Seventeen

3.7K 495 107
                                    

Berita mengenai mama Fani yang menjadi selingkuhan papa Ardi begitu cepat menyebarnya. Jelas saja cepat jika Shela menyebarkannya via pesan berantai kepada teman sekolahnya. Pasti mereka tahu, dan beruntungnya bagi cewek itu. Hanya Fani, Ardi dan Gina saja yang tahu jika Shela yang menyebarkan berita menggemparkan tersebut. Akibatnya kini Fani mendapatkan cemooh dari teman-teman sekolahnya. Awalnya Fani tidak peduli dan masa bodo tentang gosip yang benar adanya itu, hanya saja ia pura-pura tidak mendengarkan seolah gosip yang tersebar adalah bohong.

Sampai kemudian berita tersebut sampai ke telinga para guru membuat Fani tidak bisa diam saja. Ia mendengar beberapa guru membicarakan dirinya dibelakang, bahkan ada juga yang  menatapnya dengan pandangan yang sinis dan Fani jelas merasa sakit hati. Pangkat ketua Brapera yang kini tengah disandangnya pun terancam, belum lagi beberapa lomba sekolah yang menyangkut dirinya pun dipertanyakan.

Akibat dari itu Fani tidak masuk sekolah, dia stress. Sebenarnya dia bisa saja memasang wajah baik-baik saja di sekolah dan bersikap seperti biasanya, tapi tetap saja itu menyiksanya. Tak jarang ia sering melamun saat guru menerangkan, membuat dirinya tidak fokus pada pelajaran. Makan dan tidurnya pun berantakan akibatnya hari ini ia tidak bisa masuk sekolah. Maria dan Rara jelas khawatir dengan kondisi Fani yang sekarang ini, apalagi melihat kedua orangtua Fani yang jarang di rumah.

Fani memandang jendela kamarnya, dia di rumah sendirian hanya ada asisten rumah tangga. Tubuhnya lemas karena dia tidak makan dari kemarin, nafsu makannya menurun drastis akibatnya dia seperti ini. Ia malas juga untuk masuk sekolah, terlebih di sekolahnya malah membuat dia tidak nyaman. Apalagi jika dirinya kemungkinan besar bertemu dengan Ardi makin tidak karuan saja dirinya.

Setelah ia mengetahui masalah yang menjadi renggangnya ah ralat bukan renggang, tapi putusnya hubungan ia dan Ardi membuat ia paham dan menerima. Bahwa dirinya dan Ardi memang seharusnya berpisah, Shela benar. Seharusnya ia sadar diri dan menjauh dari Ardi bukan malah terus-terusan menarik perhatian cowok itu. Dirinya benar-benar tidak tahu diri, Ardi jelas meninggalkannya. Lagi pula Ardi pasti malu mempunyai cewek yang notabene mempunyai mama perebut suami orang--orang tuanya pula, mana sudi Ardi kembali dengannya. Batinnya miris.

Fani mengambil ponselnya yang berada disamping tempat tidurnya, ia lalu mengecek pesannya satu persatu, ada dari Papa nya.

Papa sudah menyiapkan sarapan dan vitamin, sebaiknya kamu cepat makan. Jangan buat Papa khawatir, cepat beritahu Papa kalau terjadi apa-apa.

Fani yang membaca pesan dari sang papa tersenyum haru, papa nya benar-benar papa sempurna untuknya. Meskipun papa nya jarang pulang karena selalu sibuk, pun dengan mama nya yang entah ada dimana. Bilangnya sih kerja diluar kota, tapi semenjak tahu ibunya bermain gila dia tidak peduli.

Dan Fani kembali membuka pesan-pesannya, kebanyakan dari keempat sahabatnya, Rara, Maria, Bian, dan Niko mereka semua menanyakan keadaannya dirinya. Ia kemudian membalasnya mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja dan tak usah mencemaskannya. Kemudian ia mendapati pesan dari Denis yang bertanya apakah dirinya bisa untuk bertemu hari ini, jika bisa ia akan menjemputnya. Dan Fani langsung membalasnya, kemudian ada pesan dari Rio---guru Pkl yang gencar mendekatinya itu menanyakan hal serupa mengenai dirinya. Untuk Pak Rio dia membiarkannya hanya membaca tidak membalas. Dan Fani mendesah dengan lirih, mengetahui jika Ardi tidak memberinya pesan.

Untuk apa juga Ardi mengiriminya pesan, toh selama mereka putus pun Ardi tidak pernah berkomunikasi lagi dengannya. Jelas ia sakit hati, tapi mengingat sumber yang menjadikan hubungan mereka putus membuat Fani sadar. Mungkin cowok itu juga membencinya, atau bahkan jijik kepadanya mengingat dirinya anak dari penghancur keluarganya. Dosa apa yang dia perbuat sehingga dirinya mempunyai masalah sehebat ini? Ia benar-benar malu jika harus bertatap muka dengan Ardi dan juga Mama Ardi. Padahal Mama Ardi begitu baik kepadanya, sampai-sampai ia merasa jika Mama Ardi begitu menyayanginya. Ia tidak tahu akan seperti apa jika Mama Ardi mengetahui masalah ini, mungkin perasaan Mama Ardi lebih hancur darinya. Dan siap-siap jika Mama Ardi pun ikut membencinya.

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang