6. Veiled Intention

2.2K 268 14
                                    

Jungkook membawa Jimin ke kamar mandi dikamarnya. Namun setelahnya ia hanya diam memandangi Jimin yang juga tengah menatap dengan tatapan polosnya.

Tiba-tiba saja bayangan Yeontan yang menjilati madu* yang ada pada tubuh Jimin terlintas dibenak Jungkook. Ia merasa ada suatu dorongan dalam dirinya untuk melakukan hal yang sama.

"Daddy?" Jimin memiringkan kepalanya merasa bingung melihat Jungkook yang terdiam sambil memandanginya.

Mata Jimin terbelalak-terkejut karena Jungkook tiba-tiba menangkup dan menjilati madu pada sekitar wajahnya. Namun beberapa detik kemudian ia tertawa sangat keras karena merasakan geli akibat jilatan-jilatan agresif yang Jungkook lakukan.

"Hahaha... Daddy!!" teriak Jimin. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri berusaha menghindar dari jilatan Jungkook.

Tetapi Jungkook tidak membiarkannya. Ia dengan sengaja menguatkan tangkupannya pada wajah Jimin. Entah apa yang membuat Jungkook sampai dengan berani mencium bibir penuh Jimin. Mengecap bibir semerah cherry yang ternyata terasa jauh lebih manis dari madu.

"Engg.." Jimin sedikit melengguh ketika Jungkook melumat bibirnya tidak kalah agresif. Setelah menggigit bibir bawah Jimin dengan sedikit keras lidah Jungkook dengan lincah masuk dan membelit lidah Jimin.

Jimin yang kewalahan sekaligus bingung harus melakukan apa akhirnya memilih diam-membiarkan lelehan liurnya yang kini bersatu dengan liur Jungkook mengalir dari sudut bibirnya.

Disela-sela ciumannya yang semakin rakus Jungkook bisa merasakan jika sesuatu dibawah sana mulai mengeras. Kini satu tangannya turun ke bawah menarik pinggang ramping Jimin agar merapat dengannya. Tidak sampai di situ tangannya yang lainpun ikut turun menulusup masuk ke dalam sweater-mengusap punggung sempit Jimin. Sedangkan tangan yang satunya bergerak meremas bongkahan daging padat berbentuk bulat besar yang tidak terbalut apapun.

Hampir saja Jungkook bertindak semakin jauh jika saja sebuah tangan tidak meremas pundaknya dengan kuat. Jungkook yang sudah mendapatkan kesadarannya langsung menghentikkan semua pergerakkannya perlahan juga menjauhkan wajahnya dari wajah Jimin. Membiarkan Jimin meraup nafas dengan tidak sabaran.

Mata mereka bertemu. Muka Jimin yang masih menunjukkan kepolosannya serta bibirnya yang semakin memerah dan sedikit membengkak tampak begitu menggemaskan sekaligus seksi dalam waktu bersamaan.

Mulut Jungkook terbuka-hendak berbicara. Namun tidak ada satupun kata yang keluar. Ia hanya menarik Jimin pergi menuju bathub yang penuh oleh air.

Jimin yang melihat air langsung saja berjongkok disamping Bathub. Wajahnya berseri. Sedangkan tangannya mulai terulur untuk memainkan air.

Jungkook yang melihat itu hanya tersenyum. Setelahnya meraih tangan Jimin yang masih asik memainkan air. "Bersihkan tubuhmu dulu"

Melihat Jimin yang hanya menatapnya dengan tatapan bingung membuat Jungkook menggertakan giginya-menahan sesuatu yang terasa semakin menyakitkan di bawah sana.

"Kamu tidak bisa membersihkan tubuhmu sendiri?" dahi Jimin mengkerut-berusaha mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Jungkook. Tapi beberapa saat kemudian ia menggelengkan kepalanya dengan bibir mencebik.

"Jimin, kamu hanya harus buka pakaianmu dan masuk ke dalam sana" ujar Jungkook. Jari telunjuknya menunjuk ke arah bathub.

Setelah mendengar itu Jimin menunjukkan senyuman cerahnya dan tanpa mengatakan apa-apa lagi ia langsung melepas satu-satunya kain yang menutupi tubuhnya dan melemparnya ke lantai.

Untuk kesekian kali Jungkook meneguk ludahnya susah payah. Kini di hadapannya terpampang dengan begitu jelas sebuah tubuh yang begitu indah. Leher jenjang, pundak dan punggung yang sempit, serta dua bongkahan daging berbentuk bulat yang begitu menggoda dan semua itu di padu dengan kulit seputih susu yang tampak begitu berkilauan karena terkena sorotan sinar matahari dari jendela kecil namun memanjang yang berada di dinding bagian atas.

Serendipity Bubbles | KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang