Chapter 15 - Masalah

45 19 8
                                    

.
.
.

Setelah kejadian kemarin, Aurel harus menahan sakit dan malu. Ia mencoba mendekati teman-temannya untuk menanyakan kenapa mereka menghindar dari Aurel.

Aurel mencoba berinsiatif memberikan perhatian kepada teman-temannya. Agar mereka mau mengajak Aurel mengobrol

.

"Apaansi rel, udah ah sana!",
Tiba-tiba Icha berteriak kearah Aurel saat Aurel hendak menawarkannya sebungkus roti. Ia tidak tahu mengapa, mungkin Icha sedang PMS. Batin Aurel bermonolog.

Jadi Aurel memutuskan untuk diam dan kembali ke posisi duduknya yang kaku.

Line!

Notif handphone Aurel berbunyi, dirogohnya benda pipih itu dari saku roknya dan segera membuka aplikasi line untuk melihat siapa yang telah membuat notifikasi tersebut.

Angga:
P


P
P
P
P
P

Anda:

Y?

Angga:

Rel! Si icha lagi ngapain ?

Anda:
Lagi Marah-marah aja
dia dari tadi pms kayanya.

Angga:

Kalo gua samperin ke kelas gimana?

Anda:
Kalo mau mati silahkan,

Gua gak tanggung.


A

ngga:

Yeh, serem banget rel.
Tapi gua udah di depan kelas lu nih.

Anda:
T

au ah malas gua
ngomong sama  lu

.


Dimasukkan benda pipih itu ketempat semula. Ia duduk disamping Anisya yang tengah membaca buku.
Matanya membelak ketika Anisya membaca buku seputar 'Seventeen'.

Aurel langsung agresif merebut buku tersebut.

"Wah gila Lo, Punya buku ini gak bilang-bilang", Kata Aurel dengan mata yang tak pernah terlepas dari pandangan buku tersebut.

"Eh!!, Gak sopan banget si Lo l?!", Wajah anisya sudah memerah karena kesal. Tatapan matanya sudah tak dapat dideskripsikan, dapat dibaca dari matanya kalau ia sangat terganggu.

"Pergi napah si!! Kesel banget gua sama Lo! Udah deh, Gua lagi enak-enak baca juga!", Teriak anisya kepada Aurel yang tengah menahan Isak tangisnya.

"Udah rel, turutin aja", Liza berkomentar.

Aurel yang telah mendengar itu segera mengambil hoddienya dan pergi keluar kelas.

Salah satu tempat yang menjadi spot kesukaan Aurel adalah taman belakang. Walaupun sepi dan terkesan angker, karena banyak siswa/I yang pernah mendengar cerita tentang 'mba merah'. 'mba merah' ini sering mengganggu para siswa/i yang berlalu lalang di taman belakang.

DIFFERENT :,  [ Belum Tamat // Dalam Masa Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang