Chapter 2 - TELAT (2)

91 31 3
                                    

.
.
.


Sesampainya mereka di gerbang sekolah, mereka segera turun dari mobil dan berjalan menuju ruang kelas mereka .

xx

Menjadi pusat perhatian, memang selalu jadi makanan sehari-hari Aurel dan teman-temannya, jelas saja Aurel adalah murid terpandai dikelasnya dan menempati  peringkat kedua diangkatannya. Ditambah lagi teman-temannya, walau terlihat dari cara berpakaian yang lumayan berantakan, tapi teman-teman Aurel bukanlah anak nakal atau sebagainya.

xx

Keadaan sudah ramai saat mereka masuk kelas, jelas.. mereka kan telat.

Ketika yang lain sudah berbaris dan bersiap untuk upacara Aurel, merrin dan Denissa masih sibuk mencari atribut upacara mereka .

xx

Upacara selesai, Aurel dan kedua temannya itu yang baris dibarisan belakang langsung berlari menuju kantin dimana tempat itu merupakan surga bagi mereka. ralat, bagi semua murid.

Mereka duduk disalah satu kursi dekat ac dikantin itu ,
"kursi langganan", yaitu kursi yang selalu mereka duduki setiap mereka makan dikantin.

"Gua heran deh, sikap telat dan ngaretnya iyel kayanya udah nular ke temen-temen kita yang lain deh",
Oceh Dennisa sambil bercermin pada kaca yang ia pegang

xx

"Woy!!!", Teriak salah satu orang yang berhasil menarik perhatian Aurel dan kedua sahabatnya itu, jelas saja Aurel tau siapa pemilik suara garang itu.

Dia Anisya, lebih sering Aurel Panggil Icha, dia salah satu teman Aurel yang sikapnya sangat cool, dan pemarah. Namun, dibalik itu Icha adalah teman yang baik dan perhatian. Parasnya wajahnya cantik, dan rambut sepanjang baju yang bergelombang, selalu terurai kebawah.

Ia datang ke kantin sambil berteriak kepada salah satu siswa yang tertangkap membuang sampah permen sembarangan.

"Enggak pernah diajarin tentang kebersihan gini nih, dasar human +62 spesies gak punya otak. Kebersihan kan sebagian dari iman!", Celoteh Anisya yang nada bicaranya selalu meninggi.

"I,, iy,, iya kak maaf saya buang ditempat sampah yang benar lain kali. Maaf kak", siswa itu meminta maaf sambil menutupi rasa malu ,karena semua orang dikantin mulai memperhatikannya.

Anisya yang sudah merasa puas tak berucap lagi dan hanya melihat siswa itu pergi dari hadapannya.

Tak sendiri, ia ditemani perempuan dengan rambut dikepang disertai poni tipis dan berpakaian seragam kacing terbuka yang memperlihatkan dalaman baju kaos warna warni yang sangat mencolok . Perempuan itu juga teman Aurel pastinya, dia Yuli.

Menurut Aurel Yuli adalah teman yang cuek didepan dan sangat perhatian dibelakang. Intinya Yuli sangat baik pada teman-temannya dan juga dirinya, tapi Yuli sangat cuek pada orang lain, perempuan cantik itu juga merupakan pelanggan nomer 1 kedai ayam orang tua Aurel.

Oh iya, keluarga Aurel punya toko kedai ayam yang cukup besar, menyediakan ayam dengan berbagi varian rasa yang tentunya lezat dan tokonya tidak pernah sepi pengunjung. Toko itu dikelola oleh mama Aurel dan beberapa karyawan disana, sedangkan ayahnya merupakan detektur disalah satu perusahaan swasta. Jadi, setiap teman-teman Aurel pergi main ke kedai ayam keluarganya, yuli lah yang selalu minta dibungkusi ayam, ditraktir ayam, dan di beri bonus Setiap ia membeli ayam dikedai Aurel. Memang, teman tak tau malu Yuli itu, batin Aurel tertawa.

Tidak hanya dengan Yuli , Anisya juga bersama Ryva dan Liza. Ryva adalah perempuan tomboy yang humoris dengan satu kunciran rambut disertai jepitan pita kecil berwarna hitam menjadi pelengkap riasan di rambutnya.

Walaupun terlihat tomboy Ryva adalah perempuan yang manis dan humoris dikalangan teman-teman yang lain.

Sedangkan Liza adalah teman Aurel yang mempunyai sifat pendiam, cukup misterius dan Mageran, ia benar-benar males untuk gerak, jadi Setiap Aurel dan teman-temannya ingin pergi jalan jalan ke suatu tempat, waktu yang paling banyak dihabiskan adalah untuk membujuk Liza ikut. Tapi, Liza anak yang baik, terkadang ia memang orang yang ingin tau banyak, tapi balik lagi.. ia sangat Mageran untuk menjadi pribadi yang KEPO. Parasnya sederhana dengan gelang hitam ditangan kirinya, rambut yang terurai rapih, poni tipis dan satu bando berwarna hitam dikepalanya, benar-benar terlihat sempurna untuknya.

XX

"Tuh yang baru diomongin dah Dateng", lirik merrin kepada teman-temannya yang terlihat sedang berjalan menuju kearah meja mereka.

"Hadeuh panasnya... enaknya mesen es buah nih. Mer, pesenin lahh", ucap Ryva sambil mencari posisi duduk yang enak dibangkunya .

"Bu!! Tolong es buah satu ya", teriak merrin dengan sopan kepada salah satu ibu pemilik toko es buah.

"Wah wah,, traktir nih ,ya ga?" Pancing Anisya kepada merrin.

"Wah gua mau dong mer...", sambung Yuli

"Enggak lah enak aja, lagian Ryva juga bilang pesenin bukan bayarin", Jawab merrin tak mau kalah

"Yah kok gitu sih luh merr", Seketika Ryva memasang muka kecewanya kepada merrin.

"Lagian , kalo Setiap hari gua nraktir kalian bisa bangkrut gua, gak ngaca apa sekali makan banyaknya seberapa hah?!", ucap merrrin sambil tersenyum tipis

"Untung aja belum ikutan mesen es buah,", celetuk Anisya

"Duain dong", sambung Yuli dengan cepat.

"Jangan sakit! Gua udah pernah ngerasain", tiba-tiba Dennisa ikut dalam pembicaraan.

"Susah move on nih ye", Goda Aurel kepada Denissa.

Seketika teman-teman Aurel tertawa dan saling berbincang kembali.

Saat teman-temannya sedang asik berbincang. Suasana disunyikan dengan kehadiran siswa lelaki, berparas tampan, baju rapih dan badan yang bagus . Siswa itu menghampiri Aurel dan teman-temannya.

"Aurel ya?", tanya siswa itu padanya.




.
.
.
_____________________________

Up✔️

Vote and comment . For support me :)

Sorry for typo in everywhere °_°

Ig : n_flocar1

Gomawo Ching❤️

DIFFERENT :,  [ Belum Tamat // Dalam Masa Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang