jaga senyummu untukku

10 2 0
                                        

Tolong tetap disisiku aku takut aku akan jatuh dan patah

~Revano Keandra

"Hei Revan!" Revan tidak menjawab. "Gue,, boleh duduk disini?" "Ngga!" Bara menyahut dengan nada sinis. "Yeee gue nanya ke Revan bukan elu!" Bara memutar bola matanya kesal. " Boleh kan van?"  "Boleh." Sahut Revan memalingkan wajahnya. "Dih udah bucin aja lo Van" ucap Andi dengan ekspresi smrik. "Iyalah kan gue pacarnya" Angel tersenyum bangga. "Jadi pelakor kok bangga!"  "Hah? Apa lo bilang?" "PELAKOR!! BUDEG LU YA?"  "Yee suka-suka gue dong.." Nathan menenangkan Andi agar tidak terpancing emosi. "Udah mending lu pergi sana lama-lama gue flu deket-deket Lo!" "Emang gue apa bakteri? Virus?"  "Syukur Lo nyadar."

Angel berdecak kesal lalu mengalihkan pembicaraan. "Oh ya Van aku mau ngomong sesuatu" "ngomong aja!" "Nanti malem kamu free ngga? Kita jalan yuk?!" "Ngga, gue sibuk."   "Sibuk? Emangnya sibuk ngapain?"  "Ya sibuk lah pokoknya gue ngga bisa"  "sejak kapan kamu sibuk?"  "Tiap hari gue sibuk"  "oh.. tiap hari sibuk tapi sempet kerumah mantan" "dia bukan mantan! Tapi dia lebih spesial dari lo!"  "Kok kamu gitu sih? Udah lupa janji ya?! Perlu aku ingetin lagi dihadapan temen-temen sialan kamu ini?"  "Jangan sembarangan ngomong bangsat!!!"
"Ngelah, tolong pergi kalo lo ngga mau dibentak dan diumpat!" Nathan yang sejak tadi menahan emosinya, akhirnya angkat bicara. "Ok gue pergi, sayang nanti kita ngobrol lagi ya?! Bye!"
"IYUHHH JIJIK BANGET GUE YA ALLAH!" Bara terlihat sangat kesal.
"Sampe kapan lo mau bego-begoin diri sendiri Van?"

|Confus|

Natasya berjalan menyusuri koridor melangkah dengan langkah lemah gemulai layaknya peserta fashion show. Brughhkk!!  Natasya terjatuh karena lantai koridor yang licin karena baru selesai di pel. Natasya celingak-celinguk melihat sekeliling. "Huh syukurlah ngga ada yang liat"  Natasya mencoba berdiri. "Makanya jalan tuh yang bener!" "Haaa!!" Natasya kembali terjatuh
"Siapa sih?" Natasya teriak.  "Gue knpa emang?"  "Iiiih Revan jelek! Jahat!" "Dih marah-marah ntar cantiknya ilang"  "biarin suka-suka gue lah" Natasya mencoba berdiri tetapi tidak bisa. "Mau gue bantuin?" "Nggak!"  "Yaudah!" Baru Revan ingin meninggalkan Natasya, "iiiih Revan kejam lu!"  "Apa sih Sya?" Revan akhirnya mengulurkan tangannya dan diterima oleh Natasya. "Ngga bilang makasih?" "Yaya makasi"  "ngga ikhlas bener dah, yang bener dong"  "makasi ya Revan..."

Revan hanya tersenyum lalu mendekati  Natasya hendak mencubit pipinya gemas. Tapi Natasya menepis tangannya lalu pergi meninggalkan Revan.
Revan hanya diam menatap punggung mungil Natasya.

|Confus|

"Tan, keknya gue ngga bakal bisa buat ngejauh dari Natasya"  "trus?"  "Apa gue balik sama Natasya lagi ya?". "Trus si Angel?" "Nah itu masalahnya gue takut dia bakal ngapa ngapain Natasya soalnya gue rasa tu orang emang licik"
"Saran gue mending Lo jangan ngambil tindakan gegabah Van, Lo harus mikirin sekuensinya sebelum bertindak"
"Tapi ngga tahan Tan, mau mutusin dia aja gue ngga tega"
"Njirr bucin amat dah"

"Jalanin aja dulu ntar kalo ada apa-apa bisa minta bantuan gue ok!"  "Sip dah Lo emang the best Tan" "hm."

Test test 123
Hiii guys apa kabar?
Jangan lupa voment nya yaa
Doain biar sering update
Thanks you😘

CONFUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang