😴😴😴😴
"hyung,, ireona"
Kihyun menggeliat pelan. Ia tidak ingin membangunkan Changkyun yang baru saja tertidur di pelukannya.
"eumm"
"ireona hyung~" rengek si pelaku menjadi-jadi.
Kihyun mengerjab-erjabkan matanya Mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam penglihatan.
"Jooheon! Kenapa kau disini?!" bentak Kihyun tertahan. Matanya melotot dan dahinya mengerut sedikit. Bertanda ia terkejut melihat Jooheon yang berada di hadapannya sekarang.
"hehe aku tidak sabar ingin melihat bayi ku" tanpa bersalah, Jooheon hanya cengengesan menanggapi Kihyun yang terkejut akan kedatangannya.
Bukan apa, tetapi Jooheon datang pada jam 1.15 KST.
"ini sudah malam. Seharusnya besok kau datangnya" perlahan, Kihyun melepaskan dirinya dari pelukan Changkyun dan menurunkan dirinya dari ranjang.
"aku akan tidur disini" tanpa peduli, Jooheon langsung menaiki ranjang dan mendorong pelan punggung Kihyun untuk menjauhkannya dari sana.
"hmm terserah kau" dengan gontai, Kihyun berjalan ke salah satu sofa di sana. Sesampainya, ia langsung tertidur. Walaupun ada rasa sedikit jengkel dengan Jooheon yang menggantikannya, tetapi ia harus mengalah. Lagi pula, Yang ia inginkan sekarang hanya tidur.
"uri deongsaeng" Jooheon mengelus rambut Changkyun lembut.
"hyung" suara samar Cangkyun terdengar di balik masker oksigen
"hmm? Kau belum tertidur kyunie?" sebenarnya Jooheon terkejut, tapi ia langsung tersenyum melihat Changkyun yang menatapnya.
Changkyun merubah posisi menjadi duduk. Ia ingin melepas masker oksigen yang ia gunakan.
"tunggu, jangan dibuka" cegah Jooheon memberhentikan kegiatan Changkyun.
Changkyun menghentikan kegiatannya. Ia melihat ke arah Jooheon.
"aku sulit bernafas menggunakan ini hyung" Changkyun bahkan susah berbicara dan suara yang terdengar samar.
Jooheon mengerti. Dia perlahan membantu melepaskan masker oksigen dari wajah Changkyun. Setelahnya, Changkyun bernafas lebih lega.
"sini" Jooheon menarik pelan tangan Changkyun yang sempat terduduk. Mereka berdua kembali ke posisi awal.
"hyung,, aku sulit bernafas" ucap Changkyun berbisik.
Jooheon tidak memperdulikannya. Ia malah memeluk Changkyun lebih erat.
"hyung..kau ingin membunuh ku?" rengek Changkyun.
Jooheon melepaskan Changkyun dari pelukannya. Tanpa dosa, ia menyengir ke arah Changkyun yang sedang memajukan bibirnya.
Jooheon tidak tahan melihat Changkyun mengembangkan kedua pipinya, jangan lupa bibir mungilnya yang ia majukan juga kedepan menambah keimutan dari seorang Changkyun. Dengan gemasnya, Jooheon menguyel-uyel pipinya.
"hyung~" rengek Changkyun bertambah.
"hahaha" Jooheon tertawa hingga kedua matanya ikut tersenyum.
Jooheon melepaskan tangannya dari pipi Changkyun. Ia tidak berhenti. Ia mulai menusuk-nusukkan telunjuknya di pipi kanan Changkyun.
"kyunie,, apa kau marah?" tanya Jooheon tidak berhenti dari kegiatan jarinya.
Changkyun tidak menjawab. Ia tetap menghadap lurus tidak menengok ke arah Hyungnya itu. Jooheon tersenyum jail.

KAMU SEDANG MEMBACA
IM CHANGKYUN ✔
Fanfiction"Changkyun,, cepatlah sembuh. Apa kamu tega melihat Hyung sedih?" "Ani, aku tidak tega melihat kalian sedih dan khawatir" "Tapi, apakah setelah sembuh aku akan terus mendapatkan perhatian seperti ini? Terkadang aku berpikir, lebih baik aku tidak sem...