Chapter 5 - TEMAN BARU

67 28 8
                                    

.
.

"Iya anak baru", jelas pak Harto.

"Oh,iya deh pak", balas Aurel dengan senyum tipis.

Setelah itu, pak Harto pergi meninggalkan Aurel dan siswi baru itu.

"Ayo", Ajak Aurel.

"Iya" singkat siswi baru tersebut.

.

  Tak ada percakapan diantara mereka selama menuju kelas, mungkin Aurel tak ingin dikenal sok asik, dan siswi baru itu juga tak mau dinilai sok kenal.

tok,tok

Aurel segera membuka pintu kelasnya dan seketika semua orang di dalam kelas itu, memperhatikan Aurel dan siswi baru itu.

Aurel meminta siswi itu duduk disamping Ryva karena hanya bangku itu saja yang kosong.

"Duduk disini aja, nanti Bu Ela masuk gua kasih tau kalo ada murid baru" jelas Aurel

"Iya, makasih",balas anak baru itu .

.

Aurel segera pergi meninggalkan murid baru itu, dan duduk dibangkunya. Baru saja ia duduk, ia merasa seperti seorang artis yang tercyduk memakai narkoba, lalu di wawancarai ini itu oleh teman-temannya.

"Rel anak baru?", Tanya Liza

"Kok masih nanya?" Tanya Aurel balik.

"Pindahan dari mana?" ,Lanjut Dennisa .

"Bukan emaknya sorry" ,Cuek Aurel.

"Serius ih!", Kata Yuli gemas.

"Jangan serius-serius nanti sakit", ledek Aurel.

"Auah bodo", kata merrin menyerah.

.

Bel masuk berbunyi, Semua siap untuk memulai pembelajaran.Bu Ela masuk ke dalam ruangan kelas. Setelah diberi tahu ada siswi baru Bu Ela mempersilahkannya untuk memperkenalkan diri.

"Ayo nak, silahkan", panggil Bu Ela.

"Baik Bu", jawab siswi itu.

Dia sedang merilekskan nafasnya agar tak grogi, dan memulai perkenalan dirinya.

"Halo,perkenalan nama saya Rahma azzahra  biasa di panggil Rara. Salam kenal", Rara pun mendeskripsikan identitasnya dengan singkat.

"Oke ,Rara kalau hanya itu saja kamu boleh kembali duduk " , kata Bu Ela mempersilahkan.

"Baik Bu terimakasih", jawab Rara dengan senyuman.

Bu Ela hanya mengangguk , dan bersiap-siap memulai pelajaran.

XX

Pelajaran berjalan dengan lancar, sampai bel istirahat berbunyi. Aurel dan teman-temannya mengajak Rara untuk pergi ke kantin agar dapat membeli makanan dan mengajaknya makan didekat taman. Taman sekolah yang sepi dengan banyak pohon disekitarnya dan angin yang berhembusan memang cocok sebagai tempat beristirahat sambil menyantap makanan.

"Kita makan disini aja ya, Adem", ajak Icha yang Sudah lebih dulu duduk disalah satu kursi.

"Oke deh. Ayo sini!", ajak  Liza pada yang lainnya.

DIFFERENT :,  [ Belum Tamat // Dalam Masa Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang