Chapter 14 - Hilang

38 18 6
                                    

.
.
.



Pagi ini Aurel bangun lebih dulu dari pada Adit. Aurel bangun pagi karena mama meminta tolong untuk membersihkan rumah, sementara mama akan langsung membuka kedai.

Setelah bersih-bersih Aurel mengintip ke tudung saji dimeja makan, dia melihat sudah ada ayam goreng, sayur sawi dan kentang balado.

Aurel seketika berfikir,  'ini mama yang masak?' katanya dalam bermonolog

Mungkin ini suara berisik saat tadi pagi sekitar pukul 3 dari arah dapur, tebak Aurel.

Ia melanjutkan aksi bersih-bersihnya dengan cepat, setelah itu bersiap-siap untuk mandi.

.

Aurel masih diatas saat Adit tengah menyantap ayam gorengnya, matanya kosong biasanya saat makan ada handphone ditangannya, tapi Sekarang tidak, terasa hampa batin Adit berpendapat.

Aurel turun dari kamarnya, dan segera bergabung dengan Adit yang sedang sarapan. Saat sarapan Aurel mencoba membuka suara seperti mengajak Adit mengobrol layaknya adik dan kaka, namun Adit sangat dingin.

"Dit, udah ngerjain pr?",

"Dit nanti gua tunggu di parkiran ya pas pulang",

"Dit mama jago masak ya,mama udah masak dari jam 3 loh",

"Dit?"

Kata Aurel sambil menyondongkan kepalanya kemuka Adit.

"Apaansi, gua gak mau ngomong sama Lo!, Lu tuh cuma bawa sial doang tau gak?!", Bentak Adit kesal dan langsung bangun dari duduknya untuk meletakkan piring kotor di wastafel.

"Kayanya gua gak bisa jadi saudara perempuan Lo deh dit", Batin Aurel lirih.

.

Aurel yang sudah baper karena kata-kata Adit tadi, memilih diam saat bersama kembarannya itu.

Setelah sampai disekolah Aurel memilih membaca buku saat dikelas, karena entah kenapa teman-temannya tidak memperdulikan Aurel saat ia datang.

"Pagi semua!",Sapa Aurel bersemangat.

"Pagi" Kata teman Aurel bernama Salwa.

Namun teman-teman dekat Aurel malah sibuk main handphone sambil sibuk mengobrol dibelakang.

Aurel yang melihat itu hanya melemparkan senyum kepada Salwa dan langsung duduk di bangkunya, mengambil buku dan membacanya.

Entah kenapa hari ini Aurel baper banget, pertama karena sikap Adit dan juga sikap teman-temannya.

Berbeda dengan Adit saat masuk  ke kelas, moodnya juga sudah tidak bagus. Adit memilih tidur dan tidak memperdulikan teman-temannya yang sedang asik mabar.

Bel istirahat tiba.

Anisya teman sebangku Aurel langsung pergi meninggalkan Aurel dan pergi ke kantin tanpa mengajaknya, jadi Aurel menyusul ke kantin sendirian.

Saat sampai di kantin, Aurel menghampiri teman-temannya dan meletakkan tangannya ke pundak Liza, teman-teman Aurel langsung kaget dan berkata.

"Eh Aurel, gua kira lu gak mau ke kantin", Kata denissa dengan biasa.

"Lepasin rel gerah!", Kata Liza dengan muka jutek.

"Oh, Yaudah maaf. Gua ke kelas aja deh", Jawab Aurel dengan murung. Ia pun mulai menjauh dari sahabat-sahabatnya itu.

Aurel yang melihat ekspresi Liza seperti tak suka jika dirinya berada di dekatnya memutuskan untuk pergi ke kelas, sepertinya teman-temannya sedang asik tanpa dirinya.

Aurel yang hanya cemberut sambil melamun saat berjalan menuju kelas tak sadar bahwa tali sepatunya terlepas dari ikatannya sehingga ia tersandung kemudian jatuh  dan berteriak di tengah-tengah kantin dengan banyak siswa/i disana.

Semua mata sudah dipastikan mengarah kearahnya. Aurel hanya merintih berharap ada yang membantunya, kini lututnya merah dan tangannya perih tapi ada yang lebih parah yaitu menahan malu.

Betapa terkejutnya Aurel saat mengetahui bahwa saat ia terjatuh, tubuhnya menindih seseorang, dan orang itu adalah Fadly teman Adit.

Saat matanya membulat dengan sempurna, Aurel segera  bangun dan meminta maaf kepada Fadly. Lelaki itu hanya tersenyum  melihat ekspresi Aurel yang malu saat dihadapannya.

Ketika Aurel hendak pergi meninggalkan Fadly karena rasa malu,  ada satu laki-laki yang menghampirinya dan menyiramkan air kepada Aurel.

"Hai, ini buat balas dendam yang kemarin",Katanya langsung pergi.

Itu jae! Batin Aurel berteriak, ia mau menghampiri jae sambil menarik rambutnya, namun ia berfikir nantinya ia sendiri akan viral karena aksinya itu.

Kini sudah basah kuyup, tak ada yang bantu pula, Aurel rasa semua orang yang peduli dengannya sudah hilang.

Adit prov --

Saat bel istirahat Adit mengajak teman-temannya ke kantin untuk makan, namun teman-temanya hanya   membalas dengan isyarat kepala menggeleng tanda menolak.

Ia membujuk Fajri untuk ikut, namun ditolak mentah-mentah. Fajri beralasan masih mau lanjutin Mabar.

Adit pergi ke kantin seorang diri ia mulai memesan dan makan disalah satu kursi, saat kegiatan makannya sedang berlangsung damai, matanya membulat saat mengetahui kembarannya jatuh ditengah kantin, lebih terkejutnya lagi Adiknya itu disiram Air oleh jae, Adit hanya diam sambil memperhatikan Aurel yang menahan tangis .

Setelah Adit selesai makan, ia mencari jae dan meminta untuk bertemu ditaman belakang berdua.

.

"Ada apa?",Tanya jae yang baru saja sampai ke taman belakang.

Adit yang sedang memainkan ranting pohon langsung menengokan kepala dan melihat siapa orang itu,

Tanpa berlama-lama Adit langsung mendaratkan satu pukulan keras kearah pipi jae membuat laki-laki itu tersungkur sambil merintih

"Jangan ganggu adik gua!", Kata Adit berbisik di telinga jae yang sedang tersungkur jatuh.

Kemudian Adit pergi meninggalkan jae.

.
.
.

"Eh kita keterlaluan gak sih ?" -ryva

"Ini demi kebaikan,ingat?"
-yuli

"Niat kita baik kok!"
- denisaa.

.
.
.
_____________________________
Up✔️

Vote and comment . For support me :)

Sorry for typo in everywhere °_°

Ig : n_flocar1

Gomawo Ching ❤️

DIFFERENT :,  [ Belum Tamat // Dalam Masa Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang