Chapter 16 - mengejar

31 14 4
                                    


.
.
.

Sedari tadi saat ada pengumuman bahwa para guru akan melaksanakan rapat, Adit hanya membaca komik anime-nya dan berasik ria dengan telepon genggamnya.

Ia sibuk memperhatikan seorang gadis yang ada didepannya. Gadis itu tengah membaca buku dengan earphone yang tersangkut di telinganya.

Ia sekertaris kelas Adit. Namanya nazwa, kerap disapa nanaz. Pribadinya yang cukup manis membuat Adit sudah lama menyukainya.

Awalnya Adit hanya suka karena ia cantik dan baik, namun lama kelamaan rasa suka Adit mengatakan ingin lebih dari itu.

Diarahkannya handphone Adit kearah wajah nanaz, gadis itu sedang kegerahan sekarang.

Adit yang mengetahui itu, langsung meletakkan handphone ke meja dan berjalan ke arah kursi guru untuk menaikan suhu ruangan agar lebih sejuk.

Setelah memastikan suhu ruangan telah membaik, Adit segera duduk kembali ke kursinya.

"Makasih ya Dit,hehe", Gadis itu menegok kebelakang berbicara kepada Adit dengan mata bulatnya dan senyum manisnya.

"Iy—iyaa haha, santai aja", Adit grogi menjawab pernyataan nanaz yang secara tiba-tiba itu.

Nanaz segera melanjutkan kegiatan membacanya itu.

Adit jadi gugup karena baru pertama kali ia menyukai wanita di dunia nyata, biasanya ia hanya menyukai karakter anime dan game yang sering ia tonton serta mainkan.

Karena bosan, Adit mengajak Wahyu untuk pergi ke kantin. Wahyu pun menerima ajakan Adit.

"Tumben, biasanya lu mager"
Wahyu membuka suara saat mereka tengah berjalan menaiki tangga.

"Lagi laper", Jawab Adit Singkat.

Sesampainya Adit di kantin, diambilnya 1 kotak susu cokelat, dan 2 roti rasa keju dari rak.

Setelah selesai Adit membayar semu tagihan belanjaannya dan berjalan menuju Wahyu yang menunggu di balkon karena ingin mencari angin.

"Udah, yuk balik lagi", Kata Adit memecah lamunan Wahyu.

"Oh, yaudah yuk!", Balas Wahyu Sambil berjalan mengekor dibelakang Adit

"Eh bentar, lu beli susu cokelat? Setau gua lu gak suka susu cokelat",Tanya Wahyu yang sedari tadi saat berjalan dibelakang Adit ia mulai curiga akan sikap Adit.

"Hah?— mau coba aja. Udah, ayo!", Elak Adit sambil menggaruk-garuk lehernya yang tak gatal.

.

Wahyu langsung berlari kearah bangkunya saat Fajri meneriakinya. Alhasil saat dari pintu masuk kelas Adit berjalan sendirian menuju kursinya.

Saat ia hendak pergi menuju kursinya, ia meletakkan susu cokelat dan 2 roti keju di meja perempuan yang ia sukai itu.

"Buat gua?", Tanya nanaz dengan mendongak ke atas , menatap Adit.

"Bukan, buat hp lu yang lagi lu mainin!",Jawab Adit sambil mendekat dan berbisik

"Oh iya udah", Balas nanaz murung.

"Ya buat Lo lah markonah, Nih! Jangan melamun mulu, ntar kerasukan baru tau lu!", Ledek Adit dengan mata sipitnya.

"Heheh, makasih ya!", Jawab nanaz sambil menaikan senyumnya.

Adit beranjak duduk kembali ke kursinya sembari melihat nanaz yang tengah menyantap roti keju yang barusan ia berikan. Terlihat perempuan itu sangat menyukainya.

Faddly:
Adek lu biar
gua yang anter.

Anda:
Buang aja gak butuh gua!

Fadlly:
Gak ada otak!
A

dek lu lagi begini

Lu malah ngomong begitu.

Anda:
Begini giman? Kesurupan?,

Oh udah biasa diamah!



Fadlly:

Terserahlah, dia lagi nangis
Gak tenang gitu marah marah
Tapi ketahan.

Anda:
Beliin dia Kouta aja, nanti diseneng.


Fadlly:
Auah!

Anda:
Read.


.

"Gak jelas", Batin Adit menolong.

Setelah itu bel pulang telah berbunyi Semua siswa-siswi berhamburan kemana-mana.

Dilihatnya nanaz yang tengah membereskan buku Adit memberanikan diri untuk menghampiri.

"Pulang bareng gua yuk!" Ajak Adit dengan muka coolnya.

"Hah ?", Kata nanaz memastikan ia tak salah dengar.

"Bodo ah" , Adit memutarkan kedua bola matanya.

"Hehe, yaudah ayo", Jawab nanaz santai Sambil cengengesan.

"Emang mau kemana??", Tanya Adit kepada perempuan yang tengah memasukkan hpnya ke saku rok.

"Makan kan??", Jawab nanaz dengan mukanya yang tersenyum tipis.

"Apa kata Lo?", Balas Adit sedikit emosi dan penuh heran.

"Pulang barengkan?,Telinga Gua masih sehat dan belum budeg!", Jelas nanaz dengan senyum mengembara disertai memanyun-manyunkan bibirnya ke arah adit.

"Iya sih, tapi kadang otak lu gak normal", Ledek Adit sambil tersenyum manis.

"Heleh", Bisik nanaz ke telinga Adit.

"Apaansi, yaudah Yo!", Ajak Adit yang sudah jalan duluan.





.

.
.

_____________________________

Up✔️

Vote and comment . For support me :)

Sorry for typo in everywhere °_°

Ig : n_flocar1

Gomawo Ching❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIFFERENT :,  [ Belum Tamat // Dalam Masa Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang