18

2.9K 275 22
                                    

  Note: "Changkyun" -biasa
             "Changkyun" -telephon          

😵😵😵     


"YOONHO!!"

Tadi, Yoonho mendorong Changkyun dan Jooheon. Membiarkan tubuhnya tersenggol mobil putih itu hingga terpental kesamping cukup keras.

Changkyun berlari tertitih ke arah Yoonho yang sudah tergeletak lemas di atas aspal. Ia melupakan sakit di bagian belakang kepalanya yang sudah mengeluarkan darah.

"YAK!!" Changkyun meneriaki mobil yang berusaha melarikan diri. Ia ingin mengejarnya, tetapi tubuhnya sudah tidak kuat untuk berlari dengan cepat.

"Y-Yoonho"

"Hyung!" teriak Changkyun memanggil Jooheon yang tidak terlalu jauh dari terjatuhnya Yoonho.

"wae?"

Jooheon mendekat kearah mereka berdua dengan jalan yang tidak lurus.

"p-pinjam hp mu" ucap Changkyun bergetar.

"nih, untuk apa?"

Changkyun tidak memperdulikan pertanyaan Jooheon. Ia sibuk mencari kontak para hyung. Ia menahan rasa kantuk di matanya dan kelopak mata yang terasa sangat berat. Karena dia satu-satunya yang tersadar di sini, dia harus menahan itu semua.

"hmm, ini Yoonho kan? Kenapa dia berbaring di sini? Bukankah lebih baik di kasur yang empuk, bukan aspal yang keras?"

Jooheon benar-benar mabuk. Ia tidak menyadari apa yang terjadi saat ini.

"h-halo hyung"

"yak! Kenapa kau mema-"

"tolong panggilkan ambulan di jalan xxx" Changkyun berucap dengan satu tarikan nafas.

Hah hah

Changkyun sudah sangat sulit untuk mengambil nafas. Ia mencoba mengatur nafasnya, tetapi ia tidak berhasil.

"kau kenapa?" terdengar suara khawatir Hyungwon di sebrang sana.

Changkyun sudah tidak kuat untuk menjawab. Ia memutuskn sepihak.

Changkyun menidurkan dirinya di samping Yoonho yang berlumuran dengan darah.  Ia ingin meminta pertolongan pada siapa pun yang lewat. Tetapi jalanan yang sepi membuatnya tidak bisa melakukan apapun selain pada hyungdeulnya.

Changkyun benar-benar merasa pusing. Kepalanya seperti ingin pecah kapan saja.

"hmm? Kenapa kau ikut tiduran juga?"

Jooheon mendudukkan dirinya di samping Changkyun. Ia sudah tidak kuat menahan keseimbang badannya.

"yak! Kau jangan menutup mata mu, kyunie" bentak Jooheon

Changkyun tidak mendengar nya. Ia sudah tidak dapat melawan berat di matanya dan rasa sakit di kepalanya.

Nafas yang berat dengan sangat cepat keluar dari mulut Changkyun yang sedikit terbuka.

Ia mulai menutup matanya perlahan sambil memegang dadanya yang naik turun tidak teratur.

.

.

.

.

"Changkyun!"

"kalau terjadi hal yang parah pada Yoonho, aku tidak akan memaafkan mu!"

Suara Jooheon menggelegar di dalam ruangan. Ia memarahi Changkyun yang baru saja terbangun dari tidurnya dengan sebuah perban dikepala.

Saat terbangun, rasa sakit di kepalanya menyerang secara mendadak. Membuatnya meringis tertahan. Ditambah dengan suara Jooheon yang masuk dalam pendengarannya.

IM CHANGKYUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang