Chapter 9 - GODAAN

35 21 2
                                    

.
.
.

Minggu pagi yang indah, kedua anak manja ini masih menyatu dengan Medan magnet dikasurnya masing-masing. Namun, ketenangan pagi itu terusik oleh suara yang sangat menggelegar dari depan kamar membuat Aurel dan Adit sontak bangun karena terkejut.

"Bangun kalian..!! Tidur aja..,Siapa suruh kalian bergadang?!,.BANGUN DAN BERSIHKAN KAMAR KALIAN, MAMA TUNGGU DIBAWAH 10 MENIT LAGI. KALO ENGGAK GAK ADA WIFI SELAMA SEBULAN!!", Mama yang datang sambil membuka pintu kamar Adit dan Aurel secara bersamaan langsung mengomel tanpa henti.

Aurel dan Adit yang baru saja Bagun dan hendak mengumpulkan nyawa mereka, tersentak kaget dan langsung bergegas membereskan tempat tidur mereka.

Mereka seperti orang gila dengan muka bantal masih mengantuk, penampilan acak-acakan. Dan keadaan kamar yang sungguh mengenaskan, kamar mereka benar-benar berantakan.

Dengan kelagapan mereka membersihkan badan mereka dengan mencuci muka dan menyikat gigi dan langsung meluncur ke bawah.

Mereka langsung disambut dengan perlengkapan membersihkan rumah dan halaman.

"Apa ni mah?", Tanya Aurel kepada mamanya sambil menatap jijik pada peralatan kebersihan tersebut.

"Kamu tugasnya nyapu, ngepel, lapin kaca, sapuin halaman, cuci piring dan vacum semua lantai", perintah mama kepada Aurel.

Aurel hanya menganga

"Kalo kamu Adit, kamu cuci mobil papa sama mobil kamu, potongin rumput, bantuin papa benerin genteng, potong pohon yang udah gak bagus buat dilihat sama pasang bohlam yang di depan teras itu ada 6 lampu", serang papanya dari arah dapur.

Seketika Adit membuka matanya lebar-lebar

"Terus mama sama papa ngapain??", Tanya Aurel kepada orangtuanya.

"Mama mau masak, Tante Ida mau kesini. Papa mau benerin genteng diatas, kalian cepat lakukan pekerjaan kalian, karena kalian harus ke supermarket beli beberapa bahan makanan", jelas mamanya yang sudah berjalan ke arah dapur.

"Adittttt ayo!", Teriak papanya yang ternyata sudah sampai di pintu luar setelah dari dapur mencari sabun cuci.

"I-iiya pa", jawab Adit kebingungan.

Aurel segera melakukan pekerjaan rumahnya, saat ia selesai menyapu ia hendak mengepel lantai jadi pikirnya ia hanya perlu air dan kain pel lalu mengelap lantainya.

Ia sudah menyiapkan air dan kain pel.

"Saatnya mengepel", batinnya bergembira karena pekerjaannya akan segera usai.

"Etss,Aurel gak gitu dong!", mamanya yang melihat kegiatan Aurel yang salah itu, langsung menghampiri Aurel dan mengajarkannya.

"Kenapa mah?? Salah?", tanya Aurel Dengan polosnya.

"Jelas salahlah, kamu itu harusnya kasih sabun pembersih lantai dulu. Terus peras kain pelnya supaya airnya gak terlalu menyerap. Baru di elap ke lantai sambil di tekan supaya kotoran dilantai hilang", Mamanya pun memberikan penjelasan kepada Aurel tentang bagaimana mengepel lantai yang baik.

"Oh,iya maah", jawab Aurel disertai anggukan kepala.

.
.

Adit dan Aurel sudah menyelesaikan pekerjaan rumah, mereka tengah duduk diteras rumah dengan wajah penuh keringat karena capek. Udara sangat sejuk mengetahui bahwa rumah mereka banyak pohon dan matahari tak begitu terik.

Papanya datang sambil membawakan air putih dan Syrup untuk keduanya, tak kalah mamanya juga membawakan ayam goreng, nasi panas, sambal, sayur kangkung yang telah ditumis dan tahu tempe kehadapan suami dan anak-anaknya.

"Woahh,banyak banget mah", Kagum Adit, sambil menyeka keringatnya.

"Katanya tante Ida mau kesini, gak papa kita makan duluan?", Sekarang giliran Aurel bersuara.

"Hahaha, kamu mau aja mama tipu, Tante Ida tuh gak Dateng. Orang dia lagi diluar negeri buat kerja. Mama bilang begitu supaya kalian beres-beres rumahnya tuh bener", Jawab mamanya sambil tertawa.

Papa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala sambil melahap makanannya.

Adit dan Aurel hanya memasang ekspresi tak percaya. Mereka telah membersihkan rumah Dengan susah payah agar tante Ida tidak mengomel, mengingat bahwa Tante Ida sangat memperhatikan kebersihan dan kerapihan rumah. Jika tidak bersih dan rapih Aurel dan Adit pasti akan diomeli karena dianggap tak membantu mama papanya.

Melupakan hal itu, mereka segera makan kemudian Aurel ditugaskan untuk mencuci piring dan mandi, selagi Aurel mencuci piring Adit akan mandi untuk pergi ke supermarket.

Papanya tengah duduk diteras sambil membaca koran dan meneguk kopi hangat yang dibuatkan mamanya.

.

40 menit sudah, Aurel dan Adit sudah rapih dan bersiap pergi ke supermarket.

Mereka turun dari kamarnya setelah dipanggil Mamanya yang tengah menonton tv.

"Mah mau beli apa?", Tanya Aurel yang sudah berpakaian rapih.

"Nih", Mamanya memberikan kertas lebar yang berisi barang barang dan makanan yang harus mereka beli, tak lupa ada kartu debit papa mamanya yang mereka tahu password-nya.

"Maah, banyakk banget ini. Bisa-bisa belanja sampe sore ini", protes Adit kepada mamanya.

"Gak ada tapi-tapi, berangkat sekarang!!", Perintah mama kepada kedua anaknya itu.

Daripada kena Omelan lagi, Aurel langsung menarik tangan Adit dan mengajaknya kedalam mobil untuk berangkat ke supermarket.

.
.
.
.

_____________________________

Up✔️

Vote and comment . For support me :)

Sorry for typo in everywhere °_°

Ig : n_flocar1

Gomawo ching ❤️

DIFFERENT :,  [ Belum Tamat // Dalam Masa Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang