8

3.5K 316 21
                                    


👻👻👻










                

"akh"

"a-apa yang terjadi?"

Jooheon terjatuh karena ada seseorang yang mendorongnya. Ia meringis dan merasa jika Ia mendapat luka² kecil di tangan dan kakinya

'Cha-changkyun' gumamnya.

Tanpa pikir panjang, Jooheon langsung berlari melupakan rasa sakitnya. Yang dipikirannya sekarang hanya Changkyun.

Jooheon menghampiri Changkyun yang sudah di penuhi dengan darah di sekujur tubuhnya. Bersampingan dengan korban lainnya yang mendapat luka sama dengan Changkyun. Tapi Jooheon tidak peduli. Ia tidak merasa geli atau pun jijik. Ia hanya butuh Changkyun di sampingnya.

"Changkyun? C-hangkyun?!"

Jooheon merasa, tubuhnya semakin melemas. Ia berlutut di samping Changkyun. Memgamati setiap inci tubuh lelaki itu yang penuh dengan darah.

"Changkyun" lirihnya.

Jooheon mengangkat perlahan kepala Changkyun, memindahkan ke atas pahanya untuk di jadikan bantal. Ia tidak peduli jika ia terkena darah sang dongsaeng.

"akh, shhh" terdengar ringisan kecil dari Changkyun.

" h-hyung" Changkyun meringis sakit

"Changkyun, h-yung disini. K-kau jangan menutup mata mu ne" Jooheon berucap gemetaran.

Changkyun hanya diam menahan sakit. Bahkan untuk mengeluarkan suara saja Changkyun sudah tidak kuat. Keadaannya sadar dan tidak sadar sekarang. Ia hanya mengerjab ngerjabkan matanya yang semakin berat.

"apa yang kalian lakukan?!"
"jangan hanya memotret! Tolong bantu kami! "

.

.

.

.

.

Tit tit tit tit tit

Suara monitor memenuhi ruangan bernuansa putih. Seorang lelaki sedang meniduri ranjang satu²nya yang ada di ruangan itu. Tidak ada ekspresi apa pun diwajahnya dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan membuka matanya yang masih menutup.

Semua terhanyut dalm pikiran masing-masing. Mereka yakin kejadian ini akan cepat menyebar. Apalagi saat kejadian tadi, banyak sekali yang mengenali mereka dan memotret cukup banyak disana.

"hiks, ini semua salahku, salah ku, salah ku, salah ku, salah..."

"sutt, sudah Jooheon jangan menyalahkan diri mu sendiri" Minhyuk mengelus pundak Jooheon untuk menenangkannya. Jooheon terus menyalahkan dirinya atas musibah ini.

"tidak hyung, ini semua salah ku. Changkyun tertabrak karena aku. Jika aku ikut, mungkin ini semua tida akan terjadi hiks"

"cukup Jooheon. Tidak ada gunanya kau menyalahkan diri mu sendiri. Lagi pula ini sudah terjadi" lirih Hyungwon.

Di sudut ruangan, leader monsta x memandangi membernya satu persatu dengan datar. Ia merasa tidak becus menjadi leader.

Plok

"tenangkan dirimu. Kau juga butuh istirahat"

"Ho..., menurutmu, apa aku berhak menjadi seorang leader? Aku bahkan tidak bisa menjaga kalian dengan benar. Bagaimana bisa sebutan 'leader' bisa berada di diriku? Aku tidak berhak menerima sebutan itu dari kalian"

IM CHANGKYUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang