Part 11 : Leon Allard

98 33 0
                                    

Playsit=_=A whole new world_Aladdin
Happy reading 😂

Saat ini Ansgara sedang berjalan di koridor sekolah. Matanya tak sengaja menangkap gadis yang baru saja melewatinya tengah di kejar oleh seorang siswa laki-laki. Namun, tak lama gadis itu berputar balik berlari ke arah Ansgara yang sudah menghentikan langkah. Gadis dengan rambut terkuncir itu langsung bersembunyi di belakang punggung tegap Ansgara dengan kedua tangannya yang sudah meremas lengan seragam lelaki itu.

Dengan nafas yang tidak teratur sehabis berlari ia berkata,
"Kak, tolongin Sasha. Tadi Sasha gak sengaja nabrak Daniel terus jam Daniel jatuh. Dia minta Sasha ganti rugi. Tapi Sasha gak punya uang." Cicit gadis itu pelan.

"Woi Sha, ganti rugi dong. Jam gue rusak ini gara-gara lo." Ucap Daniel nyolot yang kini sudah berada di hadapan Ansgara.

"Sasha belum punya uang Daniel. Mama cuma ngasih uang jajan sepuluh ribu." Lirih gadis itu pelan masih bersembunyi di balik punggung Ansgara.

"Gue gak mau tau. Pokoknya lo harus ganti, ini jam kesayangan gue tau gak." Ucap Daniel.

"Iya, tapi biar Sasha bilang ke mama dulu." Tawar gadis itu.

"Gue maunya sekarang. Kalo lo gak bisa, gampang. Lo jadi cewek gue aja." Ucap Daniel seraya tersenyum miring tanpa menghiraukan Ansgara di antara mereka.

"Daniel gila ya? Sasha gak suka sama Daniel tahu!" Ujar Sasha marah.

Saat Daniel hendak meraih tangan Sasha, Ansgara langsung menepis kasar tangan kurang ajar itu.

"Berapa?" tanya Ansgara menatap lelaki di hadapannya tajam.

"300 ribu." Jawab Daniel enteng.

Ansgara mengeluarkan uang berwarna merah dari sakunya sebanyak 3 lembar dan memberikannya pada Daniel.

"Nah gini dong, kan kita sama-sama enak." Ucap Daniel tersenyum senang, karena sebenarnya harga jam tangan yang rusak itu hanya sekitar seratus ribuan, namun dia sengaja menaikkan harga.
Setelah menerima uang dari Ansgara ia segera pergi dari sana.

"Kak, makasih ya udah bantuin Sasha. Nanti Sasha minta mama deh buat ganti uang kakak." Ujar Sasha tak enak.

"Gak perlu." Ucap Ansgara singkat kemudian menggandeng tangan Sasha membawa gadis itu pergi dari sana.

"Kak, kita mau kemana?" tanya Sasha.

"Kelas lo."

Shasa hanya mengangguk-ngangguk mengerti. Sampai di dalam kelas Sasha, Ansgara menyempatkan diri mengacak pelan rambut Sasha, membuat para kaum hawa yang melihat itu menahan napas.

"Belajar yang bener." Ucap Ansgara sebelum akhirnya berlalu pergi. Sasha yang mendapat perlakuan manis itu mematung sesaat, hingga jiwanya kembali tertarik ke dunia nyata.

"Oh my God, kak Ans so sweet banget, kuatkan Sasha Tuhan." Gumamnya menahan senyum dengan tangan menutupi wajah yang kian memerah.

"Woi Sha, senyum-senyum aja nih. Gue tau kok lo lagi senang." Goda Zellen yang baru memasuki kelas sembari menoel-noel pipi sahabat polosnya itu.

"Iya dong. Kak Ans tadi manis banget tau gak? Dia ngacak rambut Sasha tau Zell, terus dia bilang gini 'belajar yang benar ya'. Sasha baper ih..." Celoteh gadis itu riang.

"Gue juga tahu kali." Dengkus Zellen.

"Kok Zellen bisa tau sih?" tanya Sasha.

"Gue dari tadi udah lihat Sasha." Ucap Zellen memutar bola mata.

"Ooh. Tapi kok kak Ans cuma ngacak rambut Sasha doang, orang lain biasanya cium pacarnya." Kata Sasha tanpa beban.

"Dia ngacak rambut lo karena dia tuh sayang sama lo dan gak mau ngerusal lo Sha." Jelas Zellen memberi pengertian dengan tingkah polos Sasha. Ia bersyukur Sasha menyukai orang yang tepat seperti Ansgara yang tidak memanfaatkan kepolosan gadis itu

Innocent Girl {Completed} ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang