Biasanya setelah istirahat maka tubuhku akan membaik, tapi tidak berlaku untuk sekarang. Setelah bangun tidur, aku merasakan tubuhku masih lelah dan detak jantungku berdetak lebih lambat dari biasanya.
Aku memaksakan diriku untuk mengikuti upacara, aku berdiri di barisan belakang bersama alfon yang berdiri di sampingku.
Sinar matahari pagi membuat kepalaku semakin pening. Keringat bercucuran di dahi dan punggungku, tanganku juga selalu basah.
Aku menundukkan kepala dan mengepalkan tanganku untuk menahan pening. Telingaku tak bisa fokus mendengarkan petugas upacara yang sedang membacakan undang-undang dasar.
"Rel lo gapapa?" Tanya alfon ketika melihat keadaanku. Aku hanya menganggukan kepala karena tak bisa untuk sekedar berbicara.
"Yakin lo? Gue anter ke UKS" Tanya alfon lagi meyakinkan.
"I'm fine" Jawabku lirih. Bersamaan dengan selesainya pembacaan UUD, aku tak bisa lagi menahan pening yang menjalar di kepalaku hingga akhirnya tubuhku ambruk. Aku masih bisa mendengar suara murid lain yang panik. Sebelum akhirnya aku benar-benar tak merasakan apapun.
•
Aku membuka mataku, netraku menangkap sebuah ruangan yang sangat ku kenal, UKS. Aku ingat jika aku pingsan saat upacara.
Memalukan.
Bagi gue yang gans, populer, terus pingsan pas upacara sumpah malu-maluin. Jatoh harga diri gue sebagai cogan.
Aku mencoba mendudukkan badanku. Terdiam sebentar karena masih merasakan pening di kepalaku.
Pintu terbuka menampakkan sosok tercantik dalam hidupku.
"Kamu gapapa?" Tanya yasmin khawatir.
"Aku gapapa" Jawabku sambil tersenyum.
"Aku khawatir waktu tau kamu pingsan. Makanya sarapan dulu biar gak pingsan!" Aku tertawa mendengar ucapan yasmin yang awalnya bernada sedih berubah seketika menjadi kesal.
"Makasih ya" Ucapku sambil tersenyum, yasmin terlihat bingung "Buat apa?"
"Makasih udah khawatir" Aku melihat yasmin tersenyum mendengar ucapanku.
"Istirahat aja, aku mau ke kelas" Pamitnya.
"Iya, belajar yang bener, jangan tidur atau makan di kelas, jangan deket-deket sama cowo lain, jangan keseringan mikirin aku nanti aku cegukan!" Ucapku panjang lebar.
"Iya bawel" Timpalnya. Aku tersenyum.
"Assalamualaikum" Ucapku yang berhasil membuat wajahnya mengerucut kesal.
"Ih kan aku yang pamit masa kamu yang salam duluan" Cerocosnya kesal.
"Kan aku mau dapet pahala paling banyak"
"Ih tau ah. Assalamualaikum" Salamnya sambil kesal.
"Mana ada orang bilang salam sambil kesel gitu" Godaku lagi.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" Dia mengucap salam dengan lengkap. Aku tertawa sebelum menjawab.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawabku.
Yasmin pergi, walaupun tingkah lucunya masih tertinggal di UKS karena aku masih saja tersenyum mengingat tingkahnya. Aku kembali membaringkan tubuhku dan memejamkan mataku bersiap untuk menjelajah di alam mimpi.
•Aku terbangun karena merasakan seseorang menggoyangkan tubuhku.
"Ganggu lo!" Ucapku pada alfon setelah membukan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Harapan [Tamat]
Teen FictionDalam agamanya Yang tak seiman, tak bisa membuat ikatan Aku tak mencoba untuk menentang keyakinannya Aku mencoba untuk mengenal tentang keyakinannya Yasmin Reika Rindy Wanita muslim yang membuatku ingin mengenal islam lebih jauh Wanita pertama yang...