Taehyung memarkirkan motornya di depan sebuah mansion mewah di daerah Gangnam. Setelahnya ia turun dari atas motor seraya melepas helm full facenya.
Hari ini adalah hari minggu. Hari ini Taehyung juga tidak punya kelas. Maka dari itu ia berencana akan mengajak Jimin jalan-jalan. Memang masih pagi, tapi mau bagaimana lagi ia sudah tidak sabar untuk menghabiskan waktunya bersama Jimin.
Menggantungkan helm full face di kaca spion motornya, Taehyung mulai melangkahkan kakinya memasuki mansion. Begitu masuk Taehyung langsung di sambut oleh sapaan dari beberapa pelayan yang terlihat sibuk membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan.
Setelah diberitahu oleh pelayan jika Jungkook dan Jimin sedang berada di kolam renang, Taehyung bergegas pergi menuju ke sana.
Senyum Taehyung mengembang ketika melihat seorang lelaki berparas cantik dengan tubuh mungilnya yang terlihat tenggelam dalam balutan kemeja putih. Lelaki cantik itu tengah duduk di pinggir kolam berenang. Wajahnya tampak berseri-seri dengan kedua kakinya yang dimasukkan kedalam kolam bergerak naik turun-memainkan air.
"Ji-" baru saja Taehyung hendak memanggil Jimin sebuah kepala menyembul keluar dari dalam air tepat di hadapan Jimin. Membuat Taehyung buru-buru menyembunyikan tubuhnya di balik tembok. Namun kepalanya masih menyembul untuk melihat apa yang mereka lakukan.
Taehyung mengepalkan tangannya ketika melihat sepasang tangan kekar memeluk erat pinggang ramping Jimin.
"kyakk..!" pekikkan Jimin terdengar saat lelaki bongsor didepannya menyemburkan air dari dalam mulutnya ke wajah Jimin.
Taehyung mengalihkan pandangannya. Mendengus kesal, sebelum memutuskan untuk melangkah pergi dari sana dengan hati yang berkobar panas.
Dengan wajah yang menunjukkan kekesalan Taehyung membaringkan tubuhnya di sofa ruang keluarga, lalu menyalakan TV-berusaha menghilangkan kekesalannya. Tapi, nyatanya ia benar-benar tidak bisa fokus menonton. Pikirannya melayang pada kejadian yang beberapa saat lalu ia saksikan.
Dalam hati Taehyung menggerutu-menanyakan hubungan diantara lelaki bongsor dan si cantik. Bukankah sebelumnya Jungkook pernah mengatakan jika hubungan keduanya adalah sekedar teman? Tapi, entah kenapa sikap Jungkook pada Jimin itu membuat Taehyung selalu ragu akan hubungan pertemanan keduanya. Apa Jungkook berbohong padanya? Atau mungkin Jungkook.. Tidak mungkin! Jungkook itu tidak mungkin menyukai Jimin. Secantik apapun atau semempesona apapun orang itu Jungkook tidak mungkin memiliki perasaan terhadap orang itu.
Bruukkk!
"TAEEE!!" Taehyung sedikit mengaduh ketika tiba-tiba seorang lelaki bersurai pirang meloncat tepat ke atas tubuhnya dengan pekikkan nyaringnya-membuat tubuh mungil itu menindih tubuh bongsornya.
Namun bukannya mendorong tubuh mungil itu untuk turun dari tubuhnya Taehyung malah terdiam ketika matanya melihat senyuman lebar Jimin yang mana membuat sepasang mata kucing lelaki mungil itu berubah menjadi garis lengkung.
"Taee..!" Jimin berseru pelan seraya meletakkan kepalanya di dada Taehyung. Sesekali kepalanya bergerak mencari rasa nyaman di dada bidang itu.
Baru saja Taehyung hendak mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Jimin, tiba-tiba seseorang menarik paksa tangan Jimin untuk menjauh dari tubuhnya.
Seorang lelaki berperawakan bongsor berdiri tidak jauh dari Taehyung. Dengan Jimin yang berada di dalam dekapan eratnya, lelaki itu menatap tajam ke arah Taehyung. Seolah menunjukkan kepemilikkannya atas lelaki cantik dalam dekapannya itu.
Taehyung terdiam dengan mata menatap datar ke arah Jungkook. Diam-diam dalam hati bertanya atas sikap tidak biasa yang Jungkook tunjukan saat ini.
Memang Jungkook selalu berganti pacar setiap minggunya. Tapi dari semuanya tidak ada yang benar-benar lelaki bongsor itu pacari. Ia tidak akan pernah peduli sekalipun pacarnya berdekatan atau berselingkuh dengan yang lain. Karena hatinya sudah dibenteng kuat oleh pujaan hatinya. Tapi, entah kenapa Taehyung merasa jika Jungkook selalu terlihat peduli pada Jimin. Contohnya seperti saat ini. Jika biasanya lelaki kelinci itu akan terlihat biasa saja ketika melihat pacarnya berusaha mendekati Taehyung, justru kali ini Jungkook terlihat marah ketika melihat Jimin berdekatan dengan Taehyung. Seolah Jimin sudah menjadi hak patennya dan menjabat sebagai orang spesial di hatinya.
"apa yang kamu lakukan di sini?" Jungkook bertanya pada Taehyung dengan nada ketus. Terlihat jelas sekali jika lelaki itu sedang menahan marah.
"memangnya apa? Bukannya aku memang sering main ke sini?" Taehyung menjawab dengan nada malas, lalu memusatkan matanya pada acara yang ditayangkan TV.
Jungkook tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia hanya menatap Taehyung semakin tajam.
"d-daddy?" Jungkook menghela nafasnya-berusaha menetralkan emosinya ketika mendengar suara tidak nyaman dari seorang lelaki mungil dalam dekapannya. Lalu perlahan mulai melepaskkan Jimin.
"ikut aku" setelah mengatakan itu Jungkook langsung membawa Jimin pergi dari sana meninggalkan Taehyung yang menatap datar layar TV dengan kedua tangan terkepal kuat.
🐤
Jungkook membawa Jimin ke kamarnya. Setelahnya menuntun Jimin untuk duduk di tepi ranjang.
Berjongkok, tangan Jungkook terulur membelai paras cantik Jimin. "Jimin-ah, lain kali jangan begitu pada orang lain" ucapan Jungkook hanya ditanggapi dengan tatapan bingung oleh Jimin. Ia tidak mengerti apa yang dimaksud Jungkook.
"kenapa?" Jimin bertanya. Namun tidak ada jawaban dari Jungkook. Lelaki kelinci itu hanya diam-merasa bingung juga kenapa dia melarang Jimin untuk dekat dengan orang lain. Yang jelas seperti ada percikan api yang menyulut hatinya saat melihat Jimin dekat dengan orang lain. Mungkin karena Jungkook takut, takut Jiminnya tersakiti akibat orang lain yah.. mungkin seperti itu.
"karena aku kepanasan" bukannya membuat raut bingung diwajah Jimin hilang jawaban Jungkook justru membuatnya malah semakin parah.
"haruskah kita berenang lagi?" mata Jimin berubah berbinar. Sedangkan Jungkook hanya menanggapi dengan senyuman mengejek seraya mencubit pelan hidung mungil milik Jimin. Ia tau lelaki cantik ini mengatakan itu karena dia ingin bermain air lagi. Jimin itu sangat suka bermain air. Tadi pun mereka berhenti karena ia yang memaksa-takut jika Jimin sakit karena terlalu banyak bermain air.
"Jangan berekspresi seperti itu" ujar Jungkook saat Jimin menunjukkan ekspresi cemberut. Setelahnya langsung naik ke atas ranjang, lalu menggulung tubuhnya dengan selimut.
Jungkook terkekeh merasa gemas dengan tingkah Jimin. Jadi lelaki cantik itu tengah merajuk?
Hai? Rindu aku gak? Maaf yah karena aku lalai dalam melanjutkan cerita ini. Beberapa hari ini aku lagi mentok banget. Jadi, sekali lagi maaf dan makasih dukungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity Bubbles | KOOKMIN
FanfictionMenurut Jeon Jungkook dia adalah orang tersial dan Park Jimin adalah salah satu kesialan terindah yang pernah didapatnya.