24.kebencian

27 8 1
                                    

Happy reading!

Author Pov

APA!!

Satu kata yang membuat Angel terhenti dari makannya, dilihat wajah Brian yang telihat pucat pasi. Angel mengerutkan dahinya bingung apa yang terjadi?

Setelah mematikan telponnya Brian langsung bangkit dari kursi restoran, lalu menarik pengelangan tangan Angel untuk pergi keluar.

"Eh.. ada apa?"tanya Angel.

"Kita pulang aku ada urusan dulu!"

Mereka langsung masuk kedalam mobil, Bria menyalakan mobil dengan terburu-buru entah apa yang terjadi Angel hanya diam, ia tidak berani bertanya atau pun melakukan sesuatu dalam keadaan suasana ini.

Tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan rumah Angel, Brian menatap Angel dan menggenggam kedua tangan Angel.

"Maafkan aku karna kencan pertama kita gagal."ucap Brian tulus

"Tidak papa." Sahut Angel tersenyum

"Sungguh ini tidak ada dalam daftar!"
Brian mengelus rambut Angel.

Setelah itu Angel keluar mobil dan melambaikan tangannya ke arah kaca mobil, mobil nya pun berjalan pergi.

~~~~~~~

Slebb.....

Pisau yang dipegang Revan sekarang sudah mendarat sebagian di perut seorang pria lanjut usia, ternyata itu adalah Anton ayahnya Brian, seketika tangan Revan bergetar hebat pasalnya ia belum pernah melakukan ini.

Tubuh Anton terjatuh Pisau tadi masih tertancap di perutnya, Revan langsung terduduk dan ingin mencabut pisau itu, ketika ia memegang pisau itu.

"AYAH!!!" teriakan seseorang laki-laki dengan sangat marah lalu berlari menghampiri tubuh ayahnya yang tergeletak dilantai.
Pisau itu sudah terlepas dari tubuh Anton, sekarang sudah ditangan Revan.

"Ayah!! Bangun... Kumohon bangun ayah aku sangat menyayangimu tolong bangunlah....."

Brian menangis sambil mengguncang-guncangkan tubuh anton yang banyak sekali mengeluarkan darah, Brian masih menangis histeris memeluk tubuh anton ia tak rela kalau ayahnya pergi.

Tiba-tiba tangisan Brian terhenti lalu mendongkak ke arah samping terdapat seseorang yang sedang menatap nya sendu tersirat penyesalan didalam matanya, Brian berdiri lalu menarik kerah baju revan dengan kuat.

"APA YANG SUDAH LO LAKUIN HAH!!"

Brian terselut amarah ia langsung memukul wajah Revan dengan sangat kuat membuatnya tersungkur dan sudut bibirnya pecah mengeluarkan darah.

"Aku bisa menjelaskan nya padamu!"
Revan berusaha bangkit.

"Aku akan membalasnya liat saja nanti!!" ancam Brian ia langsung membawa tubuh ayahnya keluar dari gudang.

Revan bertekad akan menyampaikan pesan dari Anton pada Brian ia akan menjelaskan segala nya,Revan pun pergi keluar.

~~~~~~~

Di perjalanan Brian masih memeluk Anton untuk di bawa ke rumah sakit ia masih merasakan nafas ayahnya.
Sampai di depan rumah sakit brian langsung memanggil dokter tubuh anton di bawa ke UGD ketika Brian ingin masuk tapi ditahan oleh suster agar menunggu diluar brian hanya pasrah.

Brian duduk diluar,ia mengacak-ngacak rambut nya prustasi, segala do'a ia panjatkan. ia menyesal selama ini ia tidak pernah akur dengan ayahnya. Jujur dari lubuk hati Brian bahwa ia sangat menyayangi anton.

Selang 30 menit

Dokter keluar ruangan langsung saja brian menghampiri.
"Dok bagaimana keadaan ayah saya!!" Brian tak sabar mendengar kabar dari dokter, Dokter tersebut menghela nafas panjang.

"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi takdir berkata lain pak anton sudah tiada"

Jantung Brian bagai di tusuk ribuan pisau atas perkataan yang dokter itu ucapkan, seketika tubuh Brian lemas dan jatuh terduduk ia tak percaya.

Ia berdiri dan berlari kedalam ruangan langsung memeluk tubuh Anton dan menangis histeris.

"AYAH kumohon jangan tinggalkan aku, jika ayah pergi aku harus bilang apa pada bunda!!" Brian masih memeluk tubuh ayahnya

#bersambung!!

Jangan lupa vote & komen ❤

Behind The Rain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang