kenyataan

4 1 0
                                    

Sulit menerima kenyataan,bahwa nyatanya bahwa aku yang setia kamu mendua.

"Sya Lo ngga kapok-kapok ya disakitin berkali-kali masih aja Lo maafin" Natasya diam. "Ya namanya aja bucin Ra mau digimanain" "bucin sih bucin tapi ngga gitu juga keles" "iya sih diapain Lo Sya diguna-guna ya?" "Sembarangan kalian ngomong, kalo ngga tau apa-apa ngga usah bacot deh" "terserah lo Sya serah, yang penting gue udah ngingetin Lo"

Jujur Natasya sangat merasa bimbang dengan dirinya,ada benarnya yang dikatakan Fera tadi seharusnya ia iba karna telah disakiti berkali-kali tapi hatinya berkata berbeda.

"Hey, sendiri aja?" Sontak Natasya kaget "eh iya" "kenalin nama gue Bima Adikara" "oh Natasya" Natasya tidak membalas jabatan tangan Bima. "Lagi mikirin apa sih?" "Eh nggak-nggak" "Lo lagi patah hati ya? Udah ngga usah terlalu dipikirin jalanin aja" "hah kok Lo tau?" "Tuh temen gue" "mana dia coba jangan ngarang deh ya" "beneran loh itu lagi duduk samping lo, tenang dia baik, ngga ganggu kok katanya Lo cantik" perlahan Natasya menoleh ke kanan tapi ia tidak melihat siapapun. "Lo ngga bakal bisa liat, mau gue bantu biar bisa liat?" "Eengga ah engga, Lo cenayang ya?"  "Hmm"
"Brarti Lo bisa dong liat masa depan gue?" "Ngga" "kok gitu katanya Lo cenayang?!" "Ngga semua orang indigo itu bisa liat masa depan orang," "oh gitu ya?" Bima mengangguk "yaudah gue cabut dulu ya" "eh Sya pamit dulu" "sama?" Temen gue ntar takutnya dia ngikut Lo" "hah yaudah-yaudah saya pamit"
"Mba Natasya mau ke kelas katanya"
"Gimana Bim gue dikasi ngga?" "Iya ktanya" "huh syukurlah,"
"Dia lucu mba ya?!" Bima berbicara dengan temannya.

"Gengs kantin kuy" "Ayuk!" "Eh bentar-bentar gue punya game!" Apaan sih Intan... Gue udah laper ya?!" "Gini ya kita lomba lari ke kantin siapa yang terakhir dia yang neraktir setuju?" "Ayuk siapa takut" "ok kita mulai satu,dua, ti...ga!" Mereka bertiga berlari menuju kantin tidak peduli dengan siapa yang ditabraknya. "Yey gue pertama! Natasya bangga diri. Tidak sadar ada yang memperhatikan,yaitu seluruh penghuni kantin. "Hah curang Lo Sya," "curang kenapa?" "Parah deh tuh si Intan merem kalik ya masa orang udah minggir ditabrak" "lah trus? Ya gitu agak sedikit debat, nah ni orangnya" "Intan, Intan gimana sih Lo" "ya gitu Sya" "udah! Ngga usah dibahas, Intan Lo kalah kan, sesuai kesepakatan yang kalah teraktir. "Iya deh iya"
"Eh eh liat deh itu si Revan kan Sya? Itu kok?" "Iya gue udah tau dari tadi," "trus Lo diemin aja? Wah parah Lo Sya" "ya mau gimana lagi,?"

Revan Jelek message
Sya ke taman belakang sekarang

Natasya pun keluar kelas menuju taman kelas dengan terburu-buru Brukk! "Eh aduh sorry- sorry gue buru-buru" "Sya,!" "Eh Bima haduh sorry ya gue ngga sengaja" Natasya membantu Bima memungut buku yang terjatuh. "Lo minjem buku sebanyak ini?" "Iya" "yaudah gue cabut dulu ya" "eheh ngga bisa dong Lo harus bantu gue bawa buku ini!" "Lah kenapa harus gue coba?" "Ya karna elo mumpung disini anggap aja Lo bantu gue sebagai tanda permintaan maaf" "duhh iya deh, kenapa ngga temen Lo aja suruh?" "Bahaya" "kok?" "Bahaya lah Sya orang-orang pasti heran liat setumpuk buku melayang jalan-jalan gitu aja ntar ada yang pingsan kan gawat Sya" "iya juga sih"

"Hem udah kan? Gue cabut dulu ya" "ok btw thanks" Natasya mengangguk
Setelah melewati rak buku pertama menuju pintu keluar tiba-tiba "AA... Mama!!!!" Reflek Natasya memeluk Bima. "Kenapa Sya?" "Itu ada tikus Bim gue takut!!" "Udah ngga ada tuh" "tadi itu jalan disitu!! Huaa!" "Udah?" Tiba-tiba terdengar suara seseorang dengan nada dingin. "Eh Revan," "oh jadi gini" ketus Revan. "Van tadi itu-" "apa gue harus percaya sama Lo setelah apa yang gue liat?" Natasya mematung, sedangkan Revan pergi meninggalkan ruangan.

"Sya," "udah Bim mending Lo pergi!"




Huaa maaf sebelumnya untuk chapter selanjutnya bakal jarang update nih
Ini aja baru bisa dipublish
Mohon maaf kalau ada kesalahan ya
Karna yang buat itu manusia biasa
Jangan lupa voment guys kalau banyak uang voment bakal aku usahakan untuk update setiap hari
Terimakasih ❤️

CONFUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang