18. Making Love (Forgive Me Sequel)

476 30 1
                                    

DON'T LIKE DON'T READ
!!!!

DRABBLE

Warning : Full NC!!

Tittle : Making Love (Forgive Me Sequel)

Main Cast : Donghae Lee & Jiyeon Park
•••

AUTHOR POVS

Lengan Jiyeon melingkar dileher Donghae dengan erat ketika pria itu menghimpit tubuhnya di dinding kolam renang. Menggigit bibir bawahnya saat merasakan satu tangan Donghae berada di bokongnya dan meremasnya pelan.

Donghae mengecup bibir atas Jiyeon dengan lembut lalu ia menyesap bibir bawahnya dan sedikit melumatnya.

"Nghhh..." Jiyeon mengerang, memejamkan kedua matanya menikmati perlakuan Donghae dibibirnya.

Mendengar suara erangan Jiyeon, Donghae membuka kedua matanya lalu tersenyum ketika melihat semburat merah diwajah gadis itu, tangannya terangkat mengelus lembut pipi kiri Jiyeon. Ia kembali mencium bibir lembut Jiyeon, kali ini lebih keras dengan sedikit gigitan.

"Eunghh..." Meremas rambut Donghae, Jiyeon mengerang, juga lebih keras dari erangan pertamanya.

Melepaskan bibirnya, Donghae menatap intens Jiyeon yang memejamkan matanya. Berpikir apakah ia boleh melakukannya. Selama ini ia memacari Jiyeon, sejauh ini ia hanya berani mencium bibirnya, kadang-kadang mencumbu bagian atas tubuhnya. Selebihnya ia menahan dirinya, walaupun sangat ingin melakukan lebih. Sebagai pria normal, Donghae sangat ingin menyentuh seluruh tubuh kekasihnya hingga yang terdalam.

Donghae memajukan wajahnya lalu memberikan kecupan lembut bergantian dikedua kelopak mata Jiyeon yang tertutup, lalu turun ke hidungnya, kemudian dirahangnya, lalu dibibirnya. Menekan lembut lalu memagutnya dengan keras dan bergairah membuat Jiyeon terkejut dan membuka kedua matanya.

Tanpa menghiraukan pekikan terkejut Jiyeon, tangan Donghae dengan pelan bergerak naik ke dada kanan gadis itu, dan rasa ingin berbuat lebih semakin meracuni pikirannya saat ia merasakan nipple Jiyeon yang basah mulai menegang diantara jari telunjuk dan ibu jarinya. Ia membelai lembut sebelum menarik lalu memilinnya.

"Eunghh..."

Nafas Donghae memburu, ia benar-benar tidak tahan mendengar suara erangan gadisnya. Jika Jiyeon tidak menolak, gadis itu benar-benar akan habis malam ini. Dan itu artinya ia akan melanggar janjinya pada ibu Jiyeon dan ibunya sendiri untuk tidak menidurinya sebelum menikah.

"Park Jiyeon!" Panggil Donghae lembut

"Hmm...." Gumam Jiyeon, masih memejamkan matanya menikmati tangan Donghae yang bermain di dadanya.

Sedikit ragu, Donghae berbisik serak. "Larilah sebelum aku menarikmu ke ranjang dan menidurimu seperti seorang maniak!"

Mata Jiyeon terbuka, menatap dalam mata pria dihadapannya. Bisa Jiyeon lihat sorot mata penuh cinta, gairah, dan nafsu. Tangan kanannya terangkat, lalu tiba-tiba menarik tengkuk Donghae membuat pria itu terkejut.

"Kalau begitu lakukan saja! Sentuh aku dimana pun oppa mau!"

Donghae menggeram, "aku harap kau tidak menyesal, Park Jiyeon!" Ucapnya sebelum membawa Jiyeon dalam ciuman yang panjang dan membakar. Dengan gerakan terburu-buru ia melumat, menghisap, menggigit bibir Jiyeon yang dengan senang hati membalasnya.

"Mmhh. Mmhh" Jiyeon mengikuti gerakan Donghae, jika pria itu menciumnya lembut, ia membalasnya lembut, jika Donghae kasar, ia juga membalasnya kasar.

Lelah berdiri, Donghae mengangkat tubuh Jiyeon lalu membawanya ke tangga kolam dengan bibir yang masih saling berpagut. Ia mendudukkan Jiyeon dianak tangga paling bawah yang masih tergenang air. Donghae menaikkan rok Jiyeon sebatas pinggangnya lalu memajukan tubuhnya hingga benda miliknya yang menegang menyentuh milik Jiyeon.

"Eunghh... Hae" Jiyeon mengerang lembut ketika merasakan sesuatu menggesek miliknya, tangannya dengan refleks mencengkeram lengan Donghae. Menggelinjang saat merasakan lehernya menjadi sasaran bibir pria itu

~~~

Jiyeon bersandar didada bidang Donghae, menikmati aroma tubuh pria itu yang bercampur dengan aroma percintaan yang baru saja terjadi diatas ranjang yang sekarang tampak sangat berantakan. Bantal yang tidak berada ditempatnya, serta seprei yang tampak sangat kusut.

Jiyeon menyusupkan wajahnya dileher Donghae saat mengingat apa yang baru saja ia dan pria itu lakukan. Malu sekali, tapi rasanya begitu..... Ah, ia tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.

Donghae yang mengetahui apa yang dirasakan kekasihnya, hanya terkekeh geli sambil tangannya terus memeluk tubuh Jiyeon yang dari tadi terus meringkuk dipelukannya, tidak berani menatapnya.

"Hey, ayo lihat aku! Kenapa kau betah sekali memelukku, tubuhku penuh keringat sayang." Ucap Donghae, mengusap lembut lengan Jiyeon yang berada dipinggangnya.

Jiyeon menggeleng, "tidak mau, aku malu sekali tahu!" Jawabnya.

Donghae mendengus, "Harusnya kau katakan itu sebelum kita melakukannya, nona Park Jiyeon." Donghae mencubit hidung Jiyeon karena gemas. Sejak tadi gadis itu tidak berani mengangkat wajahnya.

Lama mereka terdiam, Jiyeon tiba-tiba menengadahkan kepalanya, menatap ragu pada Donghae yang ikut menatapnya. Pria itu tersenyum sebelum tangan kanannya mengusap pipi gadis itu lagi.

"Ada apa?" Tanya Donghae

"Oppa tidak jadi pergi? Bukankah kau akan pergi ke Jepang?" Tanya Jiyeon, memiringkan kepalanya. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Memang siapa yang mau ke Jepang, heuh?" Donghae menyentak selimut dari tubuh Jiyeon lalu menarik gadis itu keatas pangkuannya, kembali menatap lapar pada tubuhnya.

"T....Tapi tadi Hyukjae oppa bilang kau akan kesana." Jawab Jiyeon. Tubuhnya menegang merasakan sesuatu yang keras menyentuh pahanya.

"Benarkah? Aku rasa dia berbohong padamu, karena sebenarnya aku hanya akan pergi ke Mokpo." Jawab Donghae. Tangannya menyentuh paha dalam Jiyeon, dengan pelan bergerak kebagian tengah diantara kedua pahanya, mengusap lembut dengan jari telunjuknya sebelum dengan tiba-tiba memasukkan jari itu dengan perlahan.

Jiyeon mendongakkan kepalanya, menggigit bibirnya saat jari Donghae didalam miliknya bergerak dengan tempo yang tidak teratur. Kadang lambat, kadang cepat. "Eunghh..., ja...jadi itu bohong?" Tanyanya. Nafasnya mulai memburu

"Hmm.... Terserah apapun kau menyebutnya, sayang."

"Oh Jiyeon-ah.." Donghae menggeram saat ia menarik jarinya dan langsung memasukkan miliknya kedalam milik Jiyeon dan gadis itu menyempitkan dinding vaginanya hingga milik Donghae terasa diremas kuat.

Tersenyum jahil, Jiyeon mendudukkan dirinya dipangkuan Donghae, lalu kedua tangannya ia letakkan dibahu pria itu. "Diamlah, Tuan Lee. Kau ribut sekali!" Bisiknya serak.

Donghae menyeringai, menarik punggung Jiyeon dan memeluknya erat hingga membuat gadis itu sedikit terkejut. Wajah mereka berjarak sangat dekat, memudahkan Donghae meraup bibir Jiyeon dan mereka kembali berciuman. Kedua tangan Donghae mengelus punggung polos Jiyeon, bergerak turun meremas kuat kedua bulatan padat milik gadis itu lalu secara tiba-tiba menggerakkan pinggulnya

 "Eunghhh ..."

END

Story Of Love (HaeJi Couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang