis itu merasa bersalah, ia sadar bahwa Ansgara tadi mengerem mendadak kerena tindakannya.

"Gapapa." Jawab Ansgara tanpa ekspresi yang berarti. Sasha tidak tau saja bahwa lelaki ini juga sedang mati-matian menahan debaran yang kian menggila di dadanya.

Dia pun melepas kedua tangannya yang tadi menangkup wajah Sasha dan mengalihkan pandangan ke depan.

"Kak Ans gak marah kan?" Tanya Sasha ragu yang di balas gelengkan singkat oleh Ansgara.

"Kalo kakak gak marah senyum dong. Kok mukanya datar mulai." Kata Sasha menghadap Ansgara.

"No." Lelaki itu menolak mentah-mentah permintaan gadis yang sedang menatapnya penuh harap itu.

"Kakak kenapa gak mau sih? Padahal kan Sasha udah minta maaf. Kakak gak ikhlas maafin Sasha ya." Gadis itu perlahan menundukkan kepalanya.

Melihat hal itu Ansgara akhirnya menghela napas pelan. Entah kenapa ia tidak bisa melihat gadis ini bersedih. Dengan memantapkan hati, ia pun menatap gadis itu dalam dan tak lama sebuah senyuman hangat tersungging di bibirnya untuk pertama kali.

Gadis yang sedari tadi menundukkan kepala itu perlahan mengangkat wajahnya ingin melihat apa respon dari lelaki itu. Ketika matanya menangkap sesuatu yang berbeda dari lelaki di sebelahnya, sontak saja matanya terperangah kagum melihat senyum lelaki itu yang di tujukan padanya.

"Wah, kak Ans tambah ganteng kalo senyum." Kata Sasha tak menyembunyikan kekagumannya.
Ansgara menepuk puncak kepala gadis itu sekali kemudian mulai menjalankan mobil. Sementara Sasha mengalihkan pandangannya ke bahu jalan. Hingga tatapan gadis itu berhenti pada stand penjual eskrim di jalanan dekat dengan taman.

"Kak, Shasa mau beli es krim di situ aja." Antusias gadis itu seraya menunjuk-nunjuk stand penjual es krim tersebut.
Ansgara mengangguk mengiyakan, ia segera memberhentikan mobil.

Saat Sasha ingin membuka pintu mobil, Ansgara segera menahan lengan gadis itu. Sasha ingin bertanya, namun perkataan Ansgara selanjutnya membuat gadis itu mematung.

Innocent Girl {Completed} ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang