Wanita cantik itu tidak bisa mengatakan apapun, ia hanya terdiam menatap kosong seorang dokter yang mengerutkan dahi dihadapannya karena tidak menyambut ucapan selamat darinya.
"Nyonya." Dokter itu kembali bersuara.
"I... Iya dokter, terima kasih." Wanita itu, Park Jiyeon akhirnya menyambut uluran tangan dokter itu. Tangannya gemetar disertai keringat dingin yang mengalir dipelipisnya. "Kalau begitu saya permisi, dokter." Lanjutnya. Dan tanpa mengatakan apapun lagi ia lekas berdiri dari kursi dan meninggalkan ruangan dokter dengan tergesa-gesa.
Jiyeon terlonjak kaget saat ia baru saja menutup pintu ruangan dokter. Dia refleks mendongak kemudian matanya melebar kala melihat suaminya sudah berdiri dihadapannya dengan tatapan penasaran. Tersenyum, namun senyum itu tidak sampai dimatanya. "Ya, seperti yang kau inginkan. Aku hamil, oppa." Jawabnya yang hanya berupa bisikan kecil namun tetap bisa didengar oleh pria itu yang merupakan suaminya.
"Kau hamil? Benarkah, Jiyeon-ah?" Tanyanya memastikan. Pria itu bahkan hampir berteriak saking terkejutnya.
Melihat binar bahagia dimata suaminya, Jiyeon mengangguk ragu. "Ya." Jawabnya dengan suara serak. "Aku ham .... "
Grep
"Terima kasih. Terima kasih, Jiyeon-ah."
Tubuh Jiyeon tenggelam dalam pelukan suaminya yang begitu bahagia mendengar kabar kehamilannya yang sudah lama mereka nantikan. Menikah selama 3 tahun, akhirnya hari ini datang juga. Ia hamil. Tapi .... Ia tidak yakin itu anak dari suaminya.
"Ya Tuhan ...."
Flashback
Moment 1
Sejak tadi Donghae tidak berhenti menatapi seorang wanita yang duduk dihadapannya, tepatnya disamping rekan kerjanya yang bernama Hwang Minhyun. Pria yang sedang menikmati makanannya saat ini.
